sarikata

ketika sang waktu tidak lagi bersahabat, gunakan hati untuk bermain dengan hari

10 June 2014

aku, waktu dan cahayaMU



Siapakah aku? Apakah aku?
Aku adalah aku…
Dan kamu adalah kamu
Jadilah dirimu sendiri, namun kenapa engkau ingin mempermainkanku
Kenapa?????
Kenapa aku harus jadi orang lain? Dan kenapa engkau sangat ingin jadi aku?
Tentulah kau tak akan bisa menjadi aku…

Aku adalah aku
Aku adalah sebuah poros dan yang segala disekitarku mengitariku
Siapa yang bisa menyakitiku..
Setiap aku diam dan sembunyi, semua akan menemukanku..
Karena pencariku adalah aku

Aku adalah sekarang... Aku adalah hari ini… Hari ini adalah sekarang
Aku adalah esok… Aku adalah masa depan… Masa depan adalah aku
Aku sekarang adalah esok… Aku hari ini adalah masa depan… Masa depan esok adalah aku
Tadi dan kemarin bukanlah aku, karena mereka adalah bayanganku
Bayangan yang ingin menjadi diriku, namun jangan harap kamu bisa jadi aku
Karena aku adalah aku

Aku ada dalam sebuah renta dan renta itu adalah sebuah tubuh
Tubuh itu seperti sebuah drama, lemah dan menyedihkan
Tubuh seperti sebuah belenggu, sebuah rantai yang mengikatku dalam ketidak berdayaan
Tubuh yang siap dilepas tulang belulangnya dan dicincang dagingnya…
Tubuh yang diremah oleh otot-otot dan dikuras darahnya sampai mengering dan menghitam
Namun di dalamnya telah kumasukkan hati dengan sebuah saripati…
Hati yang aku siapkan untukmu untuk terus mencintaiMU

Aku seperti minyak kasturi yang telah difermentasi dan berubah menjadi serupa tuak
Yang aku butuhkan adalah sebuah lentera…
Lentera yang akan menyinariku saat kumenari di atas sebuah altar penyucian, agar bisa kubercumbu dengan harum sejatinya minyak kasturiku…

Bila cahaya adalah sebuah kegelapan yang sesungguhnya
Mungkinkah kegelapan akan menjadi sebuah lentera yang sejati
Bilakah cahaya diatas cahaya akan menggelapkan seluruh pandangan mata
Maka sejatinya mata akan memandang kegelapan yang sama dalam cahaya
Tak akan ada lagi petunjuk selain ketersesatan dalam cahaya lentera
Tak ada lagi sebuah keyakinan selain kecintaanku padaMU

Padahal telah kupersembahkan pelangi terindah,
Namun kenapa engkau masih mencoba merubah aku menjadi dirimu,
dan merubah dirimu menjadi aku…
Entah kenapa rintikmu menyayat rinduku..
Apakah rintikmu ingin menghapus pelangiku…

Jangan menantiku saat ini, karena kau telah menghalau mega tempatmu sembunyi,
Bila kau tak ingin tertangkapku oleh luapan magmaku yang sedang menyala,
Basahilah lembah-lembahku dengan limpahan cahayamu..
Jika kau kabur dengan menebar aromamu, seluruh bintang akan kutelan dalam perutku…
Dan kau akan sendirian, dengan leluasa akan kulahap dirimu dalam amarahku…

Diantara aku, waktu dan cahayaMU
Saat ini aku dalam lingkaran magma, dimana aku adalah poros yang dikelilingi oleh waktu dan terang cahayaMU yang pekat.

Namun aku adalah aku
Karena sekarang, hari ini, esok dan masa depan adalah aku

No comments: