sarikata

ketika sang waktu tidak lagi bersahabat, gunakan hati untuk bermain dengan hari

19 August 2014

janganlah berani bermimpi


Sering kita dengar nasihat dari orang tua kita dulu, “Janganlah bermimpi terlalu tinggi, karena kalo jatuh rasanya akan terasa sakit”. Dan bahkan wakil presiden kita Bapak Boediono juga berpesan agar anak muda tidak bermimpi terlalu tinggi, karena mimpi yang terlalu tinggi akan memecah focus penyelesaian masalah yang ada di depan mata. (http://goo.gl/Qb1THC

Kedua quotes diatas memiliki kemiripan, sedikit perbedaannya pada quotes yang pertama memperlihatkan ketakutan sebelum tahu tantangan yang sebenarnya dan lebih kearah ketakutan terhadap resiko dan kegagalan tanpa keingin tahuan terhadap masalahnya terlebih dahulu. Untuk quotes yang kedua, lebih mengarahkan kita untuk lebih melihat terhadap realita atau kenyataan yang terdekat. 

Namun kesamaan dari kedua quotes tersebut, menunjukkan bahwa kita sebagai manusia yang kurang memiliki semangat dan tidak ingin mengapresiasi kemampuan diri kita secara utuh dan optimal. Kedua quotes diatas akan menjadikan kita manusia yang biasa dan standar, menjadikan kita manusia yang tanpa semangat atau hanya mau menerima apa yang ada di depan kita dan diberikan sama kita. Quotes diatas tidaklah salah dan sama sekali tidak salah, hanya perlu sedikit perbaikan agar kita menjadi lebih optimis. 

Ada sebuah quotes yang sedikit lebih baik, yaitu bermimpilah setinggi mungkin dan menjadi nomer 1, karena seandainya kita tidak sampai kesitu setidaknya kita sudah mencapai mimpi yang terdekat dengan nomer 1 (nomer 2 atau nomer 3). Dan itu artinya seandainya kita masih diberikan waktu dan kesempatan, kita masih bisa terus berusaha untuk meraih nomer 1. 

Sebelumnya mari kita cari tahu arti dari mimpi itu sendiri, mimpi dalam arti sebenarnya adalah sebuah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, dan ataupun indra lainnya pada saat kita tertidur. Sebagian orang bilang mimpi adalah pertanda atas kejadian yang akan kita temui, ada mimpi yang merupakan pertanda baik atau juga pertanda buruk. Namun secara keseluruhan mimpi pada saat kita tertidur, hanyalah terjadi di saat itu juga dan sangat kecil kemungkinan bisa terulang lagi, apalagi menjadi sebuah kenyataan.

Semua kejadian dibawah alam sadar hanyalah sebuah khayalan atau sering disebut sebagai bunga tidur. Jadi janganlah pernah beranggapan mimpi pada saat kita tertidur bisa menjadi kenyataan, namun bermimpilah pada saat kita tersadar. Meskipun keduanya sama-sama menggunakan penglihatan terhadap sesuatu yang tidak nampak atau hanya menggunakan angan-angan dan merupakan khayalan. Bedanya mimpi saat kita tertidur, sangat kecil kemungkinan bisa kita pindahkan ke alam sadar atau kehidupan nyata kita. Dan mimpi saat kita tersadar, bisa kita tanamkan di alam bawah sadar kita agar memperkuat hati dan focus pemikiran kita atas mimpi itu sendiri, sehingga kita bisa mewujudkannya menjadi sebuah kenyataan. 

Mimpi disaat kita tersadar sering juga kita sebut keinginan atau harapan atau lebih kerennya lagi adalah visi. Yang mana memiliki arti kemampuan kita merasakan sesuatu yang tidak nampak melalui kehalusan jiwa dan ketajaman mata hati kita, yang akan mendorong kita untuk bisa melihat inti sebuah persoalan dan memiliki pandangan atau wawasan ke depan. Dan bila makin kuat hati dan daya pikir atau ilmu kita, akan makin jauh dan makin kedepan cara pandang atas sebuah mimpi. 

Seperti yang pernah kita bahas dalam tulisan sebelumnya “bermimpilah tanpa dibatasin mimpi itu sendiri (http://goo.gl/ddzzy)”. Jadi dalam bermimpi kita juga harus menguasai ilmunya dan tidak hanya sekedar bermimpi, serta jangan pernah kita takut untuk memimpikan sesuatu hal yang paling mustahil. Karena mimpi terbesar kita merupakan rangkaian dari mimpi-mimpi kecil kita, rangkai dan rajutlah setiap mimpi kita, kemudian tanamkan di hati dan alam bawah sadar kita. 

Sebuah mimpi besar bisa terdiri dari beberapa mimpi kecil dan bahkan bisa sampai ribuan atau jutaan atau tidak terbatas mimpi-mimpi kecil, makin banyak rangkaian dan rajutan mimpi kita, akan makin memungkinkan kita mewujudkan sebuah mimpi yang sangat besar. Seperti sebuah kain atau pakaian, saat benang yang digunakan semakin halus maka akan semakin halus dan indah serta nyaman kain atau pakaian itu kita gunakan, dan untuk merangkai dan merajutnyapun lebih memerlukan keteguhan hati dan keahlian (ilmu) yang lebih.

Contoh sebuah mimpi kecil adalah saat kita memiliki keinginan memiliki sebuah mobil, angankan dan tanamkan dihati dan alam bawah sadar kita bahwa kita akan memiliki mobil itu dan hari itu ingin kita lihat mobil tersebut dengan warna yang kita inginkan (pagi hari sebelum kita beraktivitas). Niscaya ditengah perjalanan kita berangkat atau pulang atau sepanjang kita melakukan kegiatan pada hari itu, kita akan lihat mobil tersebut. Beberapa kali ini pernah saya alami dan nyata terjadi, sampai saya memiliki mobil yang saya inginkan itu.

Jadi kembali saya kutip, “bermimpilah tanpa dibatasi mimpi itu sendiri”. Karena sebenarnya tanpa mimpi kita bukan siapa-siapa dan kita tidak akan menjadi apapun, dan sesungguhnya takdir itu bukan masalah kesempatan, namun sebuah pilihan dan harus kita usahakan untuk kita raih.

Janganlah berani bermimpi, jika kita tidak berani melakukan sesuatu dan berusaha untuk meraihnya. Janganlah mengharapkan wujud atas mimpi-mimpi dalam tidur kita, karena itu sangat kecil kemungkinan bisa terjadi dan menjadi kenyataan. Bermimpilah saat hati dan akal kita tersadar, untuk kemudian tanamkan keyakinan di hati dan alam bawah sadar kita. Bermimpilah setinggi dan sejauh mungkin, karena sebuah takdir tidak akan terjadi bila tidak ada sebuah usaha dari kita. Sekali lagi takdir tidak harus ditunggu, namun takdir harus diraih.

No comments: