sarikata

ketika sang waktu tidak lagi bersahabat, gunakan hati untuk bermain dengan hari

14 December 2012

bahagiaku memiliki cinta-MU



kembali malam ini aku terduduk dan bersimpuh
malam ini kembali aku memohon kehangatan cinta-MU
ingin kembali aku rasakan belaian kasih-MU
kuingin malam ini KAU hadir hanya untukku

aku rindu kehangatan pelukan-MU yang penuh cinta
namun kutahu dan sadar, bahwa aku bukan siapa-siapa
aku tidak lebih dibanding insan-insan lainnya
dan mungkin aku bukan siapa-siapa jika dibandingkan dengan mereka

masih layakkah aku malam ini memohon kehadiran-MU
memohon cinta, kasih dan sayang-MU
aku yang penuh dengan khilaf dan telah mengecewakan-MU
aku bersimpuh memohon pengampunan-MU
ijinkan aku mendapatkan cinta-MU

maafkan atas kekhilafanku yang telah melukai-MU
melukai kepercayaan yang telah KAU berikan padaku

maafkan atas kelalaianku yang telah menyakiti-MU
menyakiti hati dan ruh yang telah KAU titipkan dalam ragaku

maafkan atas keangkuhanku yang telah menghina-MU
dengan keangkuhan tanpa sadar telah kuhinakan nikmat wahyu dan nikmat agama-MU

sekali lagi dan gak akan bosan aku bersimpuh untuk memohon pengampunan-MU
aku selalu rindukan kehadiran dan cinta-MU
karena aku sangat membutuhkan sosok-MU
aku bahagia bersama-MU
aku bahagia memiliki cinta-MU
aku bahagia dalam rengkuhan pelukan-MU

kembali malam ini aku terduduk dan bersimpuh
untuk selalu merasakan nikmat cinta-MU
untuk selalu merasakan kehangatan pelukan kasih-MU
karena aku selalu bahagia dan menikmatin saat-saat bercinta dengan-MU

03 December 2012

Rasa Rindu


Kangen, rindu, ingin bertemu... itulah perasaan yang kita rasakan jika pasangan kita jauh dari kita ataupun sudah dekat dengan kita, namun tidak bisa melihat atau merasakan kehadirannya

Kerinduan adalah hal wajar bagi dua orang yang berpasangan.

Dengan memiliki rasa rindu kepada pasangan kita berarti kita benar-benar memberikan harapan untuk bisa dan selalu hidup bersama. Karena rasa rindu itu adalah ukuran seberapa dalam rasa cinta dan sayang kita kepada pasangan, apakah rasa itu itu tergerus oleh waktu atau makin terjaga oleh waktu.

Namun rasa rindu bisa menjadi tanda sayang atau bisa juga menjadi masalah jika tidak terkontrol.

Pernahkah kita melihat orang yang selalu mengatakan aku rindu kepada pasangannya secara terus menerus? Atau mungkin kita sendiri yang melakukan dan mengatakan itu... Pasti pada saat itu kita merasa tidak bisa melakukan apa-apa, oleh karena itu kita harus bisa mengontrol rasa rindu kita agar tidak menjadikan ketidaknyamanan bagi kita ataupun pasangan kita. Atau juga bisa kita lakukan sesuatu yang membuat pasangan kita nyaman dengan rasa rindu yang ada dihatinya.


Rasa rindu sering timbul saat kita berbeda tempat ataupun dipisahkan oleh jarak dan waktu dengan pasangan kita. Rasa rindu juga bisa timbul meskipun pasangan kita sudah berada dalam dekapan kita bila hati kita dan pasangan kita sangat dalam. Rasa rindupun akan semakin bertambah, jika kita hanya memikirkan pasangan kita dan rasa rindu akan pasangan kita ataupun sebaliknya.

Bagaimanakah jika rasa rindu dalam hati kita atau pasangan kita sudah tak terkendali? Apa yang harus kita lakukan agar kita bisa me-maintain ataupun me-manage rasa itu.

Jangan biarkan diri atau pasangan kita berada dalam waktu yang kosong tanpa melakukan apa-apa, karena bila ada kekosongan akan menimbulkan celah dan mungkin akan mengikis rasa itu. Jika rasa itu terjadi pada diri kita, berilah fokus pada pikiran kita pada hal yang bermanfaat dan bisa mengisi kekosongan saat pasangan kita tidak ada disisi kita.

Bilamana kerinduan itu ada di pasangan kita, tetap jaga komunikasi dan beri pasangan kita kenyamanan hati. Bahwa kerinduan yang dia rasakan sama dengan kerinduan yang kita rasakan, dengan berikan waktu lebih luas untuk berkomunikasi dan kenyamanan situasi. Kenyamanan situasi ini sangat bergantung pada pengenalan diri kita terhadap pasangan kita.

Sesuai yang sempat kita tuangkan diatas, akan banyak masalah yang muncul jika kerinduan itu muncul dan kita membiarkan rasa rindu itu menguasai kita atau pasangan kita. Kita ataupun pasangan kita akan tidak nyaman, diantaranya adalah :
1. Akan ada rasa gelisah karena komunikasi yang diharapkan tidak berjalan
2. Telepon ataupun SMS yang dikirimkan atau yang diterima akan terasa seperti teror
3. Sangka prasangka yang tidak diharapkan akan muncul

Akankah kita bisa me-manage rasa rindu itu agar lebih terkendali?
Akankah kita bisa memaintain rasa rindu pasangan kita agar tetap berkembang?
Kuncinya adalah komunikasi dan rasa ikut saling merasakan kerinduan yang sama, dengan kita mencoba mengalihkan rasa itu ke hal-hal yang lebih bermanfaat dan memberikan kenyamanan pada rasa rindu pasangan kita.

28 November 2012

Sabar adalah Nikmat Terindah

Sabar, sabar, sabar, sabar dan sabar... itulah kata-kata yang selalu terselip dalam setiap kalimat kalo kita sedang menghadapi masalah.

"Bicara itu mudah, tapi prakteknya…??!!” Begitulah respon yang sering keluar saat kita diminta sabar.
Atau  bila sudah terlalu jenuh... kita akan terlontar kata-kata, “Sabar sampai kapan???”
Dan mungkin lebih ekstrim lagi akan keluar kalimat, “Sabar itu ada batasnya”.
Benarkah demikian??????

Sehingga bisa kita simpulkan, bahwa memang sabar adalah suatu sikap yang bijaksana dan menuntut keikhlasan serta aktivitas nyata. Namun beberapa individu berpendapat sabar itu sulit dan berat. Karena sabar itu gampang diucapkan, namun sulit untuk dilaksanakan. Lagi-lagi kita muncul pertanyaan, apakah benar dimikian?? Sedemikian sulitnya kita untuk sabar dan sulit atau tidak mungkin melaluinya?

Namun kenapa Rasul bisa berkata, nikmat terbesar bagi umat Islam adalah sabar? Karena janji Allah bahwa orang yang sabar akan memperoleh nikmat rahmat dan rahim-Nya, serta kemudahan akan terbuka bagi orang yang sabar.

Mungkin suatu waktu kita pernah menangis atau bahkan menangis histeris karena kita seperti dihadapkan dengan suatu masalah yang tidak mungkin kita terima dan selesaikan, sehingga kita merasa putus asa. Namun akhirnya saat tangis kita reda, kita berusaha untuk menyelesaikan dan menghadapinya. Kita terus hadapi masalah itu dengan sabar, dengan reaksi stres dan ekspresi seperti apapun kita bersabar dengan terus menghadapinya. Sampai akhirnya masalah itu bisa kita lalui dan kita selesaikan. Lalu benarkah sabar itu sulit?

Coba kita renungkan...
Segala sesuatu yang kita yakini akan jadi kenyataan, apakah itu benar? Jika kita menyerah dengan kalimat "sabar itu sulit", maka segala daya pikiran dan perbuatan akan mendorong kita kesana dan menciptakan beban mental tersendiri bagi kita. Tidak percaya? Mari kita buktikan sendiri dalam kenyataan. Sebelum berangkat ke kantor coba bayangkan akan bertemu mobil warna orange dan yakinkan diri kita akan melihat 5 mobil warna orange, kemudian ucapkan itu 3 kali atau beberapa kali. Tanamkan benar-benar dalam hati kita bahwa 5 mobil orange akan anda temui hari ini.

Apa yang terjadi? Silahkan dipraktekkan sendiri.

Apakah bisa kita simpulkan jika kita yakin bahwa sabar itu sulit, maka kita akan semakin kesulitan melaluinya. Masihkah sabar itu sulit?

Sabar itu ada batasnya?
Mari kita tanyakan ke diri kita sendiri, apakah kita mau hidup dengan batas? Misal ada orang yang membatasi usaha kita, bersediakah kita? Tentu jawabannya tidak dan kita akan lakukan segala cara untuk lepas dari batas tersebut.

Kembali ke kata sabar. Masihkah sabar ada batasnya? Tentunya sama-sama kita putuskan bahwa sabar itu tidak ada batasnya. Ya.....

Kemudian siapa yang membatasi? Tentu manusia itu sendiri atau diri kita sendiri. Manusia yang menyerah dan merasa kalah. Maukah kita digolongkan ke dalam golongan mereka? Jika tidak, mari kita yakinkan diri bahwa sabar itu tidak ada batas.

Sabar adalah indah dan buahnya manis, jawabannya PASTI dan TENTU.
Sekarang kita sepakat dengan hal itu bukan? Mengapa? karena sabar adalah ujian. Ibarat kita sekolah, bila bisa melalui dan menjawab pertanyaan dengan benar maka kita akan mendapatkan nilai terbaik dan akan naik kelas serta jadi pemenang.

Apakah kita mau menjadi pemenang atas diri kita sendiri? Atau kita jadi petarung yang kalah sebelum kita bertanding? Pilihannya ada pada diri kita sendiri....

Mari sama-sama kita yakini, bahwa :
1. Sabar itu mudah
2. Sabar itu tidak terbatas
3. Sabar itu indah
4. Sabar itu akan berbuah manis
5. Satu lagi tambahan, sabar itu nikmat

Sakitnya sabar adalah kenikmatan terindah yang tiada batas dan pada akhirnya akan berbuah manis.

01 November 2012

Berlindung dibalik Bayangan

Sering kita denger celotehan-celotehan ataupun teriakan-teriakan yang menyombongkan diri, bahwa "Aku bisa, aku telah dewasa dan aku sudah bisa mandiri ibu/bapak" atau juga "Aku bisa lakukan semua itu karena aku pintar dan lihat hasil kerjaku"

Tapi apakah kita lihat itu kreasi dia? Benar-benar ide murni dari dia? Atau hanya contekan dari ide-ide yang sudah ada dan dimodifikasi atau bahkan benar-benar dicontek murni.... Pernahkan kita berkaca, betapa kita telah berjalan jauh namun tetap berdiri ditempat yang sama meskipun baju dan pegangan kita sudah berbeda jauh lebih baik dari sebelumnya?

Itulah yang banyak terjadi saat ini, kesuksesan-kesuksesan semu yang ada di depan mata kita dan semuanya hanya bersifat materialis ataupun kebendaan. Tak sadarkah kita, bila kita lakukan ini secara berkelanjutan dan terus-menerus akan mengantarkan kita ke kehancuran.

Banyak diantara kita yang masih hidup berlindung dibalik bayangan sosok individu dan meneriakkan dirinya sebagai individu yang dia pinjam bayangannya. Banyak diantara kita yang masih berlindung dibalik bayangan kesuksesan dan akhirnya dia hancurkan dirinya sendiri secara perlahan.

Apakah kita akan melakukan itu...?
Atau kita sudah melakukannya???

Mari sama-sama kita sadar dan mengkoreksi diri, apakah kita sudah menjadi diri kita sendiri dan apakah kita memang sudah pantas untuk dijadikan panutan untuk diri kita sendiri?

Masihkan kita berlindung dibalik bayangan? Atau kita sudah berdiri diatas bayangan itu?

20 October 2012

Berdiri diantara Kebohongan

Kejujuran dan kebohongan seperti dua sisi mata uang, yang diantara keduanya tidak bisa berdiri sendiri. Ini sangan berkaitan dengan keadaan sebelumnya yang akan membawa implikasi selanjutnya. Dimana keduanya berpotensi dalam diri setiap manusia dan potensi ini selalu bertarung di setiap nurani.

Kejujuran memang sering menyakitkan dan sulit untuk diungkapkan, karena ini akan menelanjangi diri seyiap insan dan sering kali mereka tidak siap unntuk menampilkan dirinya apa adanya.

Bila insan sudah mulai malu akan dirinya dan kebenaran akan dirinya, maka dia akan segera tenggelamdi telan kekerasan yang telah diciptakannya sendiri. Dia akan terjebak dalam ocehan dan tindak tanduknya sendiri, dia bahkan berteriak lantang kalau dirinya memang pantas mendapatkannya. Tanpa sadar dia bukan hanya menciptakan kekerasan psikologis dia, tapi juga akan dan pasti telah membunuh semangat kehidupannya.
Dan tak lama kemudian waktu akan menekannya, perlahan dia akan mati olehtekanan yang dia ciptakan sendiri.

Kesombongan yang telah menjadi bagian dari dirinya dan telah mengalir di darahnya, sejak dia memproklamirkan bahwa dirinya adalah orang yang bermartabat bahkan paling bermartabat. Maka bersamaan dengan itu dia berusaha menurunkan derajat/standar orang-orang disekitarnya, terutama pesaingnya. Hal ini dia lakukan agar dia tampak superior.

Akankah kita terjebak diantaranya, akankah kita berdiri diantara kebohongan itu? Seperti sebuah rantai, akankah kita gunakan kebohongan untuk menutupi kebohongan?

Tidak, tidak akan kita mampu kita berdiri tegak diantara kebohongan.. dan itu hanya sebagai pembodohan dan pembunuhan waktu yang akan datang.

senandung sunyi


malampun bergelayut sunyi
mematahkan reranting kerinduan
dedaunanpun mengering gugur dalam harapan
ditengah gerimis hujan menambahkan dingin dalam sunyi

sang bayu menari dengan gemulainya
perlahan namun pasti, dia hempaskan butiran rasa
agar tersampaikan kepada pemilik sunyi

siapakah si pemilik sunyi?
dialah sang penjaga hati
hati yang bersenandung dalam sunyi
hati yang bersenandung tanpa dusta
hati yang selalu mengutarakan kebenaran
hati yang selalu mengatakan apa adanya

dan bila suatu saat hati tidak mengerti dan bimbang
maka dia akan diam
dan hatipun tidak akan berani untuk berjanji

duhai sang penjaga hati
aku berlindung dibawah naungan semestamu
diantara aku dan waktu
hanya satu diri-MU

13 October 2012

menari bersama sang waktu

sang penentu sudah bersamanya selama lebih dari 8 tahun, tepatnya 8 tahun 9 bulan
aku lihat dia masih begitu cantik dan indah dalam setiap gerak serta sikapnya
selalu begitu sejak aku mengenal dia pertama kali

pancaran matanya yang meneduh dan sayu, masih terlihat indah dan terpancar semangatnya untuk terus menari
lantunan suara dalam setiap kata dan kalimatnya, masih terdengar indah, lembut dan optimis
sentuhan lembut jemari tangannya, memberikan semangat bagi setiap makhluk dan insan yang disentuhnya

dia berikan kenyamanan bagi yang ada disampingnya
dia berikan keindahan bagi yang memandangnya
dia berikan keteduhan bagi yang ada disisinya
dia berikan kebahagiaan bagi yang bersamanya
dia berikan kelembutan dalam setiap pelukannya
dia berikan kehidupan baru disetiap cintanya

begitu indah langkahnya setiap saat
begitu mempesona gerakannya di setiap waktu
begitu menawan bagi yang melihatnya

telah begitu lama dia bersabar dengan waktu, sampai suatu saat dia tidak lagi mampu menahannya
sehingga setiap gerak dan langkahnya memperlihatkan kemarahan
dia hentakkan kakinya keras-keras ke bumi
dia hantamkan kepalan tangannya ke udara kosong yang begitu keras
tampak memerah bara raut mukanya
begitu nanar matanya melihat waktu

namun kemarahannya masih terlihat indah dalam setiap geraknya
telah begitu lama dia menari bersama waktu
kesedihan, pasrah, putus asa dan sakit yang dia rasakan tertutup indah bersama sang waktu 
waktu yang selalu membuatnya menunggu saat-saat dia harus menemui sang Khalik

dia selalu menari bersama waktu
dalam kebahagiaan, dalam kesedihan
dalam kepasrahan, dalam keputus asaan
dalam sakit, dalam amarah
namun senyum dan geraknya tidak menampakkan semua rasa itu
semua nampak indah dalam tariannya

16 September 2012

Melihat tapi Buta

Kembali aku berkunjung ke rumah Aki Lindung dan kembali aku mendapatkan kalimat-kalimat yang disertai dengan serapan rohani dan vitamin hati

Saat itu kami duduk di kursi bambu diantara pohon rambutan dan mangga di depan rumahnya, sambil makan pisang rebus dan kopi hitam yang khas buatan sendiri. Mulailah kakek Lindung berbicara dengan lugas dan bercerita panjang kali lebar dengan suara serau-nya.

Mana cahaya... Mana cahaya... Aku sangat ingin melihat dunia!! Itulah teriakan hati dan hasrat teman-teman kita yang tidak bisa melihat.

"Eye is the window to the soul", banyak yang bilang bahwa mata tidak akan bisa berbohong. Dan mata benar-benar merupakan jendela untuk melihat ke dalam diri dan jiwa manusia.

Namun bagaimana bila kita buta ditengah kesempurnaan penglihatan mata kita? Iya.. bagaimana bila mata hati kita sudah tidak lagi mau melihat dan peduli akan lingkungan kita, Lingkungan tempat kita hidup, belajar dan mengamalkan ilmu kita.

Apa yang akan terjadi bila mata hati kita sudah tidak bisa lagi melihat? Maka yang akan terjadi adalah kepalsuan dan kehancuran... karena hati, agama dan moral sudah tidak lagi memiliki makna. Manusia yang buta mata hatinya tidak akan melihat pesan-pesan yang benar dari keyakinan dan kepercayaan yang dianutnya. Semua pesan dan ajaran itu akan dianggap angin lalu, karena logika dan hasrat dia lebih dominan dari hatinya.. sehingga nafsunya yang bicara.

Al Qur'an ditulis :

Dan barang siapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) dia akan buta pula dan lebih tersesat dari jalan yang benar.. QS. Al-Isra [17]:72.

Dan barang siapa yang berpaling mengingat-Ku, maka sesungguhnya hari kiamat dalam keadaan buta. Kita akan berkata, "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulu adalah seorang yang melihat"... QS. Thaha [20]:123-124

Injil ditulis : (sumber : wikiquote)

Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang? Lukas 6:39 /Mathius 15:12

Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Lukas 6:41 (TB)

Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta. (Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?) Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu.. Injil Yohannes 1 (Pelayanan Yesus)

Di Taurat juga ditulis :

Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat

Dalam ajaran Budda juga mengajarkan bahwa :

Kebutaan batin adalah kegelapan batin, dengan mata hati yang ”buta”, kita akan terus hidup dalam kegelapan batin dan melakukan banyak kesalahan. Budda datang untuk menyembuhkan mata hati agar dapat melihat dengan jelas

Dalam filosofi Jawa dapat pula kita temukan dalam simbol ketupat :

Ketupat yang terdiri dari beras yang melambangkan hawa nafsu dunia dan jannur kuning melambangkan mata hati dan nurani. Jadi ketupat merupakan simbolik dari hawa nafsu yang tutupi oleh dengan hati nurani, adapun pesan yang terkandung kira-kira adalah setiap orang itu harus bisa mengendalikan diri, yaitu menutupi nafsu-nafsu dunia dengan hati nurani

Pesan kakek Lindung... jangan pernah kotori hati dengan hasrat yang berlebihan, iri, kecewa, marah, dendam dan dusta. Karena itu akan menutup hatimu dari kebenaran dan tidak bisa lagi membedakan mana yang benar dengan jelas atau bahkan tidak bisa melihat kebenaran

Oleh karena itu jangan heran bila kita lihat kehancuran dibalik kesuksesan, kebusukan dibalik kemegahan, penderitaan dibalik kemenangan, kebodohan didalam diri cendikiawan.

Akan banyak ilmu-ilmu kosong
Akan banyak tubuh-tubuh hampa
Akan banyak bangunan-bangunan keropos
Akan banyak generasi-generasi penghancur

Apapun yang dibangun dalam kebutaan mata hati, akan hancur dan luluh lantak serta menjadi sia-sia. Sedangkan waktu terus berjalan dan bergerak menggerus diri kita yang tersusun dari kumpulan hari.



13 September 2012

merindu Kekasihku

gelap, sepi, dingin, senyap, hampa
itulah yang aku rasakan malam ini
aku hanya terdiam tengadah
tengadah menahan rindu di hati

kurindu dekapanMu
namun Kau hanya tersenyum
tak lagi Kau goda hasratku
mengapa tubuhMu terasa begitu jauh
ingin kurengkuh segera tubuhMu
menari jemariku membelai lembut tubuhMu

kurindu hangat tubuhMu
menggebu hasratku merindu
saat kunikmati setiap inchi tubuhMu
menggebu kucari bayangMu
betapa rindu ini menyiksaku
kusadar bahwa aku butuh diriMu
mengharapkan kehadiranMu

hidup tanpaMu seperti berdiri diatas cadas
begitu keras dan panas
tak sanggup aku hidup tanpaMu
kutinggalkan lembar hitam untuk bersamaMu

kurajut lembar baru bersamaMu
tak sanggup aku berjalan tanpaMu
karena Engkau nafasku
karena Engkau degup jantungku
terucap lirih namaMu disetiap hembus nafasku
mengalir hangat cintaMu disetiap degup jantungku

maafkan aku yang mencintaiMu
maafkan cara aku mencintaiMu
mungkin ini jalanku
ijinkan aku mencintaiMu dengan caraku

30 August 2012

senyum sang Kekasih

hidup memang penuh dengan misteri
kadang kita berlari unuk mencari jawaban atas ini
berpikir apa yang tidak terpikirkan
sehingga terjebak dalam jaring-jaring kegelapan

karena kesibukan aku mencari jawaban atas misteri
sering aku lupa dalam kebaikan
karena cahaya kegelapan begitu menyilaukan mata
dan diri tak lagi mampu menatap sang waktu

rasa lelah, nyeri dan putus asa akhirnya merambah hati
dan sang penunggu hatipun tak mau lagi menjamahku
menjamah tubuh yang kotor ini
sekotor atau senajis apakah diriku
sehingga dia enggan....

kehadiranMu seperti liukan penari yang memukauku
Kau lecutkan benang-benang mimpi
Kau biaskan setaman bunga bermekaran
dan Engkau sulut api semangat dalam diri

terpercik bahagia dalam diriku
terpancarkan dari gerak bibirMu nan indah
melumat kegetiran, tanpa peduli gelap yang meradang

gundah, duka dan nestapapun perlahan tercabut
terkoyak dan terlibas oleh senyumMu

duniapun merona
Kau bentangkan tangan bertabur gembira
jemariMu mengelus hati dan ragaku
Kau peluk aku erat
melesatkan senang yang tak tergenang
merasakan gejolak hati yang bergemuruh
rasa yang aku rindukan cukup lama dan membuatku putus asa

tiada hambar jelas tergambar dalam ronaMu
ketika liukan bibirMu menyulamkan garis lembut
mengurai urat-urat yang terpaku menjadi senyum

senyum sang Kekasih
yang menyisipkan setangkai rasa
menumbuhkan benih bahagia
yang takkan terungkapkan dalam jutaan rangkaian kata
entah kenapa.....

kulontarkan ribuan tanya pada pilar hatiku, namun terbungkam
kucoba menafsirkan rasa yang bergejolak dalam diriku
namun hati tak mampu mengurai jawab

hanya ketenangan dan kenyamanan yang terasa dihati

duhai Kekasih hatiku
tetaplah tersenyum, karena senyumMu layaknya fajar yang mengiringi pagi

26 July 2012

Tanah.... Tanah.... Tanah....

kesenjangan rupa dan kedekilan kain yang membalut tubuhnya, sama sekali tak mencerminkan apa yang ada di dalam tubuh yang menyelimutinya. Sekali lagi aku dapatkan ilmu dari seorang pemulung botol di bandara Juanda, saat aku akan kembali ke jakarta untuk mengayuh tuas.

Seorang lelaki tua yang memiliki hati dan ilmu yang mulia serta tak ternilai. Dia mengingatkan aku, bahwa kita yang dibalut dengan segala kemewahan ini tak lebih dari seonggok tanah ataupun lumpur yang bergerak dan bernyawa. Kita bahkan tak lebih bernilai atau berharga daripada kotoran atau tai sekalipun. Karena tanah itu sendiri tidak akan memberikan manfaat bila dia hanya kering atau basah saja.

Tanah sendiri digolongkan menjadi 3 :
1. Tanah baik. tanah yang berhumus, lembab dan gembur
2. Tanah kering. tanah yang kering merekah dan keras
3. Tanah rawa. tanah yang sangat basah dan pekat

Tanah baik....
Tanah yang mampu menyerap dan menyimpan air, sehingga bahan makanan dan sumber mineral yang dibutuhkan oleh makhluk yang ada di dalam dan diatasnya bisa hidup. Dia sanggup menumbuhkan tanaman dan pepohonan yang merupakan sumber makanan dan pelindung makhluk hidup yang ada.

Bila diibaratkan manusia, maka dia adalah manusia yang beriman, pintar, tangguh dan cerdas. Karena dia sanggup menerima dan menyerap ilmu serta sanggup mengamalkannya dalam kebaikan dan kebijakan untuk melindungi makhluk-makhluk yang ada di sekitarnya.

Tanah kering....
Tanah yang keras dan tidak sanggup menyerap atapun menampung air dengan baik. Karena kekerasannya sebagian besar air yang jatuh diatasnya tidak terserap dan jika terserappun akan dengan mudahnya air itu pergi dan bahkan tanah itu akan pecah terberai atau longsor terbawa air.

Dan bilamana diibaratkan kita sebagai manusia makhluk yang sempurna, maka dia adalah orang yang pintar namun tidak memiliki hati dan kecerdasan iman. Karena kesombongan dan kepintarannya dia akan susah untuk menerima sebuah ilmu atau pendapat yang tidak sesuai dengan dirinya. Bahkan dia bisa jadi sangat anti dengan kritik atau kritik itu akan dianggap sebagai angin lalu atau mungkin musuh. Dan bahkan dia dan orang disekitarnya bisa hancur oleh ilmu yang dia miliki.

Tanah rawa...
Sebuah tanah yang pekat dan sangat basah, sehingga setiap ada air yang jatuh diatasnya akan segera meluap dan dia tidak akan menerima air tersebut. dia bahkan membunuh makhluk yang ada diatasnya atau menelannya.

Ibarat manusia, dia adalah makhluk yang bebal dan tidak bisa melihat atau menerima sebuah ilmu. Karena ketidak mampuannya akan menyerap sebuah ilmu, dia tidak akan sanggup mengontrol hatinya. Sehingga diapun sering membuat resah makhluk yang ada disekitarnya atau dia sangat bergantung pada orang-orang di sekitarnya atau bahkan dia seringkali berbuat semaunya yang sangat membahayakan orang-orang di sekitar dia.

Mau jadi seperti apakah kita???? hanya hati dan keikhlasan yang menentukan kita akan jadi tanah yang baik atau tanah yang kering atau tanah rawa. Karena dengan hati kita sanggup menerima ilmu dan mengamalkan ilmu itu menjadi manfaat.

Jangan biarkan hati kita kering dan merasa sendiri ataupun jangan biarkan hati terhanyut, jadi jagalah hati kita dengan iman dan jagalah hati kita dengan cinta (iyaaa... cinta kepada DIA)

05 July 2012

wanitaku, bagian 2

bagi aku wanita adalah makhluk yang mulia dan indah, karena wanita adalah sebuah simbol
wanita adalah simbol dari kesucian, kelembutan, kasih dan sayang
wanita adalah simbol kebesaran, kemegahan dam keindahan
wanita adalah simbol dari ilmu, pengetahuan dan kebijaksanaan

namun wanita bagi aku juga merupakan iblis, karena wanita adalah sebuah simbol
dengan kesucian, kelembutan dan kasih sayangnya... wanita adalah simbol kemunafikan
dengan kebesaran, kemegahan dan keindahannya... wanita adalah simbol nafsu dan keegoisan
dengan ilmu, pengetahuan dan kebijaksanaannya.. wanita adalah simbol dari kehancuran

mau seperti apakah kau wanitaku.. buat apa kau berpakaian, bila sesungguhnya engkau telanjang... untuk itu aku mohon padamu agar kau kenakan ilmu dan kebijaksanaan untuk menghiasi dirimu yang indah

hendak seperti apakah kau wanitaku... bila kau menunduk dan bersujud tidak dengan hatimu... untuk itu sekali lagi aku memohon agar engkau menunduk dan beersujud sepenuh hatimu, sehingga engkau akan menjadi lebih indah, anggun dan mulia

apa yang kau inginkan wanitaku... bilamana engkau berjalan tidak lagi dengan menjaga hati dan cintamu... untuk itu perkenankan kembali aku memohon agar kau jaga hati dan cinta yang dititipkan kepadamu, agar kesucian, kelembutan dan kasih sayang itu nyata

wanitaku... sadarlah
dengan kesucianmu, kau lahirkan jiwa-jiwa pejuang
dengan kelembutanmu, kau ukir hati-hati yang tangguh
dengan kasih dan sayangmu, kau ciptakan insan-insan yang amanah

wanitaku... bangkitlah
dengan keindahanmu, kau bangun tempat untuk berteduh
dengan kebesaranmu, kau berikan kami rumah-rumah yang nyaman
dengan kemegahanmu, kau pancarkan cahaya dan kehormatan bagi keluargamu

wanitaku... bersabarlah
dengan ilmu dan pengetahuanmu, kau berikan kami hati dan arti sesungguhnya dari surga
dengan kebijaksanaanmu, kau telah jaga kami sampai kami siap menjadi pemimpinmu

wanitaku, aku ingin kamu ada disampingku selalu
jadilah bidadariku

03 July 2012

i am complex and unique, by cidey

i am complex and unique
i wonder how my life will be
i hear footsteps at night
i see figures creeping through the dark
i want to be noticed
i am complex and unique
i pretend I'm in a war
i feel like I've been stabbed
i touch the flying bullet
i worry I won't reach
i cry when I am lost
i am complex and unique
i understand I have a purpose
i say that I am fine
i dream that I will fight
i try to make it through
i hope that I can press on
i am complex and unique

15 June 2012

Belajar Hidup dari Orang Gila (versi 2)

Seteleh kita baca tema yang sebelumnya, apakah kita sudah sama-sama sependapat bahwa keberadaan orang gila atau Allah SWT menciptakan orang gila bukan berarti DIA tidak adil. Tapi DIA memberikan kita suatu tauladan hidup yang bisa kita ambil dan yang bisa melihat ini adalah termasuk orang-orang yang pandai dalam mengambil Hikmah.

Sekarang mari kita coba perhatikan kebiasaan-kebiasaan orang gila dan bandingkan dengan apa yang harus kita lakukan :

1. Orang Gila terlihat Kotor
Mereka kotor karena mereka jarang atau tidak pernah mandi, lalu apakah kita mau disamakan dengan mereka? Oleh karena itu marilah kita perhatikan kebersihan diri kita dengan kita mandi membersihkan diri.

2. Orang Gila terlihat Tidak Segar
Sama halnya dengan pembahasan diatas, dengan kita rutin mandi badan kita akan menjadi segar dan tidak nampak loyo. Dengan semangat yang terpancar di wajah kita, kita akan terlihat lebih muda dan rupawan dipandang.

3. Orang Gila terlihat Kumal
Mereka tidak pernah memperhatikan rambut mereka atau merapikan rambut mereka, baik memotong rambut mereka ataupun menyisir rambut mereka. Janganlah kit amenjadi bagian dari mereka dengan kita memperhatikan kerapian rambut kita.

4. Orang Gila tidak punya Malu
Mereka tidak lagi memperhatikan baju yang menempel pada diri mereka, bahkan sebagian dari mereka telanjang. Apakah kita mau disebut sebagai bagian dari mereka? Tentu tidak, oleh karena itu mari kita hargai diri kita dengan pakaian-pakaian yang pantas dan sopan, Tidak kita kenakan pakaian-pakaian yang kekurangan bahan, seperti : rok yang tingginya hanya sejengkal dari pangkal, baju yang hanya menggunakan tali, depannya tertutup dan belakangnya bolong, dsb

5. Orang Gila Ngomongnya gak jelas
Dalam sehari-hari janganlah kita isi hati dan pikiran kita tentang hal-hal yang negatif, jika kita kotori hati dan pikiran kita setiap hari dengan hal-hal yang negatif maka kita akan seperti orang gila, Kita akan ngomong sendiri dan selalu ngomongin kejelekan orang lain, karena kita selalu berburuk sangkan terhadap semua yang orang lain lakukan.

6. Orang Gila Makan sembarangan
Apakah kita mau disamakan dengan mereka? Mereka akan memakan apa saja yang mereka jumpai jika lapar, baik makanan itu kotor, basi, halal atau haram... mereka sudah tidak perduli apakah makanan itu baik atau tidak untuk tubuh mereka. Oleh karena itu, jika kita sayang dengan diri kita biasakan makanan yang masuk dalam diri kita adalah makanan yang bersih, sehat, halal dan tidak berlebihan agar bermanfaat bagi diri kita

7. Orang Gila biasanya suka Nyeleneh
Mereka tidak perduli dengan aturan-aturan yang ada, sehingga apa yang mereka lakukan terlihat aneh oelh kita dan menyimpang dari norma-norma yang ada. Apakah kita mau dianggap seperti mereka? Tentulah tidak, oleh karena itu mari sama-sama kita bertindak tanduk sesuai akidah dan norma-norma ayang baku serta jangan melanggar aturan yang baku dengan pembelaan dan logika yang menyesatkan. Maka kita akan seperti mereka, seperti apakah contohnya :
  • Seperti kita istikhoroh, untuk memilih datang ke acara rutin sholat shubuh berjamaah atau berangkat ke acara seminar (karena kita panitia)
  • Buat saudari perempuan, demi alasan membantu kebutuhan keluarga rela bekerja dan pulang lewat tengah malam (bila kita menganggap ini wajar, maka ketidak gilaan kita pantas dipertanyakan)
  • Datang ke suatu tempat untuk menanyakan masa depan kita, atau meminta doa keselamatan kepada anak yatim dengan memberikan suatu imbalan (tujuan utama sudah bukan lagi menolong yang memerlukan, tapi minta tolong dari yang memerlukan)

8. Orang Gila tidak Beribadah
Bila kita tidak mau dianggap seperti mereka, mari kita jalankan amalan-amalan ibadah sesuai agama kita.

12 June 2012

Belajar Hidup dari Orang Gila

Orang gila!! Orang gila!!! Orang gila!!!!

Sering kali kita dengar teriakan anak-anak mengolok-olok orang gila yang berpakaian lusuh bahkan mungkin juga tidak berpakaian dengan ekspresinya yang menakjubkan, bahkan mungkin kita juga pernah melakukan juga. Kadang kita juga berpikir bahwa orang gila itu mengerikan dan kita menilai mereka seperti sampah yang layak kita singkirkan dan hindari, karena membuat nilai buruk lingkungan kita bila ada mereka.

Namun apakah pernah kita berpikir kita juga sama gilanya seperti mereka atau bahkan lebih gila dari mereka. Kita yang mengaku sehat dan pintar, sanggup melakukan segala cara dan mennghalalkan apapun demi memperoleh keuntungan pribadi. Bahkan ada yang sanggup menyingkirkan keluarga, saudara, kerabat, sahabat dan teman demi kepuasan pribadi. Kita yang mengaku sehat dan cerdas, sudah tidak lagi memperdulikan apapun yang ada di sekitar kita dan tidak lagi peduli akan nurani kita. Sehingga kita tidak sanggup lagi tahu apa itu bersyukur dan kita menjadi makhluk yang serakah dan selalu merasa kurang.

Sepertinya kita sesekali memang perlu belajar dari orang gila, hidup mereka begitu lepas tanpa tekanan ataupun suatu pengharapan yang rumit di dalam menjalani hibup. Bukan karena mereka telah kehilangan akal sehat mereka atau tidak lagi bisa berpikir, namun lebih dikarenakan jauh di dalam hati atu bathin mereka sudah tidak mampu lagi menerima tekanan. Sehingga tanpa mereka sadari mereka melepaskan diri dari segala tekanan yang mengakibatkan mereka seperti kehilangan pikiran, padahal sesungguhnya mereka telah berusaha dan belajar menerima dan melihat segala sesuatu dengan kondisi bathin yang sangat bersyukur (puas).

Belajar dari orang gila yang bisa menerima kondisi dan keadaan apapun, mereka bisa mensyukuri hidup Kita lihat mereka tanpa banyak berpikir mau menerima apa yang ada dihadapannya, mereka tidak berpikir enak atau tidak, bersih atau kotor, bagus atau jelek, tinggi atau rendah. Mereka seolah orang yang merdeka, orang-orang yang mampu melepaskan belenggu bathin dan pikiran untuk selalu bisa menerima serta bersyukur dengan apa yang ada dihadapan mereka ataupun mereka terima.

Kadang semakin kita berhasil, kita berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas hidup. Mulai dari cara kita berpakaian, memilih jenis makanan, kendaraan, rumah dan sebagainya dan sebagainya. Bahkan kita juga membatasi pergaulan hanya untuk kalangan tertentu. Bukankah justru kita sendiri yang telah mengurung bathin dan pikiran kita, kita telah memenjarakan diri kita dan merantainya dengan rantai baja yang sulit untuk dilepaskan. Tanpa sadar kita telah memprlakukan diri kita layaknya penajahat atau narapidana yang telah berbuat kejahatan, bayangkan dan betapa indahnya bila kita bisa bebas dalam menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan.

Sebenarnya kebahagiaan itu mudah kok dan bisa kita temukan dengan cara yang sederhana. Kebahagiaan yang sederhana adalah senyum, dengan kita selalu tersenyum kita telah menyebarkan aura positif di sekitar kita dan senyum kita akan menular kepada orang yang ada dihadapan kita. Saat kita melihat mereka tersenyum, betapa kebahagiaan itu akan hadir di depan kita dan begitupun orang-orang yang ada di sekitar kita.

Pernahkan kita berdiskusi dengan nurani kita, mungkin kita lebih sering membuat hati nurani kita terdiam dan kita lebih mengutamakan keinginan ataupun kehendak kita. Seperti orang gila yang sering berbicara sendiri, kita juga perlu melakukan itu pada diri kita. Sebenarnya apa yang dilakukan mereka adalah berdiskusi untuk mencari solusi penting dan mengevaluasi setiap tindakan kita, kita seperti bercermin dan berbicara sendiri didepan cermin itu bisa membuat kita menjadi lebih tenang. Karena secara psikologi kita membutuhkan teman hidup, dengan berbicara pada cermin hati kita akan besar kemungkinan kita akan menemukan jawaban terbaik untuk diri kita.

Ada sebuah cerita nyata di suatu daerah di pulau Madura, dimana ada orang gila yang selalu menambal jalan penghubung desa sepnjang 14 km dengan tanah ataupun batu. Dia memberi kenyamanan pada para pengguna jalan dan itu dia lakukan lebih dari 10 tahun serta dia selalu memberikan senyum dan hormat kepada pengguna jalan yang dia temuik. JIka dilihat dari kalimat berita singkat tersebut.. Siapakah yang gila? Siapakah yang tidak memiliki hati? Siapakah yang tidak memiliki naluri? Siapakah yang tidak bisa memiliki rasa syukur? Siapakah yang tidak memiliki kebebasan? Kita atau Orang Gila????

26 May 2012

Telanjang

Telanjang… telanjang.. telanjangilah hatimu.. tapi ingatlah, telanjanglah pada RUH dan RABB-mu dan janganlah kau telanjangi hatimu dihadapan dunia dan manusia.

Yup.. itulah kalimat yang aku dengar dari guruku.. dimana saat itu aku sangat bimbang akan suatu keputusan dan keadaan. Emosi telah menggelayuti hati dan pikiranku, nafsu telah menguasaiku dan hampir saja aku mengambil keputusan yang terburu-buru dan tanpa pertimbangan matang. Sampai guruku teriak, “Tidur dan berhentilah sejenak saat kau emosi, jangan pernah kau pergi ditengah masalah.”

Setelah aku tenang, perlahan dan lembut aku dengar kalimat-kalimat yang akhirnya mendinginkanku. “Aan, kau lihatlah disekitarmu.. banyak dan sangat banyak hati-hati yang menafikan kebenaran serta malu atau takut karena respon lingkungan .”

“Banyak saudara-saudara kita yang menyerukan kebenaran akan Tuhan, namun mereka malah malu bertelanjang hati terhadap Tuhan mereka. Kamu bisa lihat para ahli dari semua agama dan ideology, mereka mulai menggeser pola pemikiran agar tidak dianggap aneh oleh lingkungan sosialnya. Iyaa… mereka secara tidak sadar telah menelanjangi hati mereka pada dunia dan manusia serta telah menanggalkan pakaian-pakaian Indah yang ditenun oleh akhlak dan ilmu yang Mulia.”

“Anakku, engkau kini sedang berada di tengah-tengah sandiwara dan peran mereka yang sedang menafikkan hati. Mereka hendak menelanjangi hatimu, mereka hendak memaksa kamu tanggalkan baju hatimu yang Indah. Sekarang kamu duduk, diam dan bersandarlah.. istirahatlah sebentar agar kamu bisa mengurai kembali benang-benang hatimu yang kusut dan merajut kembali baju-baju yang lebih Indah.”

“Cerita di akhir dunia akan semakin membingungkan umat, dimana setan dan iblis sudah berpakaian indah dan menawan layaknya ahli agama dan ideology. Yang artinya para ahli agama dan ideology sekarang sudah berani telanjang di hadapan dunia dan manusia, karena mereka tidak mau dan takut dianggap sebagi kelompok yang aneh serta takut dikucilkan oleh lingkungan sosialnya. Mereka tidak berani lagi mengumandangkan kebenaran dan makna hakiki dari sebuah hati.”

“Sedangkan hamba-hamba yang berani telanjang dihadapan RUH dan RABB-nya, akan dianggap aneh oleh umat. Umat melihat mereka sebagai kelompok-kelompok dengan pakaian yang dekil dan jijik untuk mendekatinya, seolah takut tertular suatu penyakit. Namun coba kamu perhatikan baik-baik anakku, pancaran hamba-hamba yang menelanjangi hatinya dihadapan RUH dan RABB-nya itu. Tampak ketenangan dan kearifan disana, mereka terlihat seperti air yang tenang, tutur kalimatnya yang menyejukkan, pandangan mereka yang melembutkan, gerakan-gerakan mereka yang harmonis dan kesederhanaan yang agung. Kemudian kamu lihat kedalam hati mereka, di sana ada kekuatan yang maha dahsyat.. Kekuatan yang sanggup meluluh lantakkan apapun yang akan menggoyahkan keyakinan mereka akan RABB-nya.”

“Anakku, cobalah kamu menyendiri dengan RUH dan RABB-mu dengan hati yang telanjang tanpa dunia dan akhirat-mu. Niscaya kamu akan menggapai sinar lembutmu, untuk mengarungi Samudera Hidayah dan menatap kemilaunya Cahaya Hikmah.”

17 May 2012

Samudera Hati

Bila kita mendengar kalimat Samudera, maka yang akan terkesan adalah luas, dalam, biru, dingin, ganas, angker dan tanpa batas. Dalam bentangan Samudera yang sangat luas, ada puluhan bahkan ribuan daratan yang beraneka ukuran, warna, bentuk, watak dan sifat .

Hanya orang yang berhati kuat dan teguh yang mampu mengarungi Samudera, orang-orang ini sudah memiliki satu tujuan yang pasti dan sanggup dengan berusaha menjadikan rintangan sebagai jembatan untuk mencapai tujuannya. Dan yang paling menggetarkan hati dari penjelajahan ke sisi dunia yang jauh terletak pada adanya romantisme perbedaan.

Mungkin teman-teman sudah pada tahu para penjelajah Samudera ternama, seperti Vasco da Gama, Afonso de Albuquerque, Christopher Columbus, Marco Polo, James Cook, Cheng Ho, Amerigo Vespucci, dsb. Mereka adalah sosok pemberani yang sanggup mengarungi Samudera luas dan menemukan daratan-daratan dengan berbagai romantisme.

Bagaimanakah dengan samudera hati? Sanggupkah kita mengarunginya? Sanggupkah kita menjadi pelaut-pelaut ulung dan mampu menjelajah samudera hati serta mengarunginya dalam kesabaran dan keikhlasan.

Seperti apakah penjelajah samudera hati? Siapakah penjelajah samudera hati? Apakah seperti Arjuna, yang sanggup menaklukkan hati setiap wanita. Tentu saja bukan, sangatlah dangkal bila diartikan dan dicontohkan seperti itu.

Seandainya Samudera kita bagi atas 3 hal :

1. Permukaan
  • Riak, Permukaan samudera akan beriak dan bersorak terkena usapan angin, serta makin mendekati daratan makin menggulung dan bersatu dalam riang menghantam daratan.Demikian juga dengan hati kita, yang sangat mudah untuk dipengaruhi oleh suara-suara atau bisikan-bisikan yang bisa menyebabkan riak-riak kecil dan bahkan makin lama makin membesar bila sudah mencapai ujung batas kesabaran kita.
  • Cermin, Permukaan samudera seperti cermin, yang akan memantulkan siapapun yang menatap permukaannya atau memudarkan dan bahkan menghilangkan gambaran-gambaran di permukaannya.Demikian juga dengan hati kita, bilamana kita tidak sanggup menjaga kebersihan dan ketengannya. Dia tidak akan mampu memantulkan kembali jati diri kita dan semakin lama bila kita tidak tersadar, maka akan hilanglah kemuliaan kita.
  • Media,Permukaan samudera akan memantulkan apa yang ada disekitarnya. Bila terkena sinar matahari maka dia akan memantulkan sinarnya dan menyerap sekaligus memancarkan kehangatannya.Demikian dengan hati kita, yang selalu bisa mendengar dan memilah mana yang baik dan mana yang buruk. Dan kita akan memancarkannya kembali dalam sebuah ucapan dan tindakan. Oleh karena itu, sering-seringkanlah hati kita untuk mendengarkan hal yang baik dan membuang jauh-jauh hal yang buruk.
2. Kedalaman atau isi, yang letaknya antara dasar dan permukaan
  • Air, Secara keseluruhan samudera terdiri dari air dan samudera adalah muara dari semua air yang ada di daratan. Air memiliki sifat yang mengalir, lembut, dan kuat. Dari sifatnya yang mengalir air tidak akan pernah berhenti hanya diatas, apapun yang menghalangi dia dan dia akan berusaha untuk mencapai ke bawah. Dari sifatnya yang lembut air akan memberikan kesejukan dan kesegaran. Serta dari sifatnya yang kuat, dia siap menjadi apapun yang sanggup menggulung gunung dan merontokkan sebuah daratan menjadi lautan.Demikian juga dengan hati kita, adakalanya mengalir damai bila kita sanggup melihat sesuatu secara keseluruhan dan tidak sebagian-sebagian (atas atau bawah saja). Kelembutan hati kita juga akan sanggup membuat ketenangan dan kedamaian dalam diri kita serta akan terpancar ke lingkungan sekitar kita. Dan mungkin juga suatu ketika kita perlu kekuatan hati, untuk menghadang dan mungkin juga menghancurkan daratan-daratan terjal nan curam dan tajam untuk kita bisa berdiri serta merangkul orang-orang sekitar kita untuk lepas dari penghalang itu.
  • Garam atau mineral, samudera yang menampung semua air dari ribuan muara dari setiap sungai. Sungai yang juga merupakan tempat lewat jutaan kubik air limbah dan mungkin juga beracun serta berwarna keruh. Namun oleh garam dan mineral-mineral lain yang ada di dalam samudera jutaan kubik limbah dengan racun tadi sirna dan menjadi netral, warna yang tadinya keruh menjadi jernih.Bagaimanakah dengan hati kita, berapa banyakkah mineral-mineral yang berupa ilmu mengisinya. Akankah hati kita sanggup menetralisir jutaan kubuk kata-kata, sikap dan perbuatan yang mengandung racun. Akankah hati kita sanggup menjernihkan kekeruhan limbah dan polusi fitnah dan caci maki keji. Sanggupkah hati kita tetap tidak bergeming, tidak teracuni, bahkan sanggup menawarkannya? Mulai ada pertanyaan dan challenge, saat kita sudah masuk ke dalam isi Samudera.
3. Dasar
  • Dasar laut merupakan lapisan yang amat keras, dalam kekerasannya telah menlahirkan makhluk-makhluk yang memiliki kemampuan untuk bertahan hidup sangat gigih. Dan kegigihannya sama sekali tidak merugikan lingkungan sekitarnya. Seperti terumbu karang, dalam kegigihannya untuk mempertahankan diri dari arus yang amat kuat dia memiliki akar yang lembut dan Kokoh. Serta terumbu karang melindungi ikan-ikan kecil dan plankton-plankton yang berusaha hidup, diatasnya pulalah ganggang-ganggang yang beraneka rupa dan warna menari-nari dengan indahnya. Dari dasar laut pulalah tiram yang berusaha hidup dari arus dan pasir yang terus menggulungnya, dan tiram tidaklah kecewa dengan keberadaan pasir yang selalu masuk dan mengganggu dirinya. Tiram malah menyimpan dan mengasahnya, kemudian seiring dengan waktu jadilah mutiara yang sangat berharga. Bersama dengan mineral yang Mulia dan emangat hidup yang kuat dia jadikan sesuatu yang tidak berharga itu menjadi sebuah mutiara yang sangat Indah.Demikian juga dengan hati kita, apakah sudah memiliki dasar yang kuat? Apakah kita cukup tangguh untuk bertahan, melindungi dan mengasah diri, agar kita sanggup menjadi pemilik-pemilik hati yang sanggup melindungi dan mengembangkan potensi yang ada di sekita kita?
Seumpama samudera, kuinginkan sebuah hati selalu ikhlas, sabar, kuat dan setia Sebuah hati yang bisa menjadi tempat berkeluh kesah, sharing, dan bisa memberikan solusi.

Kuingin memiliki hati seperti Samudera, samudera tak pernah diam. Samudera dengan gelombangnya yang dinamis, dengan kecipaknya ombak yang tak pernah henti memeluki pesisir landai. Tak kunjung berhenti mencapai pantai yang berkelok-kelok, tak pernah diam, akan selalu menyapa siapa saja untuk melantunkan nada persaudaraan.

Kuinginkan hati yang bisa menempatkanMU di tempat yang tertinggi, karena ENGKAU adalah sumber dari ilmu, sumber dari kasih dan sumber dari sayang. Apalah diriku jika di hatiku tanpa diriMU. DIRIMU akan menjadikan aku pribadi yang ikhlas, sabar, tangguh dan mampu melindungi diri dan siapapun yang ada disekitarku.

12 May 2012

Mendalami Kehidupan

Hehehe.. hari ni aku baca petikan cerita yang lucu dan sangat bagus, jadi aku tulis untuk dibaca temen-temen yang buka blog ini...

Seorang Guru berdiri di dpn kelas filsafat. Saat kelas dimulai, dia mengambil toples kosong dan mengisi dgn bola2 golf. Kemudian berkata kepada murid-muridnya, "apakah toples sdh penuh…… ?" Mereka setuju !!!!

Kemudian Sang menuangkan batu koral ke dlm toples, mengguncang dgn ringan. Batu-baru koral mengisi tempat yg kosong di antara bola-bola golf.Kembali dia bertanya kepada murid-muridnya, "apakah toples sdh penuh??"Dan kembali mereka setuju !!!

Selanjutnya Sang Guru menabur pasir ke dlm toples, tentu saja pasir menutupi semuanya. Dan dia sekali lagi bertanya, "apakah toples sdh penuh??Para murid berkata, “Yes”…!!

Kemudian dia menuangkan dua cangkir kopi ke dlm toples, dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir.Para murid tertawa….

Diam sejenak sambil menunggu reda gelak tawa para muridnya, tak lama kemudian Sang Guru mulai bicara.

“Sekarang.. saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu.“

“Bola-bola golf adalah hal yg penting, seperti Tuhan, keluarga, anak-anak, atapun kesehatan. Jika yg lain hilang dan hanya tinggal mrk, maka hidupmu masih tetap penuh.”

“Batu-batu koral adalah hal-hal lain, ibaratnya seperti pekerjaanmu, rumah dan mobil. Dan Pasir adalah hal-hal yg sepele.”

“Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dlm toples, maka tdk akan tersisa ruangan utk batu-batu koral ataupun untuk bola-bola golf... Hal yang sama akan terjadi dalam kehidupan kalian.”

“Jika kalian menghabiskan energi untuk hal-hal yang sepele, kalian tidak akan mempunyai ruang utk hal-hal yang penting buat kalian.”

“Jadi beri perhatian kepada hal-hal yang penting untuk kebahagiaanmu. Bermainlah dengan orang-orang yang kamu sayangi, seperti keluarga dan anak-anakmu. Luangkan waktu untuk check up kesehatan. Ajak pasanganmu untuk keluar makan malam. Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola-bola golf."Hal-hal yang benar-benar penting, atur prioritas kalian.Baru yg terakhir, urus pasirnya.

Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, “Kopi mewakili apa?

Sang Gurupun tersenyum, “Saya senang kamu bertanya.”

“Itu untuk menunjukkan kepada kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah sangat penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat”.

20 April 2012

Derit Bilik Hati


empat batang ranting terayun konstan di rumah hatiku
termakan usia dan udara lembab membasah
dan tidak lagi terayun indah
cendawan membusai pada bilik hatiku
tidak lagi indah, gelisah di tepian

daun daun yang mengering terselip diantara kehijauan
tak pernah mengeluh pada hujan yang kadang mengerikan
derit ranting menjerit memecah hening
hening nan bening namun bersabung hembus dingin menepuk muka

pada langit biru bergantung kapas
kapas yang telah kusam dan makin kehitaman
anganku selalu berharap gerimis
berbisik lirih dan berkata pada mimpi yang terkadang kosong
hatiku selalu tengadah, memuja yang tak ada

dalam rimbunan belukar
dalam duri tajam menggurat
dalam risau sepi hari
aku sendiri menetaskan butir butir rindu bersulang

sementara,
dingin makin merasuk membekukan
hatiku yang sudah kering tanpa nyawa

aku terlalu merindu-MU...

14 April 2012

Setitik tapi Besar

Seekor kuda perang yang sangat berani, dengan setia mengawal sang Panglima perang yang sangat disegani oleh semua lawannya. Karena Sang Panglima dan pasukannya selalu memenangkan semua pertempuran tanpa sekalipun kalah dan memiliki pasukan dan pembantu yang teramat setia.

Bila kita lihat di atas, Panglima tersebut sedemikian besar dan sempurna.. Apakah memang kebesaran itu dari diri Panglima itu sendiri? Banyak yang bilang iya, dan kita juga pasti setuju dengan jawaban itu. Karena setiap Panglima diberikan jumlah pasukan dan peralatan yang sama dan hanya dia yang tidak pernah terkalahkan serta selalu membawa kembali pasukannya dengan kondisi yang segar bugar.

Bila kita diberikan pilihan dalam menentukan posisi dan peran kita di dalam kelompok Panglima tersebut, ingin sebagai apakah kita dan peran manakah yang terbesar :
1. Sebagai Panglima
2. Pembantu Panglima
3. Pasukan, atau
4. Kuda Perangnya

Inilah kisah lainnya dibalik kisah kesuksesan sang Panglima :
Suatu ketika, Panglima dan pasukannya pulang dengan kekalahan.. Setelah diselidiki yang terjadi adalah dikarenakan pembantu Sang Panglima saat mempersiapkan kuda perang teledor dalam memasang tapal kuda. Dia lupa mematikan bagian belakang tapal salah satu kaki kuda, hanya lupa satu paku yang belum terpasang.

Apakah yang kita pelajari dari kisah ini?
1. Keteledoran seorang pembantu panglima
2. Karena keteledoran, maka kurang satu paku yang dipasang
3. Karena satu paku, maka pada saat bertempur tapal kuda disalah satu kakinya terlepas
4. Karena tapal kuda terlepas, maka kuda tersebut pincang dan tidak bisa lari
5. Karena kuda tersebut tidak bisa lari sempurna, maka Sang Panglima tidak bisa memimpin pasukan seperti biasanya
6. Karena kehilangan peran seorang pemimpin, pasukan yang sangat disegani itu kalah dalam bertempur
7. Karena kalah dalam pertempuran, berapa banyak keluarga yang ditinggal pemimpinnya
8. dan seterusnya...

iyyaa!!! intinya jangan meremehkan setiap peran

29 March 2012

Belajar dari si Pelacur Tuhan


Carla seorang anak perempuan yang lahir di kota kecil Belanda bernama Tilburg. Kelahirannya ke dunia adalah pengalaman dosa asal pertamanya.

Dialah Carla van Raay anak seorang tentara yang tegap-tampan dan seorang ibu yang selalu mengeluh berat badan bertambah. Ketika masa kanak-kanak, Carla tumbuh dengan ceria. Ia juga lucu. Namun suatu ketika dalam usianya yang masih kanak-kanak pula, Carla kecil terjebak dalam nafsu bejat sang ayah, orang yang paling dipujanya. Keperawanan telah diambil dari ketidaktahuan masa kanak-kanaknya. Lantaran itu, Carla tumbuh dalam dusta, karena peristiwa hitam itu dibungkamnya.

Rasa tidak dapat dipendam, apalagi jika setiap detik meronta-bergejolak.
-       Usia 12 tahun Carla hijrah ke Australia membawa serta derita yang sudah menjadi ‘cacat pusaka'. 
-       Usia 18 tahun, Carla mencoba mencari celah keluar biar derita sedikit tertumpah. Ia masuk biara dan menjadi seorang biarawati. Dari balik jubahnya yang santun, setiap saat ia mengadu kepada Tuhan. Namun, Tuhan bagai tiada, jiwanya pun terus bergejolak. Rentangan 22 tahun dalam biara bagai mendekam dalam sangkar yang sempit.
-       Usia 31 tahun, akhirnya Carla pun memilih untuk ‘bebas'. Ia meninggalkan kehidupan membiaranya

Namun bagai menegakkan benang basah, kebebasan yang diraihnya roboh seketika. Bahtera rumah tangga yang dibangunnya bersama si tukang listrik James akhirnya kandas juga. Yang tersisa hanya selapis derita di wajah kehidupan Caroline putri mereka yang masih belia. Sudah sejak itu selapis demi selapis duka menumpuk, meninggi. Carla tak dapat mengelak, rasa itu pun akhirnya meledak juga di Stella Exchort Agency, sebuah rumah bordil berkedok agen pelayanan jasa.

Di sana, di Exchort Carla menjadi perempuan yang berbeda. Ia menjadi bebas bukan hanya untuk dirinya sendiri yang bebas, tetapi juga demi kebebasan itu sendiri. Tidak ragu-ragu ia bertelentang telanjang di atas ranjang walau dengan dada yang berdebar-debar. Sebuah anugerah Tuhan yang paling nikmat. Carla pun menyadari kalau dirinya adalah seorang ‘Pelacur Tuhan' yang disebutnya sebagai esensi dari ekspresi kesungguhan hidup dan kehidupan.

Pelacur 'Tuhan' berbahagia dengan para klien yang sering kali tak tercapai dalam sebuah pernikahan: sebuah kehidupan di mana esensiku yang paling dalam menemukan ekspresi. Aku adalah dewi yang diberkati yang mengambil madu dari 'Tuhan'-nya dalam bentuk banyak pria"

Carla van Raay, sang Pelacur 'Tuhan'. Kebebasan telah menghapus luka lama, termasuk kebejatan sang ayah yang pernah mencipratkan setitik noda di lembar kehidupannya. Kebejatan itu dimaafkannya dengan tulus, dan Carla pun menganggapnya sebagai berkah yang tak terkira. Kebejatan itu dibasuh dengan kata maaf yang santun di akhir pengakuannya.

"...Kau kini mati, dan itu tak mengapa.Tak mengapa kau mencintai sebaik yang kau ketahui dan tak bisa memenuhi harapanku. Tak apa-apa. Kini kau adalah malaikat istimewaku, aku haturkan terima kasihku padamu, papa tercinta" (hal. 585)

Air mata jatuh membasahi halaman terakhir pengakuannya yang mengharukan. Kejujuran dan keberaniannya telah membawa pergi Carla dalam kehidupan yang berbeda, kehidupan yang dipilihnya dengan bebas dan menjadi sang Pelacur 'Tuhan'.

Namun buat kita, rupa-rupanya kita tidak dapat mengukur kejujuran dan keberanian Carla hanya dengan membaca secara tuntas pengakuannya yang tertuang dalam bukunya “God's Callgirl”. Belajar dari Carla dalam menutur kisah, kita belajar menyembul fakta dengan jujur, terbuka dan berani. Mungkin pengalaman kita lebih kelam dan dahsyat. Di hadapan keengganan kita untuk menyingkap selubung ketakutan, God's Callgirl menitip pesan buat kita.

"Jangan membuang setiap kisah ke kotak masa lalu. Bangunkan pena, telentangkan kertas, tuangkan rasamu dengan jujur dan berani. Setiap kata yang kau tulis mungkin akan terasa nyeri, mendebarkan atau bahkan membuahkan air mata. Tapi jika di ujung penamu kau lecutkan sebuah tulus, sudah mungkin kisah yang kau tutur akan mengejutkan. Hanya kekaguman yang terlontar dari benak pembacamu ‘kejujuran itu menakutkan' sebagaimana sang 'Pelacur Tuhan' telah membuktikannya"

-- God's Callgirl"

21 March 2012

Penjara Pikiran


Seekor belalang lama terkurung dalam satu kotak. Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya, dengan gembira dia melompat-lompat menikmati kebebasannya.

Di perjalanan dia bertemu dengan belalang lain, namun dia heran mengapa belalang itu bisa lompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.

Dengan penasaran dia bertanya,
"Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh dariku,padahal kita tidak jauh berbeda dari usia maupun ukuran tubuh?" Belalang itu menjawabnya dengan pertanyaan,

"Dimanakah kau tinggal selama ini? Semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan."

Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang telah membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas.

Sering kita sebagai manusia, tanpa sadar, pernah juga mengalami hal yang sama dengan belalang tersebut. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan beruntun, perkataan teman,tradisi, dan semua itu membuat kita terpenjara dalam kotak semu yang mementahkan potensi kita.

Sering kita mempercayai mentah-mentah apa yang mereka voniskan kepada kita tanpa berpikir dalam bahwa apakah hal itu benar adanya atau benarkah kita selemah itu? Lebih parah lagi, kita acap kali lebih memilih mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri.

Tahukah Anda bahwa gajah yang sangat kuat bisa diikat hanya dgn tali yang terikat pada pancang kecil? Gajah sudah akan merasa dirinya tidak bisa bebas jika ada "sesuatu" yang mengikat kaki nya, padahal "sesuatu" itu bisa jadi hanya seutas tali kecil...

Sebagai manusia kita mampu untuk berjuang, tidak menyerah begitu saja kepada apa yang kita alami. Karena itu, teruslah berusaha mencapai segala aspirasi positif yang ingin kita capai. Sakit memang, lelah memang,tapi jika kita sudah sampai di puncak, semua pengorbanan itu pasti akan terbayar. Pada dasarnya, kehidupan kita akan lebih baik kalau kita hidup dengan cara hidup pilihan kita sendiri, bukan dengan cara yang di pilihkan orang lain untuk kita.