sarikata

ketika sang waktu tidak lagi bersahabat, gunakan hati untuk bermain dengan hari

18 September 2008

Emang Siapa Gw

Setiap manusia memang sudah diciptakan bersama dengan ulir goresan perjalanan hidupnya.
Disetiap ulir memiliki dua sisi sudut pandang, kemana dan bagaimana kita memilih ulir kehidupan tersebut terurai di nurani dan logika kita.

Dimana setiap ulir yang kita tuangkan, memaknai setiap goresan yang melekat di badan kita. Apakah makna itu.. hanya setiap pribadi atau individu yang bisa merasakannya.

Terus siapa gw? Yang mau ikut menorehkan goresan kehidupan pribadi lain..
Emang siapa gw? Yang sok mau ikut merubah arah ulir kehidupan yang memang bukan milik gw..
Emang ulir goresan kehidupan gw lebih baik? Sok ikut campur masuk di kehidupan pribadi lain...

16 September 2008

Ajarkan Aku Mencintai dengan Hati

Aku terlahir dalam kehinaan, kesahajaan, tanpa teman, kecuali belai kasih sayang dan cinta dari dua makhluk yang Engkau percayai untuk membesarkan dan membentuk aku.

Aku terlahir dalam kebodohan, kebutaan, dan hanya tangis melengking yang bisa kuteriakkan saat aku sedih, lapar, dan rindu akan belai kasih-Mu.
Ku tak tahu apa yang harus aku lakukan bila aku rindu belaian-Mu,
Ku tak tahu kemana aku harus berjalan mencari-Mu saat aku jauh dari-Mu
Dan ku tak tahu apa yang harus aku katakan bila aku sangat merindukan-Mu

Yang pasti aku tidak pernah tahu bagaimana caranya mencintai-Mu dengan hati dan bukan mencintai-Mu dengan nafsuku.

Ajarkan aku mencintai-Mu tanpa aku mengharapkan cinta dari-Mu
Ajarkan aku mencintai-Mu tanpa aku merasa takut akan kehilangan diri-Mu
Ajarkan aku mencintai-Mu tanpa aku mengharapkan surga-Mu
Ajarkan aku mencintai-Mu bukan karena aku takut akan laknat-Mu
Ajarkan aku mencintai-Mu dengan hatiku
Ajarkan aku mencintai-Mu dengan ketulusan, kesabaran, dan imanku

Ajarkan aku merasakan bahagia disaat sedihku
Ajarkan aku merasakan kelapangan disaat sempitku
Ajarkan aku merasakan sehatku disaat sakitku
Ajarkan aku merasakan kebangkitanku disaat keterpurukanku

Ajarkan aku selalu mensyukuri segala keadaanku disetiap waktuku
Ajarkan aku menikmati kehadiran-Mu setiap saat di hatiku

Ijinkan aku mencintai-Mu dengan hatiku, walaupun mungkin Engkau tidak mencintai aku
Tapi aku percaya Engkau yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang bagi umat-Mu

Ya Rahman... Ya Rahim...

15 September 2008

Bagaimana Membedakan Nafsu dengan Cinta

Salam Guru, aku muridmu yang memerlukan petunjukmu dalam kebimbangan hati ini. Guru aku sedang jatuh cinta dengan seorang wanita, tapi aku bingung guru. Yang timbul dalam hatiku ini cinta atau nafsu. Bagaimanakah cara membedakan itu guru?

Sang guru terdiam dan dia hanya menyuruh murid tersebut masuk ke dalam ruangan kosong. Sang muridmu masuk.
15 menit si murid terdiam disitu wajahnya masih nampak bingung dalam kebimbangan, apa maksud Sang Guru menyuruhnya berdiam diri di ruang kosong tersebut
30 menit waktu berselang, suasana makin hening dan si murid tampak makin tenang wajahnya yang tadinya tampak bimbang semakin kelihatan tenang dan cerah.
1 jam berlalu si murid mulai tampak gelisah, air mata tampak keluar dari matanya dan makin deras dan sampai akhirnya dia tak tahan lagi di dalam kemudian lari keluar.

“Bagaimana? Kamu sudah tahu bedanya?”

Terimakasih Guru. Aku memang bodoh, sesuatu yang selalu aku temui dan rasakan setiap hari tak pernah aku rasakan kehadirannya. Dan aku bahkan melupakannya begitu saja, hanya untuk mengejar kefanaan yang belum tentu akan menjadi sesuatu yang baik untuk aku.

Aku memang orang yang sangat bodoh yang tidak bisa merasakan cinta yang sesungguhnya telah aku miliki selama ini, aku memang orang yang bodoh yang tidak bisa merasakan pelukan kasih yang selalu menghangatkanku dan memberiku perlindungan dalam keraguan. Maafkan aku guru, muridmu yang bodoh yang tidak bisa belajar dan mengerti apa yang selama ini engkau ajarkan.

Di dalam ruang kosong tadi, waktu pertama kali aku masuk dan duduk disana. Aku berpikir buat apa aku disuruh masuk ke dalam ruang kosong begitu? Kenapa pertanyaanku tidak Guru jawab? Kenapa Guru malah pergi setelah aku masuk ke dalam ruangan itu?! Beratus bahkan beribu pertanyaan yang mencemooh Guru aku layangkan kepada Guru, maafkan aku Guru.

Namun lama-kelamaan aku merasakan sesuatu hadir di sekitarku. Aku mersakan adanya udara sejuk yang menyegarkan, yang memberiku semangat baru. Semangat yang begitu menggelora di dalam jiwaku, semangat yang memberiku kenyamanan dalam bergerak. Bergerak dalam diam, dalam keheningan yang hakiki. Benar-benar hening, dalam hening aku merasakan sesuatu yang bergerak menyambut dan memelukku dengan lembut. Pelukan penuh cinta yang membara, pelukan penuh kasih yang menenangkan. Guru aku merasakan kehadiran-Nya, kehadiran cinta-Nya, kasih-Nya yang Dia berikan ke seluruh umat. Yang mungkin banyak yang telah melupakan bahkan mengabaikannya.

Guru aku sadar, bahwa cinta itu suci. Dan janganlah kita mengatakan kita mencintai seseorang bila kita masih mengharapkan seseorang itu mencintai kita. Mencintai itu memang sakit, mencintai itu memang memerlukan pengorbanan, mencintai itu memang memerlukan pengabdian dan penghambaan. Tapi cinta kita kepada pasangan kita tetap harus karena-Nya, sehingga ketulusan itu tidak kemudian melempar kita kekegelapan dan keheningan yang dalam.

Nilai Cinta

Alkisah disuatu pulau kecil tinggalah berbagai macam benda abstrak: antara lain ada cinta, kekayaan, kecantikan, kesedihan, kegembiraan dan lain - lain. Mereka hidup berdampingan dengan baik.

Namun suatu ketika datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut yang tiba -tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat - cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tidak mempunyai perahu. Ia hanya berdiri ditepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara air makin naik membasahi kaki Cinta.

Tak lama cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu. "Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku...!" teriak Cinta. "Aduh! ma'af Cinta.. " kata kekayaan. " Perahuku telah penuh dengan harta bendaku, aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu diperahu ini." Lalu kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya kegembiraan lewat dengan perahunya " Kegembiraan! tolong aku..!" teriak Cinta. Namun kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tidak mendengar teriakan Cinta.

Air makin tinggi membasahi Cinta sampai kepinggang, Cinta pun semakin panik. Tak lama lewatlah kecantikan. " Kecantikan! Bawalah aku bersamamu..!" teriak Cinta. "Wah, Cinta.. kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kau akan mengotori perahuku yang indah ini." sahut Kecantikan.

Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan, " Oh Kesedihan, bawalah aku bersamamu" kata Cinta. " Ma'af, Cinta.. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja.." kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.

Cinta putus asa. Ia merasakan air semakin naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara " Cinta..!mari cepat naik ke perahuku!" Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu tepat sebelum air menenggelamkannya.

Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa yang telah menyelamatkannya itu.
Cinta segera menanyakan kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu. " Oh, orang tua tadi..? Dia adalah Waktu" kata orang itu. "Tapi, mengapa ia menyelamatkanku..? Aku tak mengenalnya.. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku" tanya Cinta penuh heran. " Sebab...," kata orang itu " hanya Waktu lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu...".

13 September 2008

Yang Membentuk Diri Kita adalah Diri Kita Sendiri

Hari ini aku temukan kebenaran pada teori yang aku baca dan menjadikan keyakinanku. Bahwa mau seperti apa kita, manjadi apa kita, memiliki apa kita, semua itu adalah tergantung pada pemikiran dan diri kita sendiri.

Bila kita memikirkan semua hal dengan positif, maka kita akan temukan diri kita pada lingkungan yang positif pula. Kita akan hidup bersama dengan semua kebaikan dan kebajikan yang ada di bumi ini.

Bila kita memikirkan semua hal dengan negatif, maka kita akan temukan diri kita pada lingkungan yang memiliki sisi negatif. Kita akan hidup bersama dengan mereka dengan segala pemikiran buruk akan semua hal, dan selalu mendukung kita dalam kegelisahan ego kita tanpa ada saling koreksi dan percaya pada diri masing-masing. Semua saling menjaga nilai masing-masing.

Kita akan dinilai sebagai makhluk tidak berguna dan brandal, bila tindakan kita selalu menyiksa diri sendiri. KIta hancurkjan badan kita lewat air-air berapi, bunga-bunga berasap, serbuk putih mesiu yang melambungkan kita ke alam fantasi serta lukisan-lukisan iblis yang menggantung diseluruh tubuh kita. Yang sering kita anggap itu lambang keperkasaan.

KIta akan dinilai sebagai makhluk murahan dan bisa dinilai dengan dunia, bila kita siksa tubuh kita dengan perhiasan-perhiasan yang membakar raga. Kita gantungkan tali godam kemilau di muara pita suara merdu kita, kita perlihatkan keindahan buah bisa surgawi, kita biarkan mata lidah iblis menjilati seluruh raga kita. Yang sering kita anggap itu sebagai lambang kecantikan dan keelokan.

Dan kita akan dinilai sebagai makhluk yang indah, elok dan berharga, bila kita bisa berucap dengan nurani, bertindak dengan akal dan menjauhkan orang-orang disekeliling kita dari pemikiran-pemikiran negatif dan fitnah.

Ya Allah... tunjukkan hidayah dan cinta-Mu yang masih setia aku nanti disini. Di kubang kotor yang penuh hina dan najis.. seandainya aku memang pantas untuk menjadi makhluk yang sepantasnya diperbolehkan mencintai-Mu, ijinkanlah aku yang kotor ini dan keluarkan aku dari kubangan ini...

08 September 2008

Masih Layakkah Aku Mengharap Surga

Pagi hari ini aku masih terbangun dan menikmati segala keindahan yang Engkau ciptakan untuk umat-Mu. Berarti hari ini akan aku buat dosa-dosa yang baru lagi, setiap nafasku sudah tercium bau busuk dunia, setiap langkah kakiku meninggalkan jejak hitam darah pendusta, setiap bulir keringatku berisikan ambisi-ambisi binatangku dan kugenggam secarik kertas alunan syair-syair iblis.

Ya Allah.... masih layakkah aku mengharapkan Surga-Mu

03 September 2008

Wanitaku

Engkaulah wanitaku, makhluk yang aku junjung dan aku muliakan. Karena engkau adalah wakil dari alam ini yang menumbuhkan benih-benih untuk melindungi dan menghiasi alam ini.

Engkaulah wanitaku, makhluk yang aku lindungi. Karena engkau adalah amanah yang diberikan Dia untuk selalu aku jaga dan engkau adalah makhluk yang membentuk dan memahat jiwa-jiwa yang putih dengan cinta, kelembutan dan kasih sayangmu.

Engkaulah wanitaku, makhluk yang aku puja dan aku rindukan. Karena engkaulah yang selalu bisa mengerti apa segala kekuranganku, kesendirianku, kebimbanganku, dan kesombonganku. Engkaulah yang bisa menuntunku ke jalan kebaikan dan kemuliaan.

Engkaulah wanitaku, makhluk yang aku hinakan. Karena engkaulah yang bisa menjerumuskanku kedalam kehinaan terdalam. Kau undang syahwatku, kau undang egoku dan kau undang kesombonganku dengan pesona kecantikan dan kelembutanmu

Ada dari Ketiadaan

Aku adalah manusia, makhluk hina yang diciptakan dari segumpal tanah hitam. Dan aku dimuliakan dengan dipinjamkan ruh-Nya, dimana setiap saat ruh itu bisa diambil-Nya karena Dia-lah pemiliknya.

Aku nampak tapi tiada, segala yang tampak pada diriku adalah ketiadaan. Dan semua itu bukan milikku, aku hanyalah makhluk beruntung yang telah Engkau beri kesempatan untuk ada dari ketiadaan.

Sesungguhnya yang nampak adalah hampa, dan sesungguhnya kehampaan adalah keberadaan yang hakiki.

Ya Allah... maafkan aku yang telah berani mencintai-Mu seperti aku mencintai orang-orang yang mencintai-Mu. Dan ijinkannlah aku mengharapkan cinta-Mu seperti aku mengharapkan orang-orang yang juga mengharapkan cinta-Mu