sarikata

ketika sang waktu tidak lagi bersahabat, gunakan hati untuk bermain dengan hari

16 March 2014

apa itu ikhlas - 2



Sekali lagi beribu pertanyaan apa dan bagaimana itu ikhlas, serta bagaimana kita melakukannya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dan meskipun kita telah melakukannya tanpa mengharapkan diketahui, dipuji atau juga ucapan terimakasih dari individu, apakah sudah termasuk ikhlas? Padahal kita masih mengharapkan ridha dan surga Allah.

Kembali lagi pada siapa diri kita, apakah diri kita yang sekarang ini, apakah diri kita saat ini benar-benar nyata serta kekal adanya? Bukankah kita bukan siapa-siapa tanpa adanya ruh dari Allah. Kita hanyalah onggokan daging yang diciptakan dari saripati tanah (air mani), yang kita ketahui bahwa air mani itu najis dan setetesnyapun bisa membatalkan wudhu dan sholat kita.

Jadi apalah artinya kita tanpa adanya ruh dalam diri kita? Kita hanyalah kehinaan tanpa akal dan rasa, kita hanya makhluk tidak berhati dan tidak berakal (berpikir). Lantas apa yang mesti kita harapkan dari segala tindakan kita? Masih layakkah kita mengharapkan imbalan atas segala tindakan dan perilaku, meskipun itu hanya sekedar ridha Illahi? Apakah tidak cukup kita hanya berbuat yang terbaik, sebagai rasa syukur atas anugerah terbaik yang kita miliki saat ini? Haruskah kita masih beribadah hanya untuk mengharapkan ridha dan surga Illahi, sedangkan Allah telah memberikan banyak hal yang begitu indah dan tak ternilai oleh apapun.

Dapatkah ikhlas diartikan kita untuk selalu beribadah dan bertindak yang terbaik karena rasa terimakasih dan syukur kita atas anugerah Allah SWT yang kita rasakan selama ini.

Ikhlas ini juga merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan “give generation, http://goo.gl/pURv1W”, sebuah generasi maju yang merupakan generasi mandiri dan generasi pembangun.

Ya Rabb, yang maha membolak-balikkan hati… teguhkanlah hatiku dan generasiku untuk selalu ikhlas.

No comments: