Mungkin
aku tidak pernah menyadari akan kehadiranmu, sampai dengan kedewasaan menjemput
dan mengajariku untuk belajar serta membuka jahitan yang selama ini membungkusmu
dengan rapi. Perlahan aku buka jahitanmu dan ada rasa senang, berdebar, pedih,
perih, serta banyak lagi rasa yang tidak bisa aku ungkapkan saat membuka
jahitan itu. Hingga engkau memperlihatkan dirimu yang sebenarnya, yang
sebenar-benarnya engkau terbungkus rapi dalam diriku dan kini telah terungkap serta
telah menjadikan diriku utuh. Kini bersama kita berjalan menatap dunia nyata
yang tak terlihat.
dimana bila seorang hidup dalam
detik yang kita lalui, maka akan ada seorang yang pergi pada setiap detik yang
sama
kita ada dari ketiadaan dan
ketiadaan akan terasa bila keberadaan itu telah pergi,
dari tanah akan kembali lagi ke
tanah
dari api akan kembali lagi ke api
dari udara akan kembali lagi ke
udara
dari air akan kembali lagi ke air
Hal
yang paling membuat aku berpikir atau terpukul sangat berat sampai aku diusia
saat ini, ada 7 kejadian. Yang pertama adalah saat adikku meninggal dengan
tidak terduga, aku menangis dan sangat sedih tapi tidak sanggup aku menitikkan
airmataku. Sangat tiba-tiba dan tidak terduga, yang kupikirkan dimana saat
nanti kita meninggalkan dunia ini? Disana sepikah, hitamkah, bisakah aku
merasakan sedih disana?
Yang
kedua adalah saat kakek dan nenekku meninggal, aku sedih tapi entah mengapa aku
tidak sesedih saat kehilangan adikku? Kenapa perasaan ini tidak terasa pedih
dan aku tidak menangis, mungkin karena aku tidak begitu dekat dengan mereka
atau karena tidak ada kenangan manis bersama mereka. Aku tidak menangis, aku
hanya berkaca disudut mataku.
ada saatnya kita kehilangan dan ada saatnya
juga kita yang akan dihilangkan,
seperti mereka yang telah sekian
lama menghilang
Yang
ketiga adalah saat aku pindah keluar kota dan sendiri, yang tadinya aku pikir aku
akan melalui dengan santai. Meskipun sampai saat ini aku bisa melewatinya
dengan baik, tapi aku sempat merasakan ketakutan, kekosongan dan keputus asaan.
Saat semua rencana yang aku susun rapi tiba-tiba lenyap karena hal yang tidak
aku perhitungkan, karena jarak dan keikhlasan dari orang-orang disekitarku yang
aku cintai.
ada kalanya kita harus mengetahui
apa yang seharusnya kita ketahui, dan
ada kalanya juga kita tidak harus
tahu segalanya
Yang
keempat adalah saat papa angkatku tertembak dan sempat membuat aku seperti
kehilangan akal, kemudian sempat menjadikan aku seperti binatang yang haus akan
darah. Amarahku telah mengalahkan akal sehat dan hati nuraniku, rasa lelah dan
kantukku lenyap selama 6 bulan. Sampai setelah amarahku tertuntaskan aku
menangis perlahan, perlahan rasa lelah dan penat itu muncul, serta tangisku
semakin menjadi dan melolong bak srigala yang terluka. Sangat sakit dan perih,
sampai akhirnya aku tertidur dan dipeluk waktu selama 7 hari.
saat kita terpuruk atau sedih,
menangislah sebenar-benarnya menangis
karena air mata itu akan mengurangi
beban hatimu
Yang
kelima adalah saat aku temukan kembali cinta pertamaku yang telah lama pergi.
Biarlah cinta pertamaku ini menjadi menjadi kenangan dihatiku dan tidak akan
aku sebutkan kapan dan siapakah dia. Dulu aku sempat berpikir bahwa inilah
takdirku, kami adalah sepasang hati yang akan disatukan dalam sebuah ikatan
suci. Aku mengenalnya dan setahun kemudian tumbuh cinta diantara kami, dan
takdir menentukan cinta kami tidak untuk bersatu.
di dunia ini kita diciptakan
berpasang-pasangan dan saling memiliki, waktu akan
menuntun kita menemukan pasangan
kita pada saat kita sudah
siap dengan takdir kita
Yang
keenam adalah saat aku temukan takdirku, pada siapakah hati ini berbagi dan
akhirnya kami disatukan dalam sebuah ikatan suci. Mimpi-mimpipun terajut dan
satu persatu diwujudkan dalam nyata. Kami bangun rumah dan bahtera kami, kami
lalui terjangan ombak yang melayang di udara dan hempasan badai. Kami tidak
jauh dari ancaman terbesar itu, kami hadapi dan tatap ancaman itu bersama.
Tetapi kami tetap di dalam rumah yang kami bangun.
mimpikku adalah kamu, karena kamu
adalah diriku
karenanya aku didalam dirimu selalu
mengingatkanku adanya dirimu dalam diriku
Yang
ketujuh adalah saat aku temukan sebuah hati yang teduh, hati yang sangat cerdas
dan sanggup menundukkan ombak dan badai hanya dengan senyuman dan kelembutan
matanya. Hati itu selalu mengiringi disaat aku terpuruk, entah takdir atau
apakah ini? Dia hangat saat aku kedinginan, dia sejuk saat aku sedang dalam
amarah, dia teduh saat mata aku silau akan cahaya dunia, dia terang saat aku
sedang kebingungan dalam gelap dan kebuntuan.
dalam setiap mimpiku, aku selalu
menjadi diriku
tetapi aku bukanlah diriku, dalam
cermin aku melihat dirimu
mimpi adalah buah pikiran alam bawah
sadar kita
namun jika kita takut mimpi, kita
tidak akan pernah tahu apakah mimpi itu nyata atau bukan kenyataan
Setiap
pribadi memiliki mimpi dan dunianya, namun sanggupkah kita menatap dunia nyata
yang tidak terlihat. Setiap mimpi memilik arti dan rasa yang kompleks, baik itu
rasa bahagia, rasa sakit, rasa cemburu, rasa dendam, rasa perih dan rasa
lainnya sesuai rangkaian cerita yang disusun masing-masing pribadi. Dalam diri
setiap pribadi ada hati yang sama dan tidak terkecuali kita, meskipun memiliki
ceritanya masing-masng
No comments:
Post a Comment