Janji, apakah arti sebuah janji? Seperti
apakah janji itu sendiri? Kenapa harus ada janji? Bagaimana wujud janji itu
sendiri?
Secara umum sebenarnya janji adalah
perwujudan atas ketidak mampuan atas diri seseorang atau manusia. Yang artinya
sebenarnya janji itu tidak akan ada bila seandainya kita mampu melakukannya
pada saat itu, namun karena tidak mampu melakukanya maka kita berjanji yang sesungguhnya
kita akan mampu melakukanya pada saat atau situasi atau waktu tertentu.
Janji juga bisa menjadi tolok ukur
kualitas kepribadian seseorang akan sebuah komiitmen, apakah kita ini termasuk golongan pribadi-pribadi
yang amanah dan bisa dipercaya. Karena janji itu sendiri sangat memiliki makna
terhadap sebuah perlindungan, kepercayaan, pengharapan, dan pengingkaran.
Allah-pun pernah memperingatkan Nabi
Adam AS atas sebuah janji seperti yang tercantum dalam QS. Thaha:115, yang
maknanya ”Dan sesungguhnya telah kami perintahkan kepada Adam dahulu, lalu ia
lupa akan janji itu dan tidak didapatinya kemauan yang kuat ”
Janji memang kelihatan sepele dan
sangat sering atau mudah kita dengar atau terucapkan, namun sebenarnya janji
bukanlah hal yang kecil. Karena janji adalah suatu pengikatan diri kita akan
suatu hal dan bilamana janji ini tidak bisa kita tepati, maka janji ini akan
bisa mengecewakan bahkan menyakiti pribadi yang kita janjikan dan juga akan
menurunkan nilai atau kualitas pribadi kita dari pribadi yang kita kecewakan.
Kebanyakan orang berpikir janji
adalah sesuatu yg sangat sakral dan sangat berharga, karena di balik sebuah
janji ada sebuah pengharapan yang harus ditepati. Namun tidak sedikit pula
orang yang memaknai sebuah janji adalah sebuah penundaan, yang ujung-ujungnya
akan berakhir ke pengingkaran sebuah janji. Jadi bilamana kita tidak bisa
menepati sebuah janji, lebih baik janji
itu tidak terucap.. karena hanya menjadikan sebuah harapan kosong yang tidak
bermakna dan menyakitkan.
Rasulullah pernah bersabda, ”Barang
siapa percaya kepada Allah dan hari akhir, hendaknya mengatakan yang baik-baik
atau lebih baik diam” dan di hadist lainnya juga disebutkan “Tidak beriman
orang yang tidak memegang amanah dan tidak ada agama orang yang tidak menepati
janji”
Naudzubillah min dzalik, semoga kita
tidak di dalam golongan orang-orang yang tidak bisa memegang janji dan apalagi
bila kita diberikan sebuah kepercayaan/amanah sebagai seorang pemimpin. Karena disebutkan
juga dalam QS. Al-Isra: 34 yang berbunyi, “Tepatilah janji, sesungguhnya janji
itu pasti dimintai pertanggungjawabannya.”
Janji…
Janji adalah sebuah pengharapan
Janji adalah sebuah amanah
Janji adalah sebuah komitmen
No comments:
Post a Comment