sarikata

ketika sang waktu tidak lagi bersahabat, gunakan hati untuk bermain dengan hari

15 September 2008

Bagaimana Membedakan Nafsu dengan Cinta

Salam Guru, aku muridmu yang memerlukan petunjukmu dalam kebimbangan hati ini. Guru aku sedang jatuh cinta dengan seorang wanita, tapi aku bingung guru. Yang timbul dalam hatiku ini cinta atau nafsu. Bagaimanakah cara membedakan itu guru?

Sang guru terdiam dan dia hanya menyuruh murid tersebut masuk ke dalam ruangan kosong. Sang muridmu masuk.
15 menit si murid terdiam disitu wajahnya masih nampak bingung dalam kebimbangan, apa maksud Sang Guru menyuruhnya berdiam diri di ruang kosong tersebut
30 menit waktu berselang, suasana makin hening dan si murid tampak makin tenang wajahnya yang tadinya tampak bimbang semakin kelihatan tenang dan cerah.
1 jam berlalu si murid mulai tampak gelisah, air mata tampak keluar dari matanya dan makin deras dan sampai akhirnya dia tak tahan lagi di dalam kemudian lari keluar.

“Bagaimana? Kamu sudah tahu bedanya?”

Terimakasih Guru. Aku memang bodoh, sesuatu yang selalu aku temui dan rasakan setiap hari tak pernah aku rasakan kehadirannya. Dan aku bahkan melupakannya begitu saja, hanya untuk mengejar kefanaan yang belum tentu akan menjadi sesuatu yang baik untuk aku.

Aku memang orang yang sangat bodoh yang tidak bisa merasakan cinta yang sesungguhnya telah aku miliki selama ini, aku memang orang yang bodoh yang tidak bisa merasakan pelukan kasih yang selalu menghangatkanku dan memberiku perlindungan dalam keraguan. Maafkan aku guru, muridmu yang bodoh yang tidak bisa belajar dan mengerti apa yang selama ini engkau ajarkan.

Di dalam ruang kosong tadi, waktu pertama kali aku masuk dan duduk disana. Aku berpikir buat apa aku disuruh masuk ke dalam ruang kosong begitu? Kenapa pertanyaanku tidak Guru jawab? Kenapa Guru malah pergi setelah aku masuk ke dalam ruangan itu?! Beratus bahkan beribu pertanyaan yang mencemooh Guru aku layangkan kepada Guru, maafkan aku Guru.

Namun lama-kelamaan aku merasakan sesuatu hadir di sekitarku. Aku mersakan adanya udara sejuk yang menyegarkan, yang memberiku semangat baru. Semangat yang begitu menggelora di dalam jiwaku, semangat yang memberiku kenyamanan dalam bergerak. Bergerak dalam diam, dalam keheningan yang hakiki. Benar-benar hening, dalam hening aku merasakan sesuatu yang bergerak menyambut dan memelukku dengan lembut. Pelukan penuh cinta yang membara, pelukan penuh kasih yang menenangkan. Guru aku merasakan kehadiran-Nya, kehadiran cinta-Nya, kasih-Nya yang Dia berikan ke seluruh umat. Yang mungkin banyak yang telah melupakan bahkan mengabaikannya.

Guru aku sadar, bahwa cinta itu suci. Dan janganlah kita mengatakan kita mencintai seseorang bila kita masih mengharapkan seseorang itu mencintai kita. Mencintai itu memang sakit, mencintai itu memang memerlukan pengorbanan, mencintai itu memang memerlukan pengabdian dan penghambaan. Tapi cinta kita kepada pasangan kita tetap harus karena-Nya, sehingga ketulusan itu tidak kemudian melempar kita kekegelapan dan keheningan yang dalam.

No comments: