Strange ?
"Dunia
memang aneh", gumam Pak Ustadz
"Apanya yang
aneh Pak?" tanya penulis yang fakir ini.
"Tidakkah
antum perhatikan disekeliling antum, bahwa dunia menjadi terbolak-balik,
tuntunan jadi tontonan, tontonan jadi tuntunan, sesuatu yang wajar dan
seharusnya dipergunjingkan, sementara perilaku menyimpang dan kurang ajar malah
menjadi pemandangan biasa"
"Coba antum
rasakan sendiri, nanti Maghrib, antum kemasjid, kenakan pakaian yang paling
bagus yang antum miliki, pakai minyak wangi, pakai sorban, lalu antum berjalan
kemari, nanti antum ceritakan apa yang antum alami" Kata Pak Ustadz.
Tanpa banyak
tanya, penulis melakukan apa yang diperintahkan Pak Ustadz, menjelang maghrib,
penulis bersiap dengan mengenakan pakaian dan wewangian dan berjalan menuju
masjid yang berjarak sekitar 800m dari rumah.
Belum setengah
perjalanan, penulis berpapasan dengan seorang ibu muda yang sedang jalan-jalan
sore sambil menyuapi anaknya"
"Aduh,
tumben nih rapih banget, kayak pak ustadz, mau kemana sih ? tanya ibu muda itu.
Sekilas
pertanyaan tadi biasa saja, karena memang kami saling kenal, tapi ketika
dikaitkan dengan ucapan Pak Ustadz diatas, menjadi sesuatu yang lain rasanya;
"Kenapa
orang yang hendak pergi kemasjid dengan pakaian rapih dan memang semestinya
seperti itu ditumbenin?"
Kenapa justru
orang yang jalan-jalan dan ngasih makan anaknya ditengah jalan, ditengah
kumandang adzan maghrib menjadi biasa-biasa saja?
Kenapa orang ke
mesjid dianggap aneh?
Orang yang pergi
ke mesjid akan terasa "aneh" ketika orang-orang lain justru tengah
asik nonton sinetron "intan".
Orang ke mesjid
akan terasa "aneh" ketika melalui kerumunan orang-orang yang sedang
ngobrol dipinggir jalan dengan suara lantang seolah meningkahi suara panggilan
adzan.
Orang kemasjid
terasa "aneh" ketika orang lebih sibuk mencuci motor dan mobilnya
yang kotor kehujanan.
Ketika hal itu
penulis ceritakan ke Pak Ustadz, beliau hanya tersenyum, "Kamu akan banyak
menjumpai "keanehan-keanehan" lain disekitarmu" , kata Pak
Ustadz.
"Keanehan-keanehan"
disekitar kita ?
Cobalah ketika
kita datang kekantor, kita lakukan shalat sunah dhuha, pasti akan nampak
"aneh" ditengah orang-orang yang sibuk sarapan, baca koran dan
ngobrol.
Cobalah kita
shalat dhuhur atau Ashar tepat waktu, akan terasa "aneh", karena
masjid masih kosong melompong, akan terasa aneh ditengah-tengah sebuah lingkungan
dan teman yang biasa shalat diakhir waktu.
Cobalah berdzikir
atau tadabur al qur'an ba'da shalat, akan terasa aneh ditengah-tengah orang
yang tidur mendengkur setelah atau sebelum shalat. Dan makin terasa aneh ketika
lampu mushola/masjid harus dimatikan agar tidurnya tidak silau dan nyaman.
Orang yang mau
shalat malah serasa menumpang ditempat orang tidur, bukan malah sebaliknya,
yang tidur itu justru menumpang ditempat shalat.
Aneh bukan ?
Cobalah hari ini
shalat jum'at lebih awal, akan terasa aneh, karena mesjid masih kosong, dan
baru akan terisi penuh manakala khutbah kedua menjelang selesai.
Cobalah anda
kirim artikel atau tulisan yang berisi nasehat, akan terasa aneh
ditengah-tengah kiriman e-mail yang berisi humor, plesetan, asal nimbrung, atau
sekedar gue, elu, gue, elu dan test..test, test saja.
Cobalah baca
artikel atau tulisan yang berisi nasehat atau hadits, atau ayat al qur'an,
pasti akan terasa aneh ditengah orang-orang yang membaca artikel-artikel
lelucon, lawakan yang tak lucu, berita hot atau lainnya.
Dan masih banyak
keanehan-keanehan lainnya, tapi sekali lagi jangan takut menjadi orang
"aneh" selama keanehan kita sesuai dengan tuntunan syari'at dan tata
nilai serta norma yang benar.
Jangan takut
"ditumbenin" ketika kita pergi kemasjid, dengan pakaian rapih, karena
itulah yang benar yang sesuai dengan al qur'an (Al A'raf:31)
Jangan takut
dikatakan "sok alim" ketika kita lakukan shalat dhuha dikantor, wong
itu yang lebih baik kok, dari sekedar ngobrol ngalor-ngidul gak karuan.
Jangan takut
dikatakan "Sok Rajin" ketika kita shalat tepat pada waktunya, karena
memang shalat adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya terhadap
orang-orang beriman.
Maka apabila kamu
Telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk
dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu Telah merasa aman, Maka
Dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa*). Sesungguhnya shalat itu adalah
fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (Annisaa:103) *
Jangan takut
untuk shalat jum'at dishaf terdepan, karena perintahnya pun bersegeralah. ....
Hai orang-orang
beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu
kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli (1475), yang demikian itu
lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui. (Al Jumu'ah:9)
[1475] Maksudnya:
apabila imam Telah naik mimbar dan muazzin Telah azan di hari Jum'at, Maka kaum
muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalkan semua
pekerjaannya.
Jangan takut
kirim artikel berupa nasehat, hadits atau ayat-ayat al qur'an, karena itu
adalah sebagian dari tanggung jawab kita untuk saling menasehati, saling
menyeru dalam kebenaran, dan seruan kepada kebenaran adalah sebaik-baik
perkataan;
*Siapakah yang
lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah*, mengerjakan
amal yang saleh, dan berkata:
"
Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri ?" (Fusshilat:33)
Jangan takut
artikel kita tidak dibaca, karena memang demikianlah Allah menciptakan ladang
amal bagi kita. Kalau sekali seru, sekali kirim artikel lantas semua orang
mengikuti apa yang kita serukan, habis donk ladang amal kita....
Kalau yang kirim
e-mail humor saja, gue/elu saja, test-test saja bisa kirim e-mail setiap hari,
kenapa kita mesti risih dan harus berpikir ratusan atau bahkan ribuan kali
untuk saling memberi nasehat, aneh nggak sih ?
Jangan takut
dikatain sok pinter, sok menggurui, sok tahu, lha wong itu yang disuruh kok,
"sampaikan dariku walau satu ayat"
Jangan takut baca
e-mail dari siapapun, selama e-mail itu berisi kebenaran dan bertujuan untuk
kebaikan. Kita tidak harus baca e-mail dari orang-orang terkenal, e-mail dari
manajer atau dari siapapun kalau isinya sekedar dan ala kadarnya saja, atau
dari e-mail yang isinya asal kirim saja.
Mutiara akan
tetap jadi mutiara terlepas dari siapapun pengirimnya. Pun sampah tidak akan
pernah menjadi emas, meskipun berasal dari tempat yang mewah sekalipun.
Lakukan
"keanehan-keanehan" yang dituntun manhaj dan syari'at yang benar.
Jangan takut
mengatakan perkataan yang benar (Al Qur'an & Hadist), meskipun akan terasa
aneh ditengah hingar bingarnya bacaan vulgar dan tak bermoral.
Lagian kenapa
kita harus takut disebut "orang aneh" atau "manusia langka"
jika memang
keanehan-keanehan menurut pandangan mereka justru yang akan menyelematkan kita.
Selamat jadi orang aneh ....
No comments:
Post a Comment