sarikata

ketika sang waktu tidak lagi bersahabat, gunakan hati untuk bermain dengan hari

06 June 2014

siapakah aku dimata-MU



Siapakah anda? Siapakah aku?

Sebenarnya aku tidak berbeda dengan yang lainnya, hanya sekeping hati yang mencari kedamaian dan melalui jutaan liku cobaan, suka dan duka, serta setiap lekuk dan sudut kehidupan telah coba aku lewati. Jalan yang tanpa pesona keindahan, melainkan ujian-ujian kesederhanaan yang memahat hati dan perasaanku.

Aku benar-benar hanya seorang hamba-NYA yang hanya merasakan ketenangan saat tengadahkan telapak tanganku, saat mengharapkan kesejukkan limpahan kasih dan cinta-NYA. Bahkan mungkin juga aku hanya seorang laki-laki yang berselimut dosa atau fakir disisi Allah SWT, yang hanya bisa mengemis akan kasih dan sayang-NYA .

Dengan kekuatan pelukan cinta dan kasih-NYA, aku selalu mencoba bangkit dalam kelemahanku. Meskipun  terjal dan curamnya menggapai kekuatan hati, kucoba selalu berjalan meskipun tertatih dan terus kucoba lalui dengan berbekal kelemahanku yang kubalut dengan keyakinan cinta-NYA.

Aku bukan siapa-siapa disisi-NYA, kuserahkan dan kupasrahkan diriku atas ketentuan-NYA. Kusandarkan diri dan imanku pada-NYA dalam meniti kehidupan milik-NYA

Karena aku hanyalah seorang lelaku yang pernah kehilangan TUHAN-nya dan terbuang dalam ilusi kehidupan. Sampai suatu saat kutemukan kembali cinta-NYA yang mengalirkan air kasih yang menyejukkan bongkahan hati yang sempat mengering dan membatu untuk mengihupkan kembali jiwa yang telah pergi. Jiwa yang kembali hidup berkat cinta dan kerinduan di hati akan Kekasih Abadi-nya, yang mencoba menularkan arti cinta dan hati melalui sebuah tulisan.

Aku hanya mencoba kembali mengembara di dunia ilusi yang mungkin belum terkuak misteri, sekalipun kembali kulalui hamparan-hamparan malam yang sunyi dan berselimutkan kabut pekat. Namun dia punya kejutannya sendiri, kejutan yang sanggup membangkitkan penghuni malam dan kelam. Dia ajak mereka menyaksikan orchestra agung keindahan semesta alam, bahkan dia sanggup menyanyikan lagu sembilu menyayat kelam dengan begitu indah.

Aku yang saat ini dan nantinya berharap bisa menumbuhkan keharuman hati dan jiwa yang diakhirnya kutemukan keheningan dalam damai disetiap nafasku. Sampai kupetik kuntum-kuntum bidadari yang akan menggenggam erat jemari tanganku, yang akan menyambut dan menghargai cintaku, meskipun saat ini cinta yang aku tawarkan selalu dihina oleh penghuni dunia.

Disini aku hanya bisa mengajak dalam jalan cinta sederhana yang penuh keikhlasan, cinta yang mungkin memerlukan airmata dan pengorbanan. Mungkinkah terbersit bahwa penghuni surga adalah kita yang sanggup melalui dan menerima kesengsaraan dunia.

Karena cinta yang sebenarnya bukan keindahan, bukan pula kemewahan, atau sebuah pujian, atau juga sebuah gemerlap glamour dunia. Tapi cinta adalah sekeping hati yang akan terus bergerak dari telaga ke telaga untuk memberikan minum sekalian insan dalam pengembaraan pencarian sebuah arti HATI.

No comments: