sarikata

ketika sang waktu tidak lagi bersahabat, gunakan hati untuk bermain dengan hari

08 September 2014

Senja, jemputlah sang malam



Akhirnya sang senjapun menjemput malam, tatkala kelam merasuk hari dan malam meneguk pagi. Semua telah hilang, lenyap dan senyap

Buat apa kau lukiskan secercah sinar…?! Saat pagi nan indah kau lukis kelam…
Buat apa kau sapukan warna pelangi…?! Saat hari kau taburkan warna hitam…

Untuk apa kau dendangkan harapan…?! Saat kau dengarkan nyanyian lagu nyinyiran…
Untuk apa kau tarikan keinginan…?! Saat kau lemparkan selendang mimpi…

Biarkan aku sendiri, aku hanya ingin sendiri.. melepaskan senja dan berselimut malam kelam

Semua mimpi yang pernah tertulis, perlahan luruh dan lebur bersama serpihan hati yang larut bersama warna merah dari luka yang tak kunjung mengering

Apakah memang sudah takdir, seperti yang kau ucapkan
Saat janji tidak bisa berujung kenyataan
Apakah memang sudah takdir, seperti yang kau yakini
Saat muncul kata-kata saling menyakiti

Namun yang aku tahu, sebuah takdir yang pasti adalah tidak ada yang kekal... saat keyakinan kita hanya sebagian dan kita tidak memahami tiada karena ada serta ada karena tiada. Seperti saat manusia yakini adanya kehidupan, maka kehidupan dia akan berakhir pada kematian. Namun bagaimana jika kita yakin akan kematian, bukankah kita akan menjemput sebuah kehidupan?

Sepertinya keyakinan kita memang berbeda, saat kau yakin akan kehidupan (duniawi) saat ini dan maka kau akan bertemu dengan akhir dari kehidupan itu sendiri. Namun keyakinanku adalah hidup adalah mati itu sendiri dan kematian adalah hidup itu sendiri, karena yang aku pahami adalah manusia hidup itu untuk hidup dan bukan untuk mati. (http://goo.gl/lO9ZM)

Kini, ingin aku istirahat.. lelahku setelah sekian lama kugenggam senja, biarlah kini dia istirahat berganti malam.
Kini, ingin aku tertidur.. melepas rasa perih dan pedih atas luka yang tidak kunjung mongering.
Biarkan aku sendiri berselimut malam yang sepi dan senyap, ingin kunikmati rasa dingin akan malam.

Senja, jumputlah sang malam
Ingin kembali aku rasakan hangat pelukanNYA dimalam pekat