sarikata

ketika sang waktu tidak lagi bersahabat, gunakan hati untuk bermain dengan hari

16 September 2012

Melihat tapi Buta

Kembali aku berkunjung ke rumah Aki Lindung dan kembali aku mendapatkan kalimat-kalimat yang disertai dengan serapan rohani dan vitamin hati

Saat itu kami duduk di kursi bambu diantara pohon rambutan dan mangga di depan rumahnya, sambil makan pisang rebus dan kopi hitam yang khas buatan sendiri. Mulailah kakek Lindung berbicara dengan lugas dan bercerita panjang kali lebar dengan suara serau-nya.

Mana cahaya... Mana cahaya... Aku sangat ingin melihat dunia!! Itulah teriakan hati dan hasrat teman-teman kita yang tidak bisa melihat.

"Eye is the window to the soul", banyak yang bilang bahwa mata tidak akan bisa berbohong. Dan mata benar-benar merupakan jendela untuk melihat ke dalam diri dan jiwa manusia.

Namun bagaimana bila kita buta ditengah kesempurnaan penglihatan mata kita? Iya.. bagaimana bila mata hati kita sudah tidak lagi mau melihat dan peduli akan lingkungan kita, Lingkungan tempat kita hidup, belajar dan mengamalkan ilmu kita.

Apa yang akan terjadi bila mata hati kita sudah tidak bisa lagi melihat? Maka yang akan terjadi adalah kepalsuan dan kehancuran... karena hati, agama dan moral sudah tidak lagi memiliki makna. Manusia yang buta mata hatinya tidak akan melihat pesan-pesan yang benar dari keyakinan dan kepercayaan yang dianutnya. Semua pesan dan ajaran itu akan dianggap angin lalu, karena logika dan hasrat dia lebih dominan dari hatinya.. sehingga nafsunya yang bicara.

Al Qur'an ditulis :

Dan barang siapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) dia akan buta pula dan lebih tersesat dari jalan yang benar.. QS. Al-Isra [17]:72.

Dan barang siapa yang berpaling mengingat-Ku, maka sesungguhnya hari kiamat dalam keadaan buta. Kita akan berkata, "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulu adalah seorang yang melihat"... QS. Thaha [20]:123-124

Injil ditulis : (sumber : wikiquote)

Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang? Lukas 6:39 /Mathius 15:12

Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? Lukas 6:41 (TB)

Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta. (Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?) Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu.. Injil Yohannes 1 (Pelayanan Yesus)

Di Taurat juga ditulis :

Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat

Dalam ajaran Budda juga mengajarkan bahwa :

Kebutaan batin adalah kegelapan batin, dengan mata hati yang ”buta”, kita akan terus hidup dalam kegelapan batin dan melakukan banyak kesalahan. Budda datang untuk menyembuhkan mata hati agar dapat melihat dengan jelas

Dalam filosofi Jawa dapat pula kita temukan dalam simbol ketupat :

Ketupat yang terdiri dari beras yang melambangkan hawa nafsu dunia dan jannur kuning melambangkan mata hati dan nurani. Jadi ketupat merupakan simbolik dari hawa nafsu yang tutupi oleh dengan hati nurani, adapun pesan yang terkandung kira-kira adalah setiap orang itu harus bisa mengendalikan diri, yaitu menutupi nafsu-nafsu dunia dengan hati nurani

Pesan kakek Lindung... jangan pernah kotori hati dengan hasrat yang berlebihan, iri, kecewa, marah, dendam dan dusta. Karena itu akan menutup hatimu dari kebenaran dan tidak bisa lagi membedakan mana yang benar dengan jelas atau bahkan tidak bisa melihat kebenaran

Oleh karena itu jangan heran bila kita lihat kehancuran dibalik kesuksesan, kebusukan dibalik kemegahan, penderitaan dibalik kemenangan, kebodohan didalam diri cendikiawan.

Akan banyak ilmu-ilmu kosong
Akan banyak tubuh-tubuh hampa
Akan banyak bangunan-bangunan keropos
Akan banyak generasi-generasi penghancur

Apapun yang dibangun dalam kebutaan mata hati, akan hancur dan luluh lantak serta menjadi sia-sia. Sedangkan waktu terus berjalan dan bergerak menggerus diri kita yang tersusun dari kumpulan hari.



No comments: