sarikata

ketika sang waktu tidak lagi bersahabat, gunakan hati untuk bermain dengan hari

14 December 2011

Kumerindu dan Membeku

Ini adalah malam kesekian aku berlarut dalam kerinduan pada Kekasih-ku, aku kumpulkan puisi kesunyian dan aku senandungkan lagu rindu yang memuja Kekasih-ku

Dalam keterpakuan, aku berjalan menyusuri gulitanya hati dan kulewati bilik-bilik kosong.
Dalam keterpakuan, aku melihat rumah-rumah terbakar habis
Dalam keterpakuan, sendiri aku terus berjalan dan pasti akan menyenangkan saat kita telah berjalan jauh tersesat dan tiba-tiba menemukan jalan pulang
Jalan pulang dan kembali bisa kupeluk Kekasih-ku

Dalam keheningan, kutemukan sebuah kotak hitam yang di dalamnya seperti lubang hitam nan dalam. 
Menyembunyikan cerita-cerita yang tidak mungkin kita ceritakan

Hatikupun merasa mati
Seiring matinya temaram bulan, terasa sepi
Sepi dan tak lagi bicara, terhenti menyusuri lorong sunyi
Iyaa... sunyi senyap 
Dan perlahan sepi itu membahana di setiap sudut, hingga wajahku terbiaskan oleh air selokan yang keruh dan hitam

Masih dalam keterpakuan, tak terasa kakiku melangkah di tepi peristirahatan
Tempat istirahat terakhir, saat waktu kita telah terhenti
Kuamati nisan-nisan itu, nampak tua, rapuh dan menyedihkan
Inilah tempat kita berakhir kelak

Kutengadahkan kepala ke langit
Kutatap bulan sabit , kulihat dia tertawa angkuh
Seolah dia mengejekku tanpa ragu
dan kenanganpun tiada lagi arti

Kulihat bintang dilangit, menunjukkan sinar keindahannya
Kuhitung bintang yang gemerlap agar sunyiku hilang
Namun tetap tak berujung lelap
Meninggalkan tanya yang tak berujung

Bulan masih bersinar terang dengan angkuhnya
Terselip sabit dibalik punggungnya
Menikam harapan
Menghunjam mimpi
Dan mencabik hati

Yang kudengar teriakan-teriakan tak tertata
Berteriak di segala arah, menyerang relung-relung nadiku
Kututup telinga, kututup mata, kututup hati dan kututup diriku
Namun badai begitu kencang menerpa kesendirianku
Menjatuhkan mimpi-mimpi dan harapan
Melemparkanku jauh tanpa arti

Kuterdiam dan terpekur dalam kerinduan
Kerinduanku pada Kekasih-ku
Kerinduan yang membuatku membeku dalam sunyi

Sudah waktunya aku tarik batas jelas dimana aku akan berdiri
Agar tidak semakin terbenam dan terlarut dalam kesunyian
Kesunyian dari kerinduan yang membekukan hatiku

Senandung keagungan, kesucian, ke-tunggal-an Kekasih-ku
Dan senandung syukur serta keikhlasan akan cintaku kepada-Nya

No comments: