sarikata

ketika sang waktu tidak lagi bersahabat, gunakan hati untuk bermain dengan hari

14 June 2011

Benderang tanpa Cahaya

Lelah aku berjalan dan terus berjalan
Hanya gelap gulita yang hadir di depan aku
Dengan tertatih, terhuyung dan meraba aku terus berjalan
Tak mungkin aku akan menyerah sampai disini setelah semua yang aku alami

Dengan sekuat tenaga dan keyakinan aku terus berjalan
Dengan sisa tekad dan tenaga aku akan terus berjalan
Akan aku cari titik cahaya sampai aku temukan benderangnya

Kurasakan basah seluruh tubuhku oleh kucuran keringatku
Kurasakan perih di setiap tubuhku yang tersayat oleh onak dan duri
Kucium bau anyir darah kering yang menyengat kembali karena bercampur kucuran keringatku

Akan selalu kujaga sisa kesadaranku yang hampir lelap
Akan kujaga keyakinanku dalam pekat yang mencengkeram penglihatanku
Akan terus kucari cahaya dalam pekat
Apakah mungkin cahaya itu terpendam dalam pekat
Ataukah cahaya itu terpendam dalam cahaya
Adakah mungkin ada benderang dalam cahaya

Sejenak aku berhenti melangkah
Kurenungkan sejenak dimakah sebenarnya letak cahaya itu

Perlahan kuterlelap
Perlahan kumenghilang
Perlahan kulenyap
Perlahan kuteredam
Kuberdiri dalam kehampaan

Dalam kehampaan kurasakan kehangatan
Perlahan rasa perih itu menghilang
Perlahan rasa lelah itu lenyap
Perlahan kehampaan itu terisi

Kubuka perlahan mataku, perlahan tapi pasti kulihat sirat cahaya
Perlahan cahaya itu makin terang dan makin lama makin meyilaukan
Memang tidak semua manusia bisa melihat cahayanya
Cahaya yang teramat benderang dan merisaukan
Tidak semua manusia siap dengan cahaya

Aku terlahir bersama cahaya
Cahaya kasih
Cahaya cinta
Cahaya Illahi yang mempesona

Mungkinkah cahaya memerlukan cahaya
Mungkinkah cahaya bertemu cahaya

Kulihat beberapa orang berjalann dengan membawa cahayanya
Banyak yang terjerembab
Banyak yang tersungkur
Banyak yang terjungkal
Banyak yang terpental
Namun tak sedikit juga yang dengan tegak berjalan dengan cahaya itu sampai ketujuannya

Kurasakan kembali desir dan bisikan hatiku
Inilah saatnya aku berjalan kembali menyusuri kegelapan
Menyusuri kegelapan dengan cahaya yang aku miliki

Kumiliki cahaya yang tak pernah kusadari
Kusadari tanpa cahaya dari manapun masih ada benderang
Ya... Benderang tanpa cahaya

Benderang tanpa cahaya adalah terang dari hati kita
Benderang tanpa cahaya adalah terang dari iman kita
Benderang tanpa cahaya adalah terang dari kasih kita
Benderang tanpa cahaya adalah terang dari cinta kita

Benderang itu dari hati insan yang selalu ingat
Benderang itu dari hati insan yang selalu belajar
Benderang itu dari hati insan yang selalu rindu
Benderang itu dari hati insan yang mengabdi dengan ikhlas

Benderang itu datangnya dari Dia
Dia yang ada di hati setiap insan
Dia adalah Allah SWT