ketika mata tak lagi menjadi mata, ketika hati tak lagi menjadi hati, ketika matahari tak lagi bisa menghangatkan... maka kita akan manjadi manusia yang berjalan tanpa bisa melihat sekitar kita dan tanpa arah, serta kita tidak lagi memiliki kepedulian akan orang-orang disekitar kita
sarikata
25 December 2011
Sang Pembunuh, bernama Cinta
22 December 2011
Tentukan Nilai baru Target
- Pada saat kita sekolah : setiap pelajar pasti targetnya adalah lulus, syarat dari lulus adalah memiliki nilai yang sesuai dengan standard kelulusan. Seandainya kita mau lebih, misalnya lulus dengan predikat terbaik, berarti kita harus punya nilai yang paling tinggi
- Pada saat kita ingin menikah : sebelum kita bisa menikah, kita harus memposisikan diri sebagai insan yang matang, dewasa dan siap dengan keterikatan. Sehingga setiap orang yang melihat kita akan menilai bahwa diri kita sudah layak memiliki pasangan hidup dan layak dijadikan pasangan hidup
- Di sebuah perusahaan : setiap perusahaan pasti ingin keuntungan dan dimana di era persaingan yang sangat ketat untuk menentukan keuntungan harus berani memposisikan diri akan berdiri dimana. Jadi sebelum memasang target keuntungan atau target penjualan, sebuah perusahaan harus melihat dulu posisi perusahaan terbesar di bidang usaha yang sama dan baru menentukan nilainya. Misal perusahaan tersebut menentukan nilainya sebagai perusahaan no. 2 atau bisa jadi akan menguasai 45% pasar, dari sana perusahaan itu baru bisa menentukan targetnya.
19 December 2011
Telanjanglah!!!
Telah termaktub dalam kitab Sunnahtullah, dimana kita akan bertasbih diantara Sang Khaliq
dan keagungan-Nya. Serta kita akan telanjang diantara Sang Khaliq dan keabadian-Nya
14 December 2011
Kumerindu dan Membeku
07 December 2011
Berat atau Ringan
Ada kalimat bijak yang bisa membuat aku terus berdiri dan berlari meskipun gunung ditaruh dipundakku dan lobang besar dihadapanku, yaitu "berilah target beban pada dirimu seberat mungkin, carilah solusi untuk mencapainya seringan mungkin"
Pernah juga aku mendengarkan ucapan temanku, pada saat kami merencanakan target tahun depan, "hanya orang bodoh yang merencanakan target yang realistis untuk dicapai, karena target memang bukan untuk dicapai tapi untuk di kejar dan di jangkau dengan usaha". Dan inipun kembali kami bertiga membuktikan, alhamdulillah target tahun depan yang tidak realistis bagi kami (500% dari target realistis) sudah pasti akan kami capai di bulan ke-5 tahun 2012 sekitar 63%. Yang artinya dari target realistis kami, kami telah mencapai 315%
Mari kita tetapkan dihati kita, bahwa di dunia ini tidak ada yang berat. Berat atau ringan semua tergantung dari diri kita sendiri, karena Allah SWT tidak akan memberikan beban ke umatnya bilamana umatnya tidak bisa menghadapi beban ataupun cobaan tersebut.
03 December 2011
Dirimu adalah Kumpulan Hari
"Hahaha, itu jawabannya mudah saja An", sahut Aki Lindung sambil menghela nafas sebentar
"Kamu lihat bunga Mawar itu, dari dia jadi kuncup sampai dengan bergugurannya helai demi helai bunganya dan akhirnya layu menghitam.. itulah faktor waktu atau sering kita sebut umur"
Dimana semakin tua usia kita, maka rasa penat dan jenuh terus menghinggapi perasaan kita. Untuk itu kita harus selalu me-refresh otak kita agar tidak ikut tergerus oleh waktu, dengan selalu gali dan cari semua hal baru yang bisa membuat otak kita lebih bergairah. Yang secara pasti akan mempengaruhi aura dan tubuh kita untuk selalu segar dan sehat.
Ada perkataan Sufyan Ats Tsauri, " Sesungguhnya engkau adalah kumpulan hari. Jika satu hari berlalu, maka sebagian dari dirimu juga akan hilang. Bahkan hampir-hampir sebagian dari harimu berlalu, maka hilanglah seluruh dirimu (baca mati) dan engkau mengetahuinya. Oleh karena itu beramallah"
Bila dilihat dari kalimat diatas, sebenarnya kita mengetahui bahwa usia kita makin hari makin berkurang di dunia ini dan tubuh kita makin renta digerus oleh waktu. Oleh karena itu gunakanlah setiap waktu yang kita lewatin dengan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi diri kita dan lingkungan sekitar kita. Maka itu akan membuat kita selalu merasa berguna dan merasa bergairah dalam menjalani sisa kehidupan kita, sehingga badan kita akan selalu merasa segar dan perasaan serta hati kita selalu merasa lapang dan ringan.
Hihihi... senangnya lihat muka Aki Lindung yang serius dan bersemangat bercerita.
Rona dan senyumnya yang selalu membuat aku kangen untuk bisa tinggal di rumahnya, mendengarkan semua cerita dan keluh kesahnya. Kami selalu berbagi cerita kehidupan dan bagaimana menghadapi hidup, saling mengingatkan apa yang kami lupa.
29 November 2011
Menikmati Saat-Saat Kita ’Merasa’ Dijadikan Sebagai Bumper - DK
“$#!^!, gua melulu yang dijadikan bumper!” Ini adalah umpatan yang cukup sering kita dengar. Rupanya banyak juga ya orang yang ‘merasa’ dirinya dijadikan sebagai bumper bagi kepentingan pihak lain. Selama ini, saya tidak benar-benar memahami makna umpatan itu. Tetapi tadi malam, saya mendapatkan ‘penjelasan’ yang terang benderang. Saya dalam perjalanan pulang dari sebuah sesi training di Bandung ketika di kilometer 66 tol Cikampek mobil di depan saya mengerem mendadak. Dia melakukan itu karena truck raksasa didepannya mengerem mendadak. Dan saya yakin, truck itu mengerem mendadak karena kendaraan didepannya juga mengerem mendadak. Semua mobil yang kompak mengerem mendadak didepan saya itu selamat dari hantaman mobil dibelakangnya. Sayang, mobil saya ditabrak oleh mobil lain di belakang saya. Benturan keras itu menimbulkan kerusakan berat di bumper belakang mobil saya.
Sekarang, saya mulai bisa memahami apa yang dirasakan oleh mereka yang ‘merasa’ dirinya dijadikan sebagai bumper. Mereka ‘merasa’ dirinya harus menanggung resiko dan kesulitan untuk melindungi orang atau pihak lain. Boleh jadi sebenarnya saya juga pernah diposisikan seperti itu. Mungkin, Anda juga demikian. Kita semua sama-sama pernah berada pada posisi sebagai bumper itu. Bedanya, ada orang yang ‘merasa’ dan ada yang ‘tidak merasa’. Oleh sebab itu, kita perlu belajar untuk menikmatinya. Jika tidak, maka kita akan ‘merasa’ sangat tersiksa. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar menikmati saat-saat menjadi bumper; saya ajak untuk memulainya dengan merenungkan 5 pemahaman Natural Intelligence berikut ini:
1. Ikhlas menerima peran yang memang seharusnya kita mainkan.
Saya memandang bumper mobil itu dengan perasaan sayang. Apa yang akan dia katakan seandainya bisa bicara? Apakah dia akan mengeluhkan perannya? “Mengapa aku yang harus menanggung sakit ini, sedangkan jok kulit itu enak-enakan bertengger di ruang ber-AC!” Setelah mengerahkan seluruh daya imajinasi yang saya miliki, saya menyimpulkan bahwa sang bumper tidak mengeluh seperti itu. Bersama baut, roda, tuas transmisi, pedal gas, lampu, serta semua komponen pembentuk mobil itu dia telah memahami perannya masing-masing. Mereka faham apa yang menjadi bagian tanggungjawabnya, serta resiko yang harus dipikulnya. Maka ketika resiko itu terjadi, mereka tidak mengeluhkannya sama sekali. Pedal gas tidak pernah mengeluh sekalipun diinjak-injak. Roda tidak kesal karena harus terus berlari sepanjang perjalanan yang tanpa henti. Mesin tidak mengomel sekalipun selalu berada pada tempat yang paling panas. Dan bumper itu? Menerima dengan ikhlas ketika perannya sedang sangat dibutuhkan. Malam itu, saya mendapatkan pelajaran bahwa setiap orang memiliki peran dan fungsi masing-masing. Selama kita ikhlas menerima peran itu, maka kita akan dapat menikmatinya.
2. Setiap peran dan tindakan pasti ada perhitungannya.
Pagi-pagi sekali, saya mendatangi bumper itu. Lalu mengelusnya dengan lembut, dan saya katakan;”Terimakasih, kamu telah menyelamatkan jiwa kami….” Itulah ‘reward’ terbaik yang bisa saya berikan. Tidak lebih. Karena bahkan bengkel pun tidak akan bisa mengembalikan bentuknya. Selesai sudah perjalanan hidupnya. Manusia, jauh lebih beruntung daripada benda-benda. Karena setelah ‘selesai’ menunaikan tugasnya, setiap insan akan memasuki ‘dunia baru’ dimana disana setiap peran dan tindakan yang kita mainkan diperhitungkan. Orang-orang yang telah secara ikhlas memainkan peran dan tanggunjawabnya pasti akan mendapatkan pahala yang memuaskan. Sedangkan mereka yang menggerutu atau melarikan diri dari tanggungjawabnya pasti akan ditanya;”mengapa kamu begitu?”. Dunia hanyalah sekedar persinggahan bagi kita. Disini, kita hanya sekedar berhenti sebentar untuk mengumpulkan cukup bekal. Agar di kehidupan berikutnya, kita bisa tinggal dengan nyaman dan menyenangkan.
3. Periksa apakah Anda sudah berada posisi yang seharusnya.
Ikhlas, tidak sama artinya dengan selalu menerima apapun yang ditimpakan kepada kita. Ikhlas berarti bertanggungjawab penuh terhadap fungsi dan peran yang sepatutnya kita mainkan. Dan ikhlas, juga berarti menempatkan segala sesuatu pada posisi dan proporsinya masing-masing. Saya membayangkan jika bumper itu ditukar posisinya dengan stir pengendali kemudi. Atau sebaliknya. Tentu mobil itu tidak lagi bisa berfungsi. Begitu juga halnya kita. Jika fungsi dan peran kita adalah sebagai bumper, maka tidak fair jika kita iri pada fungsi orang lain yang kita pandang ‘lebih enak’. Tetapi, jika peran kita sebagai baut, namun difungsikan sebagai bumper; maka kita berhak untuk menolak. Bukan menolak karena kita tidak menyukainya, melainkan karena fungsi kita tidak akan pernah optimal jika diposisikan tidak pada tempatnya. Maka jika Anda masih ‘merasa’ sering dijadikan sebagai bumper, ada baiknya juga untuk melihat dimana sebenarnya posisi Anda. Jika memang itulah posisi Anda, maka ikhlasnya Anda berarti menerima kenyataan bahwa memang Anda adalah bumper. Jika posisi Anda bukan bumper, maka ikhlas bagi Anda adalah untuk mengingatkan ‘sang pemilik mobil’ bahwa Anda bisa berkontribusi optimal pada tempat dimana Anda seharusnya berada.
4. Memasang penyerap guncangan bagi jiwa kita.
Makna harafiah dari kata ‘bumper’ adalah ‘shock absorber’. Merenungkan makna ini saya menjadi ingat tentang betapa banyaknya hal yang bisa membuat jiwa kita shock. Kabar yang tidak kita inginkan, perlakukan yang mengecewakan, kehilangan sesuatu yang kita sayangi; adalah beberapa contoh peristiwa yang bisa mengguncangkan jiwa kita. Ada orang yang sedemikian terguncangnya hingga kehilangan akal sehat. Ada yang terus tenggelam dalam guncangan itu hingga tidak lagi memiliki semangat. Namun, ada pula orang-orang yang setelah diterpa berbagai persoalan; tetap tangguh dan tegar. Apa yang membedakannya? Mereka yang tegar itu memiliki penyerap guncangan bagi jiwanya. Mereka memasang jenis penyerap guncangan yang paling bisa diandalkan. Tahukah Anda apakah gerangan itu? Brand terbaik untuk bumper depan adalah ‘sabar’. Sedangkan bumper belakang yang paling handal adalah ‘tawakal’. Hanya dengan dua jenis ‘shock absorber itulah kita bisa menjaga agar jiwa kita tetap terlindung dari pengaruh buruk yang menyesakkan.
5. Kita dilindungi oleh bumper yang tangguh dan tidak pernah lengah.
Fungsi utama sebuah bumper adalah untuk melindungi mobil dari kerusakan dan resiko yang membahayakan. Maka sebuah bumper harus sanggup melindunginya sepanjang waktu tanpa sedetikpun lengah. Sayangnya, bumper mobil itu memiliki kelemahan, yaitu; kekuatannya yang terbatas. Selain dia sendiri bisa hancur, mungkin ada bagian body mobil lainnya yang tidak terlindung. Kita semua sungguh sangat beruntung karena memiliki pelindung yang selain sangat kuat, juga tidak pernah sedetikpun berhenti menjaga kita. Masih ingatkah Anda siapa pelindung kita itu? Dia adalah Dzat yang tidak pernah tidur. Dia adalah sang pemilik segala kekuatan. Dan Dia, adalah sang pemilik hidup dan mati setiap mahluk. Mobil kesayangan Anda, mungkin menggunakan bumper tambahan yang selain berfungsi sebagai penguat, juga menjadi asesoris penghias yang indah. Kepada diri sendiri, bersediakah kita untuk menjadikan Dia yang maha pelindung sebagai penjaga dan penghias hidup kita?
Setiap detik dalam hidup kita adalah kombinasi agung dari resiko dan kesempatan. Setiap detik dalam hidup kita adalah kesempatan untuk mendapatkan kebahagiaan. Tetapi, pada detik yang sama juga tersimpan kemungkinan kesedihan, bahkan kematian. Bisakah kita memohon keselamatan dan kebahagiaan selain kepada Tuhan? Dengan kata lain; Adakah pelindung yang lebih baik selain Allah? Tidak. Dialah Tuhan yang hanya satu. Dan satu-satunya yang bisa menjawab doa-doa kita. Dan Dialah satu-satunya yang layak kita sembah. Dialah sebaik-baiknya pelindung; dalam setiap detak detik-detik, yang kita lalui. Yuk, kita berserah diri hanya kepadaNya saja…..
Bermimpilah!! Maka Kita Ada
Mimpi yang saya maksud disini adalah sebuah impian atau cita-cita yang akan kita capai, dan kenapa saya lebih memilih kata-kata mimpi? karena cita-cita adalah sesuatu yang lebih realistis dari sebuah mimpi.
Bila kita pernah mengutarakan sebuah mimpi, maka akan banyak komentar positif ataupun negatif akan mimpi kita. Mungkin juga akan ada yang bilang, "Hei bangun, orang kerjanya mimpi melulu" ataupun lebih kasar lagi ada yang bilang, "Kerja aja tidak becus, kok pake mimpi yang selangit"
Terlepas dari banyaknya komentar miring tentang sebuah mimpi, berapa banyak mimpi yang mustahil menjadi kenyataan? bahkan mungkin sekarang gak terhitung, contoh :
- Wright bersaudara yang mewujudkan mimpinya pertama kali bisa terbang, dengan menemukan pesawat terbang
- Thomas A Edison yang berhasil menemukan listrik dan lampu pijar, serta menerangi bumi pertama kalinya pada malam hari
- John Lodie Baird, yang berhasil memunculkan wajahnya di sebuah tabung dan sering kita sebut televisi
Marilah kita bermimpi, bermimpilah setinggi mungkin dan jangan takut akan gagal, karena kegagalan adalah keberhasilan kita. Kita telah berhasil berusaha untuk mewujudkan mimpi kita, karena segagal-gagalnya seorang pemimpi hasilnya selalu lebih tinggi dari cita-citanya
Bermimpilah! Bermimpilah!! Bermimpilah!!!
Maka aku, kamu, kalian, kita semua ini ada
23 November 2011
Menulis Diatas Kertas Kehidupan Kita - DK
Setiap orang memiliki buku catatan amalnya masing-masing yang akan menjadi laporan akhir ketika hari berbangkit tiba kelak. Lembaran-lembarannya merupakan dokumentasi semua perbuatan. Oleh sebab itu, menjalani hidup tidak ubahnya dengan menulis diatas kertas kehidupan itu sendiri. Suatu ketika saya membuka kotak penyimpanan dokumen-dokumen lama yang sudah disimpan selama bertahun-tahun. Didalam kotak itu saya menemukan berbagai macam catatan, termasuk surat cinta, kartu lucu-lucu, puisi-puisi yang saya tulis, dan berbagai pernak-pernik lainnya. Ketika membacanya kembali, saya berkali-kali bergumam; apa iya saya pernah menulis kalimat ini? Tetapi saya tidak bisa mengelak karena kertas itu berisi tulisan tangan sendiri.
Nasib kita kira-kira akan sama di hari kebangkitan kelak, kita dihadapkan kepada buku besar berisi catatan perjalanan kehidupan. Jika catatan itu baik, maka kita akan senang. Namun, jika catatan itu buruk, kita bertanya; ‘benarkah saya sudah melakukan hal itu?”
Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar menulis dalam kertas kehidupan, saya ajak untuk memulainya dengan memahami 5 sudut pandang Natural Intelligence berikut ini:
- Nilai selembar kertas ditentukan oleh catatan yang tertulis didalamnya. Bayangkan Anda memiliki 4 lembar kertas berukuran A4 yang masing-masing Anda beli seharga 100 rupiah. Satu lembar digunakan oleh Barrack Obama untuk menuliskan memo tentang skema pembayaran utang Amerika. Satu lembar diambil Bill Gates untuk menuliskan memo hadiah 1 milyar dollar bagi siapa saja yang membawa kertas itu ke akuntannya. Satu lembar lagi digunakan bajak laut karibia untuk menggambarkan peta penyimpanan harta karunnya. Lembar terakhir Anda simpan utuh dalam sebuah kotak kayu didalam gudang. Sekarang, apakah ke 4 lembar kertas itu nilainya tetap sama? Tidak. Karena diatas masing-masing kertas itu sekarang sudah tertera catatan penting yang menentukan ‘nilai sebenarnya dari kertas itu. Berapa nilai kertas yang Anda biarkan kosong? Hidup kita juga sama. Tuhan menciptakan semua orang dengan nilai yang sama. Namun saat kita kembali menghadap kepadaNya, nilai itu sudah tidak sama lagi. Karena nilai akhir hidup kita, ditentukan oleh catatan yang tertulis dalam buku kehidupan masing-masing.
- Menyadari setiap goresan tinta dalam kertas kehidupan. Jika Anda berkunjung ke ruang bayi di rumah bersalin, cobalah perhatikan wajah bayi itu satu demi satu. Bukankah semua bayi itu lucu dan menggemaskan? Anda tidak perlu mengenal siapa orang tua mereka untuk menyukai sosoknya. Karena bayi adalah mahluk suci putih bersih laksana selembar kertas utuh ke-4 yang masih Anda simpan itu. Saya dan Anda, dulu persis seperti bayi-bayi itu. Jiwa kita bersih. Namun kita sering tergoda untuk melakukan tindakan dan perilaku yang dikendalikan oleh hawa nafsu, sehingga kita sering tidak mempertimbangkan konsekuensi tindakan yang kita lakukan. Padahal setiap tindakan kita pada hakekatnya merupakan goresan-goresan pena dalam lembaran-lembaran kertas kehidupan kita. Sungguh rugi jika kita terlalu banyak menggoreskan tinta keburukan. Dan kita diliputi oleh keberuntungan yang dijanjikan oleh para Nabi, jika kita mengisi kertas itu dengan pena yang menuliskan jejak-jejak kebaikan dalam perjalanan hidup kita. Setidak-tidaknya, kita bisa mengusahakan agar lebih banyak catatan baik daripada yang buruk.
- Kita tidak bisa menyangkal tulisan yang pernah dibuat. Dalam kotak dokumen lama itu saya menemukan sebuah puisi yang sungguh indah. Siapakah gerangan yang menuliskan puisi ini? Sulit untuk mempercayai jika puisi itu saya sendiri yang menulisnya. Puisi yang saya buat ketika jatuh cinta. Dalam kotak itu juga saya menemukan sebuah kertas berisi catatan tentang pengakuan atas dosa-dosa yang telah saya lakukan. Seburuk itukah saya? Kapan? Saya tidak pernah melakukan itu. Tetapi, jelas sekali jika catatan itu menorehkan pengakuan tulus saya atas perilaku buruk yang sudah saya perbuat. Sungguh, kita tidak mungkin bisa mengingat semua hal yang pernah kita lakukan semasa hidup. Namun kertas kehidupan kita mencatatkan semuanya itu dengan sedetail-detailnya tentang makanan yang kita santap, hak orang lain yang kita jarah, harta yang kita rebut dengan cara licik, kebohongan yang kita tutupi didepan publik, bisikan hati yang kita sembunyikan, senyum yang kita tebarkan, nasihat yang kita sampaikan, kebaikan yang kita berikan. Semuanya tercatat dengan rapi. Kelak jika catatan itu dibahas disidang akhirat, kita akan terkejut; oh, benarkah saya telah melakukan kebaikan itu? Sebuah kejutan yang indah. Namun sungguh rugi jika kita terkejut oleh catatan buruk amal-amal kita. Lidah kita boleh menyangkal. Tetapi, catatan itu menceritakan segalanya. Penyangkalan kita menjadi sia-sia belaka.
- Catatan masa lalu tidak bisa dihapus, namun bisa ditebus. Sebuah perusahaan pembuat kertas daur ulang, bahan bakunya adalah kertas-kertas bekas apa saja yang berisi beragam macam catatan. Ditangan mereka, kertas bekas itu diolah sedemikian rupa hingga menghasilkan pernak-pernik benda-benda seni yang indah. Tidak tampak lagi jejak catatan-catatan isi kertas sebelumnya. Sejak kita memasuki masa akil baligh, tentunya banyak keburukan yang sudah kita lakukan. Mungkin kita bisa meminta maaf. Namun kata maaf tidak serta merta menghapuskan catatan perbuatan buruk kita. Tidak mungkin semua itu bisa dihapus. Tetapi, kita bisa menebus semua keburukan dimasa lalu dengan komitmen untuk mengubahnya menjadi keindahan. Kertas kehidupan yang terlanjur coreng moreng itu harus diblender dengan komitmen tidak melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari. Lalu diperas, dicetak, disetrika, dan dibentuk serta dihias dengan perangai indah. Itu bukan perkara mudah. Namun kita bisa melakukannya jika kita benar-benar menginginkannya. Tetapi, siapa yang tidak ingin catatan kertas kehidupannya disajikan dalam bentuk yang indah saat menghadap Sang Khalik kelak? Perilaku baik dan perangai indah yang kita lakukan mulai saat ini, semoga menjadi penebus bagi catatan keburukan masa lalu yang tidak bisa dihapus.
- Putihkan kembali kertas kehidupan yang mulai buram. Dalam kotak dokumen itu, semua kertas yang saya temukan berwarna buram kecoklatan. Padahal dulu kertas-kertas itu berwarna putih bersih. Sama seperti kertas kehidupan kita yang dulu putih bersih, namun kini sudah berubah menjadi kotor karena tindakan-tindakan buruk yang kita lakukan. Di pabrik kertas, bubur kayu mengalami proses ‘bleaching’ dengan klorin untuk menghilangkan pengaruh lignin yang membuat warna kertas menjadi buram. Kertas kehidupan kita diputihkan dengan apa?
Sedangkan perangai dan tindakan baik kita menjadi tulisan dan untaian kalimat-kalimat indah yang tertera dalam buku catatan kehidupan kita. Setiap hari, kita menulis dalam lembara kertas baru kehidupan kita. Kemudian lembaran-lembaran itu akan disusun menjadi sebuah buku yang berisi seluruh catatan lengkap perjalanan hidup kita. Diantara amal baik, mungkin terselip perbuatan buruk. Dibalik niat baik, mungkin tersembunyi cara eksekusi yang buruk. Oleh sebab itu, pantaslah kiranya jika kita saling menyadari ketidaksempurnaan diri. Dan saling memaafkan satu sama lain. Persis seperti tuntunan para Nabi suci, untuk mengisi hari-hari baru kita dengan lembaran-lembaran baru kehidupan yang menorehkan catatan indah dalam buku kehidupan kita.
18 November 2011
dilema
17 November 2011
Hidup untuk Hidup
Mari kita melakukan yang terbaik
Mari kita menghasilkan yang terbaik
Demi kehidupan yang maha hidup
01 November 2011
Cintaku untuk Kebahagiaan Dia yang Kucintai
lelah
aku yakin, suatu hari nanti dia akan mengerti bahwa ini adalah jalan yang terbaik...
meskipun lelah dalam menjalaninya
21 August 2011
Apa Yang Kita Cari
Kebebasan? Kebebasan seperti apa?
Burung aja memiliki kebebasan untuk terbang kemana saja, tetap merindukan tempat tinggalnya..
Layang-layang juga memiliki kebebasan terbang diatas langit, namun dia tetap merasakan kenyamanan jika dia masih tertaut dg seutas benang...
Seperti halnya manusia yang memerlukan suatu ikatan dan tempat untuk berlabuh, kalo tidak ingin melayang-layang seperti layang-layang putus.
Persahabatan? Persahabatan seperti apa??
Setan telah lebih bersahabat dengan kesombongan setiap saat di setiap sel-sel darah yang mengalir di tubuh kita..
Manusia sangat lekat dengan ego dan kesombongannya, jikalau tidak memiliki iman dan kesabaran.
Kesenangan? Kesenangan seperti apa???
Nabi Adam telah mendahului kita untuk mencicipi kesenangan surgawi sebelum kita, kesenangan apalagi yang lebih indah selain kesenangan surgawi..
Tidak ada kesenangan di dunia yang tidak melenakan manusia dalam kesesatan, bilamana tidak disertai dengan rasa syukur dan keikhlasan dalam berbagi.
Kemuliaan? Kemuliaan seperti apa?
Masih adakah manusia yang lebih mulia selain Rasulullah Muhammad saw...
Tidak ada makhluk yang lebih mulia daripada kemuliaan di mata Allah SWT
Yang kita cari adalah jalan-jalan kenabian untuk mencapai posisi yg terdekat dengan Allah
Baik dalam keadaan senang atau sedih
Baik dalam keadaan kenyang atau lapar
Baik dalam keadaan utuh atau porak poranda
Baik dalam keadaan sendiri ataupun bersama-sama
12 August 2011
Menjadi Pribadi yang Membumi
- Berpijaklah pada satu titik yang sama.
- Milikilah tekad yang bulat.
- Berdirilah diatas pijakan yang kuat
- Bergeraklah dalam kecepatan yang tinggi
- Tetaplah berada di jalur yang lurus