sarikata

ketika sang waktu tidak lagi bersahabat, gunakan hati untuk bermain dengan hari

25 December 2011

Sang Pembunuh, bernama Cinta

Malam ini dalam perjalanan ke Jakarta, aku bertemu dengan seorang wanita yang namanya lupa... maaf ya mbak, lupaaaa... hehehe
Kami duduk bersebelahan dan dalam kurang lebih 3,5 jam kami ngobrol dan sisanya tidur

Kurang tahu tepatnya mulai dari mana, tiba-tiba si Mbak (aku panggil Mbak aja dech...) cerita tentang dirinya. Siapa dirinya, mau kemana, kenapa dan bagaimana dirinya.. turut sedih juga mendengarnya
Ujung-ujungnya masalahnya adalah "cinta"

Cinta memang aneh, saat dia datang bisa mendatangkan gembira, bahagia, sedih, luka dan bahkan mungkin kematian. Namun tetap begitu dengan segala kekurangan dan kelebihannya, cinta sangat dirindukan kehadirannya.

Balik lagi ke si Mbak, rupanya cinta bukan hanya melukai dia.. namun cinta telah mencabik dan mengkoyak serta bahkan menghancurkannya. Dan dia sekarang berupaya untuk bangkit, tetap semangat ya Mbak... dan saya do'akan yang Mbak cita-citakan akhirnya akan tercapai dan diberikan kemudahan dalam mencapainya.

Cinta telah membunuh cintanya kepada keluarganya, karena hubungannya tidak disetujui keluarganya dan akhirnya dia atas persetujuan Pakdhe-nya menikah dengan orang yang dicintainya. Dan sekarang dia telah sadar yang dia lakukan salah, semua terlambat namun masih ada kesempatan untuk meminta maaf

Cinta telah membunuh cintanya kepada sahabat terdekatnya waktu SMA, karena cinta dia lupa dan menjadi buta atas apa yang diperingatkan oleh sahabatnya. Sehingga mereka jadi berselisih paham dan menjadi jauh.

Cinta telah membunuh cita-citanya, karena rasa percaya dan yakin akan cintanya dia rela menanggalkan cita-cita dan keinginannya.

Cinta telah membunuh pribadinya, karena rasa kepercayaan terhadap orang yang dicintainya dia pasrahkan dirinya sepenuhnya dan dia gantungkan renda-renda cintanya kepada orang yang dicintainya

Cinta telah membunuh cintanya, saat cinta orang yang dicintainya terenggut oleh sahabat yang baru dia kenal setelah dia menikah.

Apakah salah dengan cinta? Yang pasti cinta tidak salah Mbak.. jangan takut untuk bangkit dan buka semua yang baru lagi.

Buka kembali lembaran-lembaran yang sempat Mbak lipat dan simpan dengan rapi
Buka kembali pintu-pintu yang tadinya sempat Mbak tutup dan mungkin terkunci untuk Mbak, datang dan bukalah dengan hati Mbak.. dengan keikhlasan (katakan salah dan benar sesuai wujudnya)

Bangkitkan kembali cita-cita yang telah terkubur, gali dengan hati dan rengkuh dengan semangat
Bangkitkan kembali mimpi-mimpi yang telah terserap oleh waktu, peras dan jaring kembali dengan nafas yang masih setia mengiringi Mbak

Percayalah bahwa kegagalan ini akan menjadikan Mbak seorang wanita yang mulia
Jagalah keyakinan itu dan jangan coba kianati atau gadaikan keyakinan itu



22 December 2011

Tentukan Nilai baru Target

Tentukan nilaimu terlebih dahulu, baru pasang targetmu.. Kenapa? itulah pertanyaan spontan yang aku lontarkan saat pertama mendengar kalimat itu

Kenapa harus nilai dulu? Kenapa bukan target? Dan kenapa harus ada nilai sebelum ada target?

Sering kali kita sering salah langkah, dengan menentukan target terlebih dahulu tanpa kita tahu kenapa kita harus pasang target tersebut. 
Dan ujung-ujungnya sering kita dengar :
"gagal lagi dech... targetnya lepas"
"sepertinya targetnya terlalu jauh yaa... gak mungkin dech tercapai"
"target sudah ditangan, tetap saja tidak tercapai"
Bahkan mungkin makian "bangsat, target sialan... selalu gak kepegang"

Kenapa target itu tidak tercapai? Karena kita tidak fokus
Kenapa tidak fokus? Karena kita tidak tahu tujuannya... bagaimana, kenapa dan kemana kita capai target tersebut
Kenapa tidak tahu tujuannya? Karena kita tidak tahu di posisi mana kita akan berdiri

Maksudnya posisi?
Posisi atau sama dengan kedudukan atau juga disebut dengan penempatan atau bisa juga kita sebut dengan rangking dan ketemu-ketemunya adalah sebuah angka. Dan angka itu bukanlah target, tapi sebuah nilai.

Contoh :
  1. Pada saat kita sekolah : setiap pelajar pasti targetnya adalah lulus, syarat dari lulus adalah memiliki nilai yang sesuai dengan standard kelulusan. Seandainya kita mau lebih, misalnya lulus dengan predikat terbaik, berarti kita harus punya nilai yang paling tinggi
  2. Pada saat kita ingin menikah : sebelum kita bisa menikah, kita harus memposisikan diri sebagai insan yang matang, dewasa dan siap dengan keterikatan. Sehingga setiap orang yang melihat kita akan menilai bahwa diri kita sudah layak memiliki pasangan hidup dan layak dijadikan pasangan hidup
  3. Di sebuah perusahaan : setiap perusahaan pasti ingin keuntungan dan dimana di era persaingan yang sangat ketat untuk menentukan keuntungan harus berani memposisikan diri akan berdiri dimana. Jadi sebelum memasang target keuntungan atau target penjualan, sebuah perusahaan harus melihat dulu posisi perusahaan terbesar di bidang usaha yang sama dan baru menentukan nilainya. Misal perusahaan tersebut menentukan nilainya sebagai perusahaan no. 2 atau bisa jadi akan menguasai 45% pasar, dari sana perusahaan itu baru bisa menentukan targetnya.
Dengan menentukan nilai kita, kita bisa menjadi insan yang matang, dewasa dan tenang. Karena kita memiliki motivasi, rencana, jalan keluar dan tujuan yang sudah jelas, yang mungkin belum tentu lawan kita memilikinya.
Dengan punya nilai, kita bisa menentukan langkah kita 2-5 langkah lebih kedepan dibandingkan pesaing kita.
Dengan memiliki nilai pesaing kita akan segan kepada kita, karena langkah kita pasti lebih tak terduga dan sulit diikuti.

Tentukan nilai diri kita, baru tentukan target kita

19 December 2011

Telanjanglah!!!

"Capek!! Capek aku An..", itulah kalimat yang terucap dari sahabatku

Iya.. dan pasti akan capek bila kita berpakaian yang sebenarnya bukan pakaian yang semestinya kita gunakan.
Karena pakaian yang kita gunakan adalah cerminan pribadi dan diri kita
Karena pakaian yang kita gunakan juga merupakan prestasi
Karena pakaian yang kita gunakan pulalah yang menjadi tolok ukur penempatan diri kita

Lalu apa yang terjadi bila kita salah dalam berpakaian?
Kita akan menjadi pribadi yang lain
Kita akan menjadi orang bodoh di antara orang idiot
Kita akan menjadi orang pintar di antara orang jenius
Kita akan menjadi orang yang tersesat di dalam suatu ruangan dan terjebak
Ujung-ujungnya... Capek

Sahabatku, hanya satu yang bisa aku bilang lepaskanlah pakaianmu dan telanjanglah
Telanjanglah dan perlihatkan dirimu yang sebenarnya
Telanjanglah dan jadilah dirimu sendiri
Jangan malu dalam ketelanjanganmu

Biarkan semua orang menengok melihat dirimu yang telanjang
Biarkan orang menghujat melihat dirimu yang telanjang
Biarkan juga orang-orang menghampiri ketelanjanganmu
Karena pasti akan ada orang yang akan membantumu menutupi ketelanjanganmu
Karena pasti akan ada pribadi yang menghampiri dan menutupi kekurangan dari dirimu
Karena pasti akan ada ruh yang memperindah hatimu

Sahabatku, tatkala Sang Khaliq meniupkan roh ke dalam rahim Hawa yang diberkati
Telah termaktub dalam kitab Sunnahtullah, dimana kita akan bertasbih diantara Sang Khaliq
dan keagungan-Nya. Serta kita akan telanjang diantara Sang Khaliq dan keabadian-Nya

Telanjanglah sahabatku..
Bukalah jubahmu..
Tunjukkan pada mereka siapa dirimu..
Insya Allah kemenangan akan datang dengan eloknya


14 December 2011

Kumerindu dan Membeku

Ini adalah malam kesekian aku berlarut dalam kerinduan pada Kekasih-ku, aku kumpulkan puisi kesunyian dan aku senandungkan lagu rindu yang memuja Kekasih-ku

Dalam keterpakuan, aku berjalan menyusuri gulitanya hati dan kulewati bilik-bilik kosong.
Dalam keterpakuan, aku melihat rumah-rumah terbakar habis
Dalam keterpakuan, sendiri aku terus berjalan dan pasti akan menyenangkan saat kita telah berjalan jauh tersesat dan tiba-tiba menemukan jalan pulang
Jalan pulang dan kembali bisa kupeluk Kekasih-ku

Dalam keheningan, kutemukan sebuah kotak hitam yang di dalamnya seperti lubang hitam nan dalam. 
Menyembunyikan cerita-cerita yang tidak mungkin kita ceritakan

Hatikupun merasa mati
Seiring matinya temaram bulan, terasa sepi
Sepi dan tak lagi bicara, terhenti menyusuri lorong sunyi
Iyaa... sunyi senyap 
Dan perlahan sepi itu membahana di setiap sudut, hingga wajahku terbiaskan oleh air selokan yang keruh dan hitam

Masih dalam keterpakuan, tak terasa kakiku melangkah di tepi peristirahatan
Tempat istirahat terakhir, saat waktu kita telah terhenti
Kuamati nisan-nisan itu, nampak tua, rapuh dan menyedihkan
Inilah tempat kita berakhir kelak

Kutengadahkan kepala ke langit
Kutatap bulan sabit , kulihat dia tertawa angkuh
Seolah dia mengejekku tanpa ragu
dan kenanganpun tiada lagi arti

Kulihat bintang dilangit, menunjukkan sinar keindahannya
Kuhitung bintang yang gemerlap agar sunyiku hilang
Namun tetap tak berujung lelap
Meninggalkan tanya yang tak berujung

Bulan masih bersinar terang dengan angkuhnya
Terselip sabit dibalik punggungnya
Menikam harapan
Menghunjam mimpi
Dan mencabik hati

Yang kudengar teriakan-teriakan tak tertata
Berteriak di segala arah, menyerang relung-relung nadiku
Kututup telinga, kututup mata, kututup hati dan kututup diriku
Namun badai begitu kencang menerpa kesendirianku
Menjatuhkan mimpi-mimpi dan harapan
Melemparkanku jauh tanpa arti

Kuterdiam dan terpekur dalam kerinduan
Kerinduanku pada Kekasih-ku
Kerinduan yang membuatku membeku dalam sunyi

Sudah waktunya aku tarik batas jelas dimana aku akan berdiri
Agar tidak semakin terbenam dan terlarut dalam kesunyian
Kesunyian dari kerinduan yang membekukan hatiku

Senandung keagungan, kesucian, ke-tunggal-an Kekasih-ku
Dan senandung syukur serta keikhlasan akan cintaku kepada-Nya

07 December 2011

Berat atau Ringan

Berat atau ringan adalah sebuah pilihan, pilihan bagaimana kita menjalani dan menempatkan diri kita di perjalanan kehidupan kita. Bagaimana kita mencatatkan sesuatu untuk diri kita, sebagai apa, sebagai siapa, dimana, kapan dan ke arah mana, hanya kita masing-masing yang tahu.

Bahkan lingkunganpun hanya merupakan sebagian kecil dari diri kita dan yang paling bisa menentukan hanya kita sendiri, karena semua akan tertoreh dan terbentuk sesuai keinginan kita. Apakah yang kita hadapi berat atau ringan adalah buah dari pemikiran kita sendiri.

Ada kalimat bijak yang bisa membuat aku terus berdiri dan berlari meskipun gunung ditaruh dipundakku dan lobang besar dihadapanku, yaitu "berilah target beban pada dirimu seberat mungkin, carilah solusi untuk mencapainya seringan mungkin"

Pernah juga aku mendengarkan ucapan temanku, pada saat kami merencanakan target tahun depan, "hanya orang bodoh yang merencanakan target yang realistis untuk dicapai, karena target memang bukan untuk dicapai tapi untuk di kejar dan di jangkau dengan usaha". Dan inipun kembali kami bertiga membuktikan, alhamdulillah target tahun depan yang tidak realistis bagi kami (500% dari target realistis) sudah pasti akan kami capai di bulan ke-5 tahun 2012 sekitar 63%. Yang artinya dari target realistis kami, kami telah mencapai 315%

Mari kita tetapkan dihati kita, bahwa di dunia ini tidak ada yang berat. Berat atau ringan semua tergantung dari diri kita sendiri, karena Allah SWT tidak akan memberikan beban ke umatnya bilamana umatnya tidak bisa menghadapi beban ataupun cobaan tersebut.

03 December 2011

Dirimu adalah Kumpulan Hari

Udara pagi di rumah peristirahatan terasa sangat segar, bunga kamboja beraneka warna bermekaran indah. Daun dan bunganya basah oleh embun pagi yang berkilau terkena sinar mentari pagi.

Suasana yg menyenangkan dan menyegarkan, kerinduan yang terbayar tuntas. Kerinduan akan kedamaian, ketenangan dan ketentraman hati serta pikiran.

Aki Lindung tiba-tiba berdiri disampingku dan menegurku, "Lagi ngelamunin apa An??" setengah terkejut ditengah kelenaanku kepada alam,"Ah, enggak ngelamunin apa-apa Ki.."

"Hahaha.. cerita aja sama Aki, gk usah sungkan", kata Aki Lindung sok tahu.
"Emang gk ada apa-apa kok ki.. tapi omong-omong boleh nanya sesuatu gak Ki??" sahutku sekenanya ngikutin kemauan Akii Lindung agar tidak terlalu kecewa.

"Ki, makin kesini aku merasakan udara semakin pengap dan gampang banget aku terpancing dengan lingkungan yang semakin berisik, kenapa ya Ki?"

"Hahaha, itu jawabannya mudah saja An", sahut Aki Lindung sambil menghela nafas sebentar
"Kamu lihat bunga Mawar itu, dari dia jadi kuncup sampai dengan bergugurannya helai demi helai bunganya dan akhirnya layu menghitam.. itulah faktor waktu atau sering kita sebut umur"

Dimana semakin tua usia kita, maka rasa penat dan jenuh terus menghinggapi perasaan kita. Untuk itu kita harus selalu me-refresh otak kita agar tidak ikut tergerus oleh waktu, dengan selalu gali dan cari semua hal baru yang bisa membuat otak kita lebih bergairah. Yang secara pasti akan mempengaruhi aura dan tubuh kita untuk selalu segar dan sehat.

Ada perkataan Sufyan Ats Tsauri, " Sesungguhnya engkau adalah kumpulan hari. Jika satu hari berlalu, maka sebagian dari dirimu juga akan hilang. Bahkan hampir-hampir sebagian dari harimu berlalu, maka hilanglah seluruh dirimu (baca mati) dan engkau mengetahuinya. Oleh karena itu beramallah"

Bila dilihat dari kalimat diatas, sebenarnya kita mengetahui bahwa usia kita makin hari makin berkurang di dunia ini dan tubuh kita makin renta digerus oleh waktu. Oleh karena itu gunakanlah setiap waktu yang kita lewatin dengan sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi diri kita dan lingkungan sekitar kita. Maka itu akan membuat kita selalu merasa berguna dan merasa bergairah dalam menjalani sisa kehidupan kita, sehingga badan kita akan selalu merasa segar dan perasaan serta hati kita selalu merasa lapang dan ringan.

Hihihi... senangnya lihat muka Aki Lindung yang serius dan bersemangat bercerita.
Rona dan senyumnya yang selalu membuat aku kangen untuk bisa tinggal di rumahnya, mendengarkan semua cerita dan keluh kesahnya. Kami selalu berbagi cerita kehidupan dan bagaimana menghadapi hidup, saling mengingatkan apa yang kami lupa.