sarikata

ketika sang waktu tidak lagi bersahabat, gunakan hati untuk bermain dengan hari

21 October 2015

Perjalanan Hati - Janji



Pada saat sebuah hati yang sedang dipenuhi sebuah cinta, dia sanggup berjanji dengan bersaksikan Tuhan bahwa dia telah menetapkan kekasihnya sebagai pendamping hidupnya selamanya. Baik kehidupan di dunia dan sampai kehidupan di akhirat, hanya dia kekasihnya yang akan menjadi pendampingnya.

Hati itupun berjanji akan setia untuk selalu terjaga ketulusan dan kesuciannya sampai kapanpun dan selamanya, seandainya tidak dipersatukan di dunia ini dan hati itu akan menunggu kekasih belahan jiwanya sampai maut menjemput serta berjumpa kembali di akhirat nanti.

Karena hati itu beranggapan tidak ada satupun di dunia ini yang lebih berharga dari apapun kecuali kebahagiaan cinta di hati yang maha kaya dan sangat bernilai.

Itulah saat cinta sedang memenuhi sebuah hati, bahkan hati itu sanggup berjanji untuk tidak mengkhianati janjinya dengan bersaksikan Tuhan dan seluruh ciptaan-Nya berserta sang waktu dimintanya untuk bersaksi, bahwa ruang waktu yang demikian luas dan panjang membentang, tidak akan membuat cinta dan hatinya melemah apalagi berpaling.

Namun waktu pulalah yang membuktikan keteguhan sebuah hati dan kekuatan sebuah janji itu. Ketika terang dunia, nama baik, keelokan kilau permata, kemapanan dan derajat duniawi, hati dan janji itu telah luluh melebur dalam sebuah pengingkaran.

Dia hancurkan harapan yang telah dia titipkan pada kekasihnya,
Tanpa sadar dia telah cabut dan cabik sebuah asa,
Dia telah pupus semua mimpi atas janji yang dia ingkari,
Dia telah hancurkan kebahagiaan kekasihnya, dan
Dia telah sayat serta tikam sebuah hati yang telah dia minta serta titipkan, yang semestinya dia jaga.

Bukan kesedihan yang membuatku tersentuh dan menangis
Bukan pula perpisahan yang membuatku ikut terguncang dan merasakan lara
Namun kebahagiaan dan kebersamaan-lah yang telah menyebabkan butir air mata perlahan menyungai dan jatuh deras membasahi kering tanah yang gersang. 

Karena kebahagiaan dan kebersamaan-lah yang kelak akan pergi meninggalkan dan melemahkan kita.