sarikata

ketika sang waktu tidak lagi bersahabat, gunakan hati untuk bermain dengan hari

29 August 2014

ketulusan



Ketulusan adalah perwujudan dari sebuah tindakan yang dilakukan dengan segenap hati, penuh tanggung jawab dan amanah tanpa berharap timbal balik dari apa yang dilakukannya. Kata lain dari ketulusan dari sisi agama adalah keikhlasan, merupakan sebuah persembahan amal hati yang paling tersembunyi dan amal perbuatan yang hanya berharap tampak pada keridloan dan kecintaan Sang Pencipta.

Lalu apakah pada saat kita beribadah dan berbuat baik hanya untuk mengharapkan sebuah amalan kebaikan yang tujuannya berharap atas kenikmatan surga termasuk kategori sebuah ketulusan? Kalo kita berharap surga, bagaimana jika ternyata tidak ada surga, apakah kita tetap akan beribadah dan berbuat baik? Firman Allah SWT dibawah bisa menjadikan jawaban atas pertanyaan di atas :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku
 (Al-Dzariyat : 56)

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (Al-Bayyinah : 5)

Sangat jelas disebutkan bahwa dalam setiap amal hati dan amal perbuatan kita harus disertai kemurnian niat hanya karena tunduk kepada Allah SWT, sehingga akan bersih dari riya’.

Pada dasarnya setiap manusia memiliki benih ketulusan, namun sering tidak kita sadari bila benih tersebut tidak tumbuh dengan sempurna atau bahkan tetap berwujud benih. Mungkin karena dari kecil kita selalu diajarkan beribadahlah, karena nanti kita akan mendapatkan surga Allah SWT. Jadi tertanam dalam diri kita, jika kita menginginkan surga maka beribadahlah dan jauhi semua yang dilarang.

Ya Allah, bimbinglah hambaMU untuk bisa selalu belajar dan makin baik dalam setiap amalan hati dan amal perbuatan hambaMU untuk mencapai ketulusan yang haqiqi.

Ketulusan hati merupakan sebuah kualitas suatu perbuatan yang sesungguhnya. Sebuah ibadah dengan penghambaan yang sesungguhnya adalah ketulusan atau keikhlasan. Meski terkadang ketulusan hati tampak hina dimata orang lain, namun jika hati kita memang tulus bukankah kita tidak perlu khawatir dengan anggapan orang.

Sesuatu yang dilakukan dengan ketulusan, akan memiliki rasa yang jauh lebih baik dari pada sesuatu yang berkualitas baik tapi tiada ketulusan didalamnya. Karena hati yang tulus memberi, tak akan gelisah jika tak ada yang membalas jasanya. Dan hati yang tulus memberi tak akan bersedih jika niat baiknya justru dianngap buruk oleh orang lain.

Memang tidak selalu bisa bisa memberi dengan penuh ketulusan, tugas kita hanyalah terus memberi kebaikan. Karena jika semua orang baik harus menunggu jiwanya tulus baru memberi. Maka akan semakin banyak orang di dunia ini yang menderita.

Setiap saat kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk tulus dan jika tak mampu maksimal setidaknya kita belajar untuk tulus pada setiap perbuatan dan tindakan kita, maka perasaan kita akan bahagia dan kebahagiaan ini jauh lebih berharga dari apapun yang kita berikan.

No comments: