sarikata

ketika sang waktu tidak lagi bersahabat, gunakan hati untuk bermain dengan hari

15 June 2012

Belajar Hidup dari Orang Gila (versi 2)

Seteleh kita baca tema yang sebelumnya, apakah kita sudah sama-sama sependapat bahwa keberadaan orang gila atau Allah SWT menciptakan orang gila bukan berarti DIA tidak adil. Tapi DIA memberikan kita suatu tauladan hidup yang bisa kita ambil dan yang bisa melihat ini adalah termasuk orang-orang yang pandai dalam mengambil Hikmah.

Sekarang mari kita coba perhatikan kebiasaan-kebiasaan orang gila dan bandingkan dengan apa yang harus kita lakukan :

1. Orang Gila terlihat Kotor
Mereka kotor karena mereka jarang atau tidak pernah mandi, lalu apakah kita mau disamakan dengan mereka? Oleh karena itu marilah kita perhatikan kebersihan diri kita dengan kita mandi membersihkan diri.

2. Orang Gila terlihat Tidak Segar
Sama halnya dengan pembahasan diatas, dengan kita rutin mandi badan kita akan menjadi segar dan tidak nampak loyo. Dengan semangat yang terpancar di wajah kita, kita akan terlihat lebih muda dan rupawan dipandang.

3. Orang Gila terlihat Kumal
Mereka tidak pernah memperhatikan rambut mereka atau merapikan rambut mereka, baik memotong rambut mereka ataupun menyisir rambut mereka. Janganlah kit amenjadi bagian dari mereka dengan kita memperhatikan kerapian rambut kita.

4. Orang Gila tidak punya Malu
Mereka tidak lagi memperhatikan baju yang menempel pada diri mereka, bahkan sebagian dari mereka telanjang. Apakah kita mau disebut sebagai bagian dari mereka? Tentu tidak, oleh karena itu mari kita hargai diri kita dengan pakaian-pakaian yang pantas dan sopan, Tidak kita kenakan pakaian-pakaian yang kekurangan bahan, seperti : rok yang tingginya hanya sejengkal dari pangkal, baju yang hanya menggunakan tali, depannya tertutup dan belakangnya bolong, dsb

5. Orang Gila Ngomongnya gak jelas
Dalam sehari-hari janganlah kita isi hati dan pikiran kita tentang hal-hal yang negatif, jika kita kotori hati dan pikiran kita setiap hari dengan hal-hal yang negatif maka kita akan seperti orang gila, Kita akan ngomong sendiri dan selalu ngomongin kejelekan orang lain, karena kita selalu berburuk sangkan terhadap semua yang orang lain lakukan.

6. Orang Gila Makan sembarangan
Apakah kita mau disamakan dengan mereka? Mereka akan memakan apa saja yang mereka jumpai jika lapar, baik makanan itu kotor, basi, halal atau haram... mereka sudah tidak perduli apakah makanan itu baik atau tidak untuk tubuh mereka. Oleh karena itu, jika kita sayang dengan diri kita biasakan makanan yang masuk dalam diri kita adalah makanan yang bersih, sehat, halal dan tidak berlebihan agar bermanfaat bagi diri kita

7. Orang Gila biasanya suka Nyeleneh
Mereka tidak perduli dengan aturan-aturan yang ada, sehingga apa yang mereka lakukan terlihat aneh oelh kita dan menyimpang dari norma-norma yang ada. Apakah kita mau dianggap seperti mereka? Tentulah tidak, oleh karena itu mari sama-sama kita bertindak tanduk sesuai akidah dan norma-norma ayang baku serta jangan melanggar aturan yang baku dengan pembelaan dan logika yang menyesatkan. Maka kita akan seperti mereka, seperti apakah contohnya :
  • Seperti kita istikhoroh, untuk memilih datang ke acara rutin sholat shubuh berjamaah atau berangkat ke acara seminar (karena kita panitia)
  • Buat saudari perempuan, demi alasan membantu kebutuhan keluarga rela bekerja dan pulang lewat tengah malam (bila kita menganggap ini wajar, maka ketidak gilaan kita pantas dipertanyakan)
  • Datang ke suatu tempat untuk menanyakan masa depan kita, atau meminta doa keselamatan kepada anak yatim dengan memberikan suatu imbalan (tujuan utama sudah bukan lagi menolong yang memerlukan, tapi minta tolong dari yang memerlukan)

8. Orang Gila tidak Beribadah
Bila kita tidak mau dianggap seperti mereka, mari kita jalankan amalan-amalan ibadah sesuai agama kita.

12 June 2012

Belajar Hidup dari Orang Gila

Orang gila!! Orang gila!!! Orang gila!!!!

Sering kali kita dengar teriakan anak-anak mengolok-olok orang gila yang berpakaian lusuh bahkan mungkin juga tidak berpakaian dengan ekspresinya yang menakjubkan, bahkan mungkin kita juga pernah melakukan juga. Kadang kita juga berpikir bahwa orang gila itu mengerikan dan kita menilai mereka seperti sampah yang layak kita singkirkan dan hindari, karena membuat nilai buruk lingkungan kita bila ada mereka.

Namun apakah pernah kita berpikir kita juga sama gilanya seperti mereka atau bahkan lebih gila dari mereka. Kita yang mengaku sehat dan pintar, sanggup melakukan segala cara dan mennghalalkan apapun demi memperoleh keuntungan pribadi. Bahkan ada yang sanggup menyingkirkan keluarga, saudara, kerabat, sahabat dan teman demi kepuasan pribadi. Kita yang mengaku sehat dan cerdas, sudah tidak lagi memperdulikan apapun yang ada di sekitar kita dan tidak lagi peduli akan nurani kita. Sehingga kita tidak sanggup lagi tahu apa itu bersyukur dan kita menjadi makhluk yang serakah dan selalu merasa kurang.

Sepertinya kita sesekali memang perlu belajar dari orang gila, hidup mereka begitu lepas tanpa tekanan ataupun suatu pengharapan yang rumit di dalam menjalani hibup. Bukan karena mereka telah kehilangan akal sehat mereka atau tidak lagi bisa berpikir, namun lebih dikarenakan jauh di dalam hati atu bathin mereka sudah tidak mampu lagi menerima tekanan. Sehingga tanpa mereka sadari mereka melepaskan diri dari segala tekanan yang mengakibatkan mereka seperti kehilangan pikiran, padahal sesungguhnya mereka telah berusaha dan belajar menerima dan melihat segala sesuatu dengan kondisi bathin yang sangat bersyukur (puas).

Belajar dari orang gila yang bisa menerima kondisi dan keadaan apapun, mereka bisa mensyukuri hidup Kita lihat mereka tanpa banyak berpikir mau menerima apa yang ada dihadapannya, mereka tidak berpikir enak atau tidak, bersih atau kotor, bagus atau jelek, tinggi atau rendah. Mereka seolah orang yang merdeka, orang-orang yang mampu melepaskan belenggu bathin dan pikiran untuk selalu bisa menerima serta bersyukur dengan apa yang ada dihadapan mereka ataupun mereka terima.

Kadang semakin kita berhasil, kita berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas hidup. Mulai dari cara kita berpakaian, memilih jenis makanan, kendaraan, rumah dan sebagainya dan sebagainya. Bahkan kita juga membatasi pergaulan hanya untuk kalangan tertentu. Bukankah justru kita sendiri yang telah mengurung bathin dan pikiran kita, kita telah memenjarakan diri kita dan merantainya dengan rantai baja yang sulit untuk dilepaskan. Tanpa sadar kita telah memprlakukan diri kita layaknya penajahat atau narapidana yang telah berbuat kejahatan, bayangkan dan betapa indahnya bila kita bisa bebas dalam menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan.

Sebenarnya kebahagiaan itu mudah kok dan bisa kita temukan dengan cara yang sederhana. Kebahagiaan yang sederhana adalah senyum, dengan kita selalu tersenyum kita telah menyebarkan aura positif di sekitar kita dan senyum kita akan menular kepada orang yang ada dihadapan kita. Saat kita melihat mereka tersenyum, betapa kebahagiaan itu akan hadir di depan kita dan begitupun orang-orang yang ada di sekitar kita.

Pernahkan kita berdiskusi dengan nurani kita, mungkin kita lebih sering membuat hati nurani kita terdiam dan kita lebih mengutamakan keinginan ataupun kehendak kita. Seperti orang gila yang sering berbicara sendiri, kita juga perlu melakukan itu pada diri kita. Sebenarnya apa yang dilakukan mereka adalah berdiskusi untuk mencari solusi penting dan mengevaluasi setiap tindakan kita, kita seperti bercermin dan berbicara sendiri didepan cermin itu bisa membuat kita menjadi lebih tenang. Karena secara psikologi kita membutuhkan teman hidup, dengan berbicara pada cermin hati kita akan besar kemungkinan kita akan menemukan jawaban terbaik untuk diri kita.

Ada sebuah cerita nyata di suatu daerah di pulau Madura, dimana ada orang gila yang selalu menambal jalan penghubung desa sepnjang 14 km dengan tanah ataupun batu. Dia memberi kenyamanan pada para pengguna jalan dan itu dia lakukan lebih dari 10 tahun serta dia selalu memberikan senyum dan hormat kepada pengguna jalan yang dia temuik. JIka dilihat dari kalimat berita singkat tersebut.. Siapakah yang gila? Siapakah yang tidak memiliki hati? Siapakah yang tidak memiliki naluri? Siapakah yang tidak bisa memiliki rasa syukur? Siapakah yang tidak memiliki kebebasan? Kita atau Orang Gila????