sarikata

ketika sang waktu tidak lagi bersahabat, gunakan hati untuk bermain dengan hari

19 November 2013

Maafkan Aku, Bidadariku... #2



malam telah menjadi sempurna, kebersamaan kita yang dulu berwarna kini menjadi kelabu
semenjak terlontar keinginanmu ingin kembali ditengah keluargamu
sungguh aku tidak bisa menyembunyikan rasa kecewaku
hari demi hari kini kami lewati dengan segala macam risau
pertengkaran dan perselisihan paham selalu membelenggu

pernahkah terpikirkan olehmu, bagaimana hancurnya hatiku atas keinginanmu
setelah sekian lama kebersamaan kita, begitu cepat engkau ingin berlalu lupakan janjimu
bila aku hatimu… bila aku hidupmu… bila aku kebahagiaanmu
dapatkah kau rasakan sakit yang ada dihatiku dan betapa telah kau hancurkan aku dalam cintamu

namun aku juga tak bisa melihatmu menangis dan bersedih durja
aku juga tak ingin ini menjadi kenangan hitam perjalanan hidup kita
aku juga tak ingin kita semakin tenggelam dalam gelimang dosa
yang akan semakin menghancurkan sendi-sendi keimanan yang telah kita bangun bersama
dan seiring berjalannya waktu hanya kehinaan yang akan kita rasakan

bidadariku…
engkaulah wanita terindah yang telah mengisi hidupku
engkaulah wanita yang telah membawakan cinta terindah untukku
engkaulah seharusnya bidadari surgaku

namun… sungguh hasrat telah melenakan kita
ego dan perbedaan telah menghancurkan hari-hari kita
dosa dan kemaksiatan juga telah menghancurkan mimpi-mimpi kita
aku tak ingin kita menjadi lebih hina daripada binatang melata
aku juga tak ingin kita menjadi kotor melebihi kotoran manusia

bidadariku…
selagi iman masih ada dihati kita
selagi nafas masih ada di ternggorokan kita
kuingin menebus segala dosa yang pernah kita lakukan
walaupun sangat terasa berat, aku harus melepaskanmu
walaupun sangat tersa sakit, aku harus melepaskanmu
kembalilah bersama keluargamu
selama kemuliaan selalu bersamamu
aku rela melepaskan kepergianmu

biarlah semua kenangan indah bersamamu
selalu aku simpan di dalam hatiku
rasa sakit ini sebagai penebus dosa-dosa saat bersamamu
begitu sakit tidak bisa bersamamu
begitu sakit mengenang masa-masa yang begitu indah bersamamu
rasa sakit ini melebihi sakitnya seribu sayatan pedang ditubuhku
betapa sakit tidak bisa hidup bersamamu, telah melumpuhkan hati dan tubuhku
bidadariku…
tak sanggup aku membendung dan menghentikan air mata ini
sejuta kenangan indah bersamamu
seperti tikaman pisau yang bertubi-tubi dan tak berhenti

bidadariku….
maafkan aku yang telah membuatmu menangis
kita harus mengakhiri semua ini
mengakhiri semua kebohongan ini
mengakhiri semua kemunafikan ini
mengakhiri semua pertikaian ini
mengakhiri dosa-dosa yang telah kita lalui

bidadariku…
semoga Allah masih berkehendak mengampuni kita
semoga Allah masih berkehendak membimbing kita
semoga Allah masih melimpahkan kasih dan sayangNYA kepada kita

bidadariku…
inilah kesedihan yang ingin aku utarakan kepadamu
inilah tangis yang selalu aku rasakan dihatiku

bidadariku…
mungkin inilah akhir dari kebersamaanku bersamamu
kembalilah ke tengah keluargamu
semoga hatiku mampu menerima apa yang menjadi keputusanmu
semoga ridho Illahi selalu mengiringi perjalanan hidupmu

bidadariku…
maafkan aku yang telah membuatmu menangis
semoga semua harapanmu selalu menyertaimu dalam nyata
semoga kerinduan kita selalu terjaga
kerinduan akan ridho Illahi

*inspirasi : JAKA TARUB