sarikata

ketika sang waktu tidak lagi bersahabat, gunakan hati untuk bermain dengan hari

15 January 2016

kupeluk bayangan cintaMU



aku seperti batang pohon yang mengering
berdiri meranggas diantara rerumputan yang menghijau Indah
aku menjadi sebait sajak yang senyap dalam sepi
sajak yang dulu mengalun Indah, kini parau dalam suara seraknya

langit masih tampak biru
sejak pertama dia diciptakan sampai saat ini
bulir embunpun masih jernih
setiap kali hadir di dedaunan yang selalu merindunya tanpa henti

sajak cintaku kini serasa tiada bermakna lagi
ketika dia yang aku sanjung tidak lagi mengerti bahasa hati
hari terus berganti dan waktupun telah berlalu
namun semakin kucoba pahami, hatipun tak mau

bayanganmupun tak mau kalah
selalu tersimpan sejak waktu mempertemukan

cerita yang telah kau berikan, terukir cantik dalam bingkai yang Indah
namun engkau pula yang menghapusnya dengan tinta kelam
namun sosokmu dalam cerita kehidupanku
tak akan terhapus meskipun dengan kehadiran bidadari lain

sampai pada kekuatan terakhirku, kubersimpuh kepada TUHAN penguasa semesta alam
kuresapi setiap aliran darah ditubuhku yang gemetar
rindu yang begitu menyesak, kekalkan sunyi hati dalam kelam
kubiarkan kesunyian itu mencari sosokMU, sebab kutahu ENGKAU adalah segala tenang
kubiarkan kesunyian ini memeluk ruhMU, sebab kutahu ENGKAU adalah sumber kedamaian

di sajak terakhirku kutemukan tenang dalam luka
mencintaiMU, biarlah menjadi  rahasia terdalam dalam khusyukku
peluk aku TUHAN meski sebentar, keluarkan aku dari asa dalam kelam
hidupku disini hanya sebentar, untuk kehidupan kelak tuk memelukMU selamanya

jika peluk cintaku tidak mampu menjaganya, kutitipkan dia padamu TUHAN
jagalah dia dari segala airmata

inspirasi : cinta yang berbeda (iman)

No comments: