sarikata

ketika sang waktu tidak lagi bersahabat, gunakan hati untuk bermain dengan hari

17 May 2012

Samudera Hati

Bila kita mendengar kalimat Samudera, maka yang akan terkesan adalah luas, dalam, biru, dingin, ganas, angker dan tanpa batas. Dalam bentangan Samudera yang sangat luas, ada puluhan bahkan ribuan daratan yang beraneka ukuran, warna, bentuk, watak dan sifat .

Hanya orang yang berhati kuat dan teguh yang mampu mengarungi Samudera, orang-orang ini sudah memiliki satu tujuan yang pasti dan sanggup dengan berusaha menjadikan rintangan sebagai jembatan untuk mencapai tujuannya. Dan yang paling menggetarkan hati dari penjelajahan ke sisi dunia yang jauh terletak pada adanya romantisme perbedaan.

Mungkin teman-teman sudah pada tahu para penjelajah Samudera ternama, seperti Vasco da Gama, Afonso de Albuquerque, Christopher Columbus, Marco Polo, James Cook, Cheng Ho, Amerigo Vespucci, dsb. Mereka adalah sosok pemberani yang sanggup mengarungi Samudera luas dan menemukan daratan-daratan dengan berbagai romantisme.

Bagaimanakah dengan samudera hati? Sanggupkah kita mengarunginya? Sanggupkah kita menjadi pelaut-pelaut ulung dan mampu menjelajah samudera hati serta mengarunginya dalam kesabaran dan keikhlasan.

Seperti apakah penjelajah samudera hati? Siapakah penjelajah samudera hati? Apakah seperti Arjuna, yang sanggup menaklukkan hati setiap wanita. Tentu saja bukan, sangatlah dangkal bila diartikan dan dicontohkan seperti itu.

Seandainya Samudera kita bagi atas 3 hal :

1. Permukaan
  • Riak, Permukaan samudera akan beriak dan bersorak terkena usapan angin, serta makin mendekati daratan makin menggulung dan bersatu dalam riang menghantam daratan.Demikian juga dengan hati kita, yang sangat mudah untuk dipengaruhi oleh suara-suara atau bisikan-bisikan yang bisa menyebabkan riak-riak kecil dan bahkan makin lama makin membesar bila sudah mencapai ujung batas kesabaran kita.
  • Cermin, Permukaan samudera seperti cermin, yang akan memantulkan siapapun yang menatap permukaannya atau memudarkan dan bahkan menghilangkan gambaran-gambaran di permukaannya.Demikian juga dengan hati kita, bilamana kita tidak sanggup menjaga kebersihan dan ketengannya. Dia tidak akan mampu memantulkan kembali jati diri kita dan semakin lama bila kita tidak tersadar, maka akan hilanglah kemuliaan kita.
  • Media,Permukaan samudera akan memantulkan apa yang ada disekitarnya. Bila terkena sinar matahari maka dia akan memantulkan sinarnya dan menyerap sekaligus memancarkan kehangatannya.Demikian dengan hati kita, yang selalu bisa mendengar dan memilah mana yang baik dan mana yang buruk. Dan kita akan memancarkannya kembali dalam sebuah ucapan dan tindakan. Oleh karena itu, sering-seringkanlah hati kita untuk mendengarkan hal yang baik dan membuang jauh-jauh hal yang buruk.
2. Kedalaman atau isi, yang letaknya antara dasar dan permukaan
  • Air, Secara keseluruhan samudera terdiri dari air dan samudera adalah muara dari semua air yang ada di daratan. Air memiliki sifat yang mengalir, lembut, dan kuat. Dari sifatnya yang mengalir air tidak akan pernah berhenti hanya diatas, apapun yang menghalangi dia dan dia akan berusaha untuk mencapai ke bawah. Dari sifatnya yang lembut air akan memberikan kesejukan dan kesegaran. Serta dari sifatnya yang kuat, dia siap menjadi apapun yang sanggup menggulung gunung dan merontokkan sebuah daratan menjadi lautan.Demikian juga dengan hati kita, adakalanya mengalir damai bila kita sanggup melihat sesuatu secara keseluruhan dan tidak sebagian-sebagian (atas atau bawah saja). Kelembutan hati kita juga akan sanggup membuat ketenangan dan kedamaian dalam diri kita serta akan terpancar ke lingkungan sekitar kita. Dan mungkin juga suatu ketika kita perlu kekuatan hati, untuk menghadang dan mungkin juga menghancurkan daratan-daratan terjal nan curam dan tajam untuk kita bisa berdiri serta merangkul orang-orang sekitar kita untuk lepas dari penghalang itu.
  • Garam atau mineral, samudera yang menampung semua air dari ribuan muara dari setiap sungai. Sungai yang juga merupakan tempat lewat jutaan kubik air limbah dan mungkin juga beracun serta berwarna keruh. Namun oleh garam dan mineral-mineral lain yang ada di dalam samudera jutaan kubik limbah dengan racun tadi sirna dan menjadi netral, warna yang tadinya keruh menjadi jernih.Bagaimanakah dengan hati kita, berapa banyakkah mineral-mineral yang berupa ilmu mengisinya. Akankah hati kita sanggup menetralisir jutaan kubuk kata-kata, sikap dan perbuatan yang mengandung racun. Akankah hati kita sanggup menjernihkan kekeruhan limbah dan polusi fitnah dan caci maki keji. Sanggupkah hati kita tetap tidak bergeming, tidak teracuni, bahkan sanggup menawarkannya? Mulai ada pertanyaan dan challenge, saat kita sudah masuk ke dalam isi Samudera.
3. Dasar
  • Dasar laut merupakan lapisan yang amat keras, dalam kekerasannya telah menlahirkan makhluk-makhluk yang memiliki kemampuan untuk bertahan hidup sangat gigih. Dan kegigihannya sama sekali tidak merugikan lingkungan sekitarnya. Seperti terumbu karang, dalam kegigihannya untuk mempertahankan diri dari arus yang amat kuat dia memiliki akar yang lembut dan Kokoh. Serta terumbu karang melindungi ikan-ikan kecil dan plankton-plankton yang berusaha hidup, diatasnya pulalah ganggang-ganggang yang beraneka rupa dan warna menari-nari dengan indahnya. Dari dasar laut pulalah tiram yang berusaha hidup dari arus dan pasir yang terus menggulungnya, dan tiram tidaklah kecewa dengan keberadaan pasir yang selalu masuk dan mengganggu dirinya. Tiram malah menyimpan dan mengasahnya, kemudian seiring dengan waktu jadilah mutiara yang sangat berharga. Bersama dengan mineral yang Mulia dan emangat hidup yang kuat dia jadikan sesuatu yang tidak berharga itu menjadi sebuah mutiara yang sangat Indah.Demikian juga dengan hati kita, apakah sudah memiliki dasar yang kuat? Apakah kita cukup tangguh untuk bertahan, melindungi dan mengasah diri, agar kita sanggup menjadi pemilik-pemilik hati yang sanggup melindungi dan mengembangkan potensi yang ada di sekita kita?
Seumpama samudera, kuinginkan sebuah hati selalu ikhlas, sabar, kuat dan setia Sebuah hati yang bisa menjadi tempat berkeluh kesah, sharing, dan bisa memberikan solusi.

Kuingin memiliki hati seperti Samudera, samudera tak pernah diam. Samudera dengan gelombangnya yang dinamis, dengan kecipaknya ombak yang tak pernah henti memeluki pesisir landai. Tak kunjung berhenti mencapai pantai yang berkelok-kelok, tak pernah diam, akan selalu menyapa siapa saja untuk melantunkan nada persaudaraan.

Kuinginkan hati yang bisa menempatkanMU di tempat yang tertinggi, karena ENGKAU adalah sumber dari ilmu, sumber dari kasih dan sumber dari sayang. Apalah diriku jika di hatiku tanpa diriMU. DIRIMU akan menjadikan aku pribadi yang ikhlas, sabar, tangguh dan mampu melindungi diri dan siapapun yang ada disekitarku.

No comments: