sarikata

ketika sang waktu tidak lagi bersahabat, gunakan hati untuk bermain dengan hari

28 September 2013

Rindu PelukanMU



ketika sinar matahari tak lagi menghangatkan, dan
ketika sinar matahari hanya menyilaukan mata
apakah yang akan kita rasakan? seperti apakah penampakan yang ada di depan kita?

iyaa… akupun merasakan hal yang sama
ketika sinar matahari tak lagi menghangatkan
terasa begitu dingin, terasa begitu acuh, tak terasa lagi hati dan rasa
rasa kasih, sayang dan perhatianpun tak ada
hati setiap insan telah kosong dan hampa, tak ada lagi peduli sesama
hanya hasrat dan keinginan pribadi yang ditonjolkan

rasa ingin selalu menang
rasa ingin selalu benar
rasa ingin selalu di depan

iyaa… sekali lagi akupun juga merasakan hal yang sama
ketika sinar matahari begitu terang menyilaukan mata
tak terlihat lagi kebenaran, tak nampak lagi keyakinan, tak nampak lagi kesedihan
yang nampak hanyalah dunia dan matilah segala rasa ke-illahi-an
semua hal dinilai dari sudut pandang manusia dan dunia
kebenaran hanya dilihat dari kebendaan
kebenaran hakiki menjadi aneh dan perlahan binasa

Ya Allah, hambaMu rindu pelukanMu
dikala cinta sudah menyilapkan hati pada dunia,
cintaMu-lah yang masih menghangatkan diriku
dikala kebenaran sudah diragukan,
kebenaranMu-lah yang yang meneguhkan hatiku

aku rindu pelukanMu, pelukan yang selalu menghangatkan hatiku
aku rindu cahayaMu, cahaya yang terang dan menyejukkan pandanganku

akan kujaga cahaya lenteraMu,
cahaya yang begitu terang dari api lentera yang begitu kecil*
akan aku jaga hatiku, agar bisa mendengar bisikan hati kecilku

*baca : http://goo.gl/tQERBV

26 September 2013

Terlihat Baik, Tak Selamanya Baik

Manusia dilahirkan dengan memiliki dua sisi, seperti dua sisi mata uang yaitu benar dan salah atau baik dan buruk. Sebagai manusia kita mewarisi sisi syaitan dan sisi malaikat, itulah manusia yang kesempurnaannya yang sebenarnya dilengkapi dengan ketidak sempurnaan itu sendiri.

Dari kedua sisi itu sendiri kita harus lebih waspada, waspada akan hal :
mana yang baik dengan sebenar-benarnya kebaikan, 
mana yang buruk dengan dengan sebenar-benarnya keburukan,
mana yang baik namun sebenarnya buruk, dan
mana yang buruk namun sebenarnya baik

Dua sisi yang membingungkan memang, 

Seperti tersirat dalam kisah Begawan Wisrawa yang dimintai tolong anaknya Prabu Danaraja. Dimana Prabu Danaraja ingin mempersunting Dewi Sukesi yang sedang disayembarakan untuk menjadi permaisurinya, agar niatnya berhasil dia memohon bantuan ayahnya Begawan Wisrawa untuk mewakili ikut sayembara. 

Konon Begawan Wisrawa adalah seorang pendeta yang amat sakti, maka berangkatlah sang Begawan ke Langkapura dan akhirnya memenangkan sayembara tersebut. Namun ternyata Begawan Wisrawa berubah pikiran, melihat kecantikan dan kemolekan Dewi Sukesi sang Begawan berhasrat memperistrinya sendiri dan menikahlah mereka. Dari pernikahan mereka lahirlah Rahwana, Kumbhakarna, Sarpakenaka dan Wibisana.

Apa yang salah dari sekilas cerita di atas? Tidak ada yang salah
Apa yang benar dari 2 paragraf di atas? Sulit mencari mana yang benar

Seperti Rahwana yang zalim, dia sangat memiliki sikap ksatria. Dalam setiap pertempuran, dia selalu di depan. Bahwa dalam keangkaramurkaannya yang terang-terangan tidaklah seberapa dibanding ribuan angkara yang bersaput wajah brahmana yang lebih berbahaya dibanding sekedar angkara seorang Rahwana

Dua sisi yang membingungkan kembali, 

Stewart seorang pengantar berita miskin dan dia memiliki seekor burung merpati pos berwarna putih yang tangguh dan terlatih. Kepiawaian burung ini beritanya sampai ke telinga seorang saudagar kaya raya dan dia hendak membayar berapapun untuk memperoleh burung merpati tersebut, bahkan dia menawarkan 10.000 keping emas untuk seekor burung yang biasanya hanya dihargai beberapa kepeng. Dan Stewart tetap menolak untuk menjual burung itu.

Keesokan paginya saat Stewart terbangun, burung merpatinya hilang dari sangkarnya. Teman-temannya mencibir, "sungguh jelek nasibmu, kamu sudah kaya kalo kemarin kamu jual." 
Namun Stewart hanya diam...

Beberapa hari kemudian burung merpatinya pulang bersama 7 merpati lainnya dan ke-7 merpati tersebut adalah merpati-merpati yang layak dilatih menjadi merpati pos. Dalam waktu sebentar Stewart sudah memiliki 8 merpati pos yang terlatih. Teman-temannya lalu berkata, "waahh... begitu beruntungnya nasibmu, ternyata merpati putihmu membawa keberuntungan"

Namun entah kenapa beberapa hari kemudian, tiba-tiba merpati-merpati itu tidak terkendali dan sampai membutakan mata anak lelaki Stewart. Kembali teman-teman Stewart mencibir, " ternyata merpati-merpatimu hanya membawa sial sampai engkau buta"
Kembali  Stewart hanya diam saja...

Seminggu setelah kejadian itu, kerajaan mengeluarkan perintah bagi pemuda-pemuda yang sehat untuk ikut membela kerajaan yang sedang dalam peperangan. Kembali lagi teman-teman Stewart berkata, "beruntungnya dirimu karena anakmu tidak ikut berperang, sedangkan kami harus kehilangan anak-anak kami."

Dari cerita diatas kembali kita dilibatkan dan dibingungkan oleh dua sisi 
sisi mana yang akan kita ambil
sisi mana yang akan kita pilih
di sisi manakah diri kita berada

Yang pasti, Tuhan yang paling tahu mana yang terbaik dan paling baik buat diri kita.
Yang paling penting kita jangan mudah menyerah dan putus asa dalam segala hal,
dan jangan juga kita hidup hanya dengan mengikuti keinginan dan pandangan orang lain.
Tetapi hiduplah dengan keinginan dan keyakinan hatimu, serta jangan pernah menyesal dalam menjalani hidupmu

Lakukan apa yang menjadi kewajiban kita dan jangan lupa untuk selalu bersyukur, selanjutnya serahkan ke Allah yang akan melakukan apa yang menjadi bagianNya dalam hidup kita


11 September 2013

Belajar tentang Janji



Janji, apakah arti sebuah janji? Seperti apakah janji itu sendiri? Kenapa harus ada janji? Bagaimana wujud janji itu sendiri?

Secara umum sebenarnya janji adalah perwujudan atas ketidak mampuan atas diri seseorang atau manusia. Yang artinya sebenarnya janji itu tidak akan ada bila seandainya kita mampu melakukannya pada saat itu, namun karena tidak mampu melakukanya maka kita berjanji yang sesungguhnya kita akan mampu melakukanya pada saat atau situasi atau waktu tertentu.

Janji juga bisa menjadi tolok ukur kualitas kepribadian seseorang akan sebuah komiitmen, apakah  kita ini termasuk golongan pribadi-pribadi yang amanah dan bisa dipercaya. Karena janji itu sendiri sangat memiliki makna terhadap sebuah perlindungan, kepercayaan, pengharapan, dan pengingkaran.

Allah-pun pernah memperingatkan Nabi Adam AS atas sebuah janji seperti yang tercantum dalam QS. Thaha:115, yang maknanya ”Dan sesungguhnya telah kami perintahkan kepada Adam dahulu, lalu ia lupa akan janji itu dan tidak didapatinya kemauan yang kuat ”

Janji memang kelihatan sepele dan sangat sering atau mudah kita dengar atau terucapkan, namun sebenarnya janji bukanlah hal yang kecil. Karena janji adalah suatu pengikatan diri kita akan suatu hal dan bilamana janji ini tidak bisa kita tepati, maka janji ini akan bisa mengecewakan bahkan menyakiti pribadi yang kita janjikan dan juga akan menurunkan nilai atau kualitas pribadi kita dari pribadi yang kita kecewakan.

Kebanyakan orang berpikir janji adalah sesuatu yg sangat sakral dan sangat berharga, karena di balik sebuah janji ada sebuah pengharapan yang harus ditepati. Namun tidak sedikit pula orang yang memaknai sebuah janji adalah sebuah penundaan, yang ujung-ujungnya akan berakhir ke pengingkaran sebuah janji. Jadi bilamana kita tidak bisa menepati sebuah  janji, lebih baik janji itu tidak terucap.. karena hanya menjadikan sebuah harapan kosong yang tidak bermakna dan menyakitkan.

Rasulullah pernah bersabda, ”Barang siapa percaya kepada Allah dan hari akhir, hendaknya mengatakan yang baik-baik atau lebih baik diam” dan di hadist lainnya juga disebutkan “Tidak beriman orang yang tidak memegang amanah dan tidak ada agama orang yang tidak menepati janji”

Naudzubillah min dzalik, semoga kita tidak di dalam golongan orang-orang yang tidak bisa memegang janji dan apalagi bila kita diberikan sebuah kepercayaan/amanah sebagai seorang pemimpin. Karena disebutkan juga dalam QS. Al-Isra: 34 yang berbunyi, “Tepatilah janji, sesungguhnya janji itu pasti dimintai pertanggungjawabannya.”

Janji…
Janji adalah sebuah pengharapan
Janji adalah sebuah amanah
Janji adalah sebuah komitmen

05 September 2013

Merindukan Sosokmu

malam terasa begitu gelap, senyap, dan dingin
mengapa malam ini hati ini terasa begitu sunyi
tak terasa air mata menggenang di balik kelopak mataku
dan mengalir deras membasahi alas tidurku

kemana kisah indah yang dulu terangkai begitu manis
kisah itu sekarang terbalut ego hati
terbalut keinginan dan hasrat yang seakan sulit dipahami
akankah cinta ini mampu mengembalikan ketenangan hati

kemanakah rasa merindu
kemanakah sosok yang selalu memberikan warna hariku
kemanakah hati yang penuh kelembutan
kemanakah tutur kata yang menyejukkan
kemanakah rasa untuk ingin memberikan ketenangan

aku merindukan itu semua... aku merindukanmu
aku merindukan belai manja dari kekasih sepertimu
aku merindukan pelukan hangat yang tenangkan hatiku
aku merindukan semua tentangmu
aku merindukan semua hal indah yang pernah kita lalui 

rasa rindu ini sama sekali tak bisa hilang dari jiwaku
rasa rindu yang kian mengikatku dan makin erat
rasa rindu ini seakan tak bisa lepas dari jiwaku

entah apa yang telah kau berikan
hingga sedikitpun tak mampu kutawarkan kerinduan ini
semakin kuat merasuki tubuhku
semakin sulit untuku lepas semua itu

Ya Allah,
aku merindukanmu... merindukan sosokmu