sarikata

ketika sang waktu tidak lagi bersahabat, gunakan hati untuk bermain dengan hari

11 September 2013

Belajar tentang Janji



Janji, apakah arti sebuah janji? Seperti apakah janji itu sendiri? Kenapa harus ada janji? Bagaimana wujud janji itu sendiri?

Secara umum sebenarnya janji adalah perwujudan atas ketidak mampuan atas diri seseorang atau manusia. Yang artinya sebenarnya janji itu tidak akan ada bila seandainya kita mampu melakukannya pada saat itu, namun karena tidak mampu melakukanya maka kita berjanji yang sesungguhnya kita akan mampu melakukanya pada saat atau situasi atau waktu tertentu.

Janji juga bisa menjadi tolok ukur kualitas kepribadian seseorang akan sebuah komiitmen, apakah  kita ini termasuk golongan pribadi-pribadi yang amanah dan bisa dipercaya. Karena janji itu sendiri sangat memiliki makna terhadap sebuah perlindungan, kepercayaan, pengharapan, dan pengingkaran.

Allah-pun pernah memperingatkan Nabi Adam AS atas sebuah janji seperti yang tercantum dalam QS. Thaha:115, yang maknanya ”Dan sesungguhnya telah kami perintahkan kepada Adam dahulu, lalu ia lupa akan janji itu dan tidak didapatinya kemauan yang kuat ”

Janji memang kelihatan sepele dan sangat sering atau mudah kita dengar atau terucapkan, namun sebenarnya janji bukanlah hal yang kecil. Karena janji adalah suatu pengikatan diri kita akan suatu hal dan bilamana janji ini tidak bisa kita tepati, maka janji ini akan bisa mengecewakan bahkan menyakiti pribadi yang kita janjikan dan juga akan menurunkan nilai atau kualitas pribadi kita dari pribadi yang kita kecewakan.

Kebanyakan orang berpikir janji adalah sesuatu yg sangat sakral dan sangat berharga, karena di balik sebuah janji ada sebuah pengharapan yang harus ditepati. Namun tidak sedikit pula orang yang memaknai sebuah janji adalah sebuah penundaan, yang ujung-ujungnya akan berakhir ke pengingkaran sebuah janji. Jadi bilamana kita tidak bisa menepati sebuah  janji, lebih baik janji itu tidak terucap.. karena hanya menjadikan sebuah harapan kosong yang tidak bermakna dan menyakitkan.

Rasulullah pernah bersabda, ”Barang siapa percaya kepada Allah dan hari akhir, hendaknya mengatakan yang baik-baik atau lebih baik diam” dan di hadist lainnya juga disebutkan “Tidak beriman orang yang tidak memegang amanah dan tidak ada agama orang yang tidak menepati janji”

Naudzubillah min dzalik, semoga kita tidak di dalam golongan orang-orang yang tidak bisa memegang janji dan apalagi bila kita diberikan sebuah kepercayaan/amanah sebagai seorang pemimpin. Karena disebutkan juga dalam QS. Al-Isra: 34 yang berbunyi, “Tepatilah janji, sesungguhnya janji itu pasti dimintai pertanggungjawabannya.”

Janji…
Janji adalah sebuah pengharapan
Janji adalah sebuah amanah
Janji adalah sebuah komitmen

No comments: