sarikata

ketika sang waktu tidak lagi bersahabat, gunakan hati untuk bermain dengan hari

25 October 2013

Maafkan Aku, Bidadariku



malam telah berselimut gulita, kudengar langkah kaki begitu lambat
langkah kaki itu terdengar nyaris terseret di teras rumahku
dan tak lama kemudian seperti ada benda jatuh di depan pintu rumahku, ketuk pintu
mungkin tepatnya seseorang yang jalan tertatih dan hampir terjatuh di depan pintu rumahku
dengan sekuat tenaga, tangan dan bahunya bertumpu pada pintu agar tak terjatuh
kemudian dia ketuk pintu rumahku

waktu sudah beranjak melewati tengah malam, siapakah gerangan yang ada diluar
udara malampun makin tidak bersahabat, terasa makin dingin dan akupun sempat menggigil
kunyalakan lampu serambi tamu rumahku dan aku buka pintu rumahku
dengan tubuh terhuyung nampak di depanku sesosok wanita yang begitu cantik, tepatnya bidadari
kulihat gurat pedih dan sedih di wajahnya yang disertai luka di sekujur tubuhnya

kubuka pintu dan kupersilahkan dia masuk, namun belum berani aku menyentuhnya
beribu bahkan berjuta pertanyaan dalam hatiku, aku hanya pandangi dia masuk dan duduk di sofa yang buru-buru aku atur agar dia bisa duduk dengan nyaman
sang bidadari itupun menangis, sayapnya terkoyak dan kulihat belenggu
dia merintih seperti menahan perih dan pedih yang teramat sangat
ada belenggu di dirinya yang begitu berat, kakinya terantai sehingga jalannyapun tertatih

apa yang bisa aku lakukan, apa yang bisa aku perbuat, apa yang bisa aku berikan
bidadari itu begitu terluka dan kini ada dihadapanku,
tak mungkin aku hanya mematung dan berdiam
dia telah mengetuk pintu rumahku,
dia telah masuk kedalam rumahku, rumah cintaku
iyaa… dia telah mengetuk pintu hatiku dan masuk dalam hatiku

malam berjalan berganti pagi, pagi melangkah menjemput siang,
siangpun bergerak menuju petang, dan petangpun kembali bersua malam
hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan bulanpun berganti tahun
tangis berubah menjadi tawa, pedih berubah menjadi senyum
tawa riang dan ceria yang berhias senyum yang begitu menawan
luka menjadi suka dan dukapun menjadi bahagia
dia nampak makin jelita dan begitu mempesona
iyaa.. sang bidadari kini begitu menawan

hari-hari di rumahkupun saat ini begitu berwarna
warna-warna yang mensimbolkan keceriaan dan kebahagiaan
begitu indah dan tak ingin, sangat tak ingin setiap detikpun terlewatkan keindahan ini
begitu nyaman, begitu hangat dan begitu tenang
iyaa.. dia hadir dengan membawa hati yang dipenuhi cinta
meskipun saat pertama dia hadir dalam luka, namun ada cinta yang begitu Indah disana

sampai dengan pada hari itu, saat dia bilang ingin pulang
bidadariku ingin kembali pulang ke rumahnya, kembali pulang ke tengah keluarganya
aku sedih, aku terkejut.. kalimat yang sama sekali belum pernah terlintas dibenakku
bahwa suatu ketika dia akan pergi, bidadariku akan kembali ke tengah keluarganya
harus bagaimana aku? harus sedihkah atau harus bahagia?
aku hanya sanggup diam, meski ada kecewa saat itu
namun ternyata aku tidak bisa menutupi rasa kecewaku,
aku kepalkan tanganku dan kutinju rahangku, kemudian aku bangkit dan melangkah pergi dari hadapannya

aku butuh waktu, aku butuh udara segar.. agar aku bisa berpikir lebih jernih
emang siapa aku? apa hak aku untuk menahannya untuk tetap disini, menemani hariku
emang siapa aku? kalo aku tidak mau dia pergi dan dia tidak memperdulikan permintaanku
emang siapa aku? mana pantas aku bersanding hidup bersama bidadari secantik dan selembut dia

aku bingung, apakah aku harus sedih atau harus bahagia
kenapa setiap saat kau bilang hatimu untukku dan aku selalu ada di hatimu
bila hatimu untukku, kenapa harus pergi dan kembali ke rumahmu
bila aku dihatimu, pernahkah kau pikirkan hatiku
bila aku dihidupmu, pernahkah kau pikirkan untuk tak sakiti aku

kita seperti berdiri disisi yang berbeda, kita seperti di titik yang berbeda
bila kita tak segera sadari itu, maka waktu akan benar-benar menjauhkan kita
saat aku kembali dan bertanya padamu, kenapa harus kembali? namun kau acuhkan aku
saat aku utarakan keinginanku, kau tak perdulikan aku
karena saat ini kamu lebih pentingkan hatimu untuk yang lain

entah engkau sadar atau enggak, engkau telah abaikan aku
engkau menempatkan aku seolah aku tidak ada di hatimu

namun apapun anggapanmu dan keputusannmu terhadapku, akan tetap aku katakan padamu
aku tetap akan mencintaimu, dengan seluruh ketulusan yang aku punya
ketulusan yang akan aku persembahkan dari dulu, kini dan nanti.. meskipun aku terluka
tidak akan aku ingkari, bahwa hati ini telah kau miliki
tidak akan aku pungkiri, bahwa bayangmu selalu hadir dalam hari-hariku
iyaa.. baying-bayangmupun selalu hadir disetiap mimpi-mimpi terindah dimalamku
entah kenapa, sikapmu telah melukaiku

engkau kini telah bisa terbang
dengan sayap putihmu, kau tebar pesona melati putih
menebarkan aroma keharuman yang menenangkan
yang akan selalu menarik hati
tak sadarkah dirimu? pesonamu sanggup membinasakan siapapun yang terpikat

maafkan aku, bidadariku
apakah aku harus sedih atau harus bahagia

maafkan aku, bidadariku
apakah aku harus pergi dan melepasmu kembali? untuk membuatmu bahagia

maafkan aku, bidadariku
ternyata aku lemah 

*inspirasi : JAKA TARUB

No comments: