saat cahaya keperakan mentari
meredup jingga menuju kelabu
aku tertatih dan terpekur tak
berdaya tanpa keremangan cahaya sendu
terasa teramat gelap dan dingin
menyengat ke rusuk kalbu
aku tergolek lemah tak berdaya tanpa
asa yang berpendar dalam hatiku
saat asa terlempar diujung kelam
saat perih hati meradang dan memerah
saat luka hendak menjadi murka
saat lelah hendak menjadi amarah
kau hadir dengan sapaan lembutmu, “apakah
senyumku masih tersimpan dihatimu?”
senyum yang membangunkanku dari
jerat mimpi kelam yanag melenakan dan membuai lelapku
kembali kau raih hatiku yang
terjatuh dengan ketulusan rasa kasih sayangmu
rasa kasih yang dulu begitu lekat
dan kini menjadi persahabatan yang syahdu
dalam goresan singkat pesanmu kembali
kau ingatkan akan makna hati dan rasa
goresan singkat tentang sang bangau
yang asyik mencari katak dengan tongkat emasnya
kembali kau ajak ku berdamai dengan hati yang bergejolak
……..